Wangsa Medici: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 136:
Para prajurit pendudukan, yang dijuluki "Orang Lotharingen", sangat dibenci masyarakat, tetapi Prince de Craon, pemangku takhta, mengizinkan Anna Maria Luisa untuk menjalani hidup dengan tenang tanpa gangguan di [[Palazzo Pitti]]. Anna Maria Luisa menyibukkan diri dengan mendanai dan memantau proyek pembangunan [[Basilika San Lorenzo, Firenze|Basilika San Lorenzo]] yang diprakarsai [[Ferdinando I de' Medici|Adipati Agung Ferdinando I]] pada tahun 1604 dengan dana rutin dari kas negara sebesar 1.000 krone per minggu.<ref>Acton, hlm. 209.</ref>
Anna Maria Luisa memanfaatkan sebagian besar hartanya untuk amal, yakni £4.000 sebulan.<ref>Acton, hlm. 310.</ref> Kematiannya tanggal 19 Februari 1743 menandai kepunahan wangsa Medici. Warga Firenze yang berdukacita atas kepergiannya,<ref>Acton, hlm. 309.</ref> dan mengebumikan jenazahnya di dalam kripta gereja San Lorenzo yang rampung berkat bantuan dana darinya.
Punahnya cabang utama wangsa Medici dan pengalihan jabatan Adipati Agung Toskana kepada [[Franz I, Kaisar Romawi Suci|Franz Stefan]] ([[Kadipaten Lorraine|Adipati Lotharingen]] dan suami Putri [[Maria Theresia]]) pada tahun 1737, mengakibatkan negeri Toskana untuk sementara waktu menjadi bagian dari wilayah kedaulatan penguasa [[Austria]]. Nasab [[Pangeran Ottajano]], salah satu cabang silsilah keluarga Medici yang masih lestari dan berpeluang mewarisi jabatan Adipati Agung Toskana ketika keturunan laki-laki terakhir dari cabang utama mangkat pada tahun 1737, dapat saja melanggengkan pemerintahan wangsa Medici andaikata negara-negara besar Eropa tidak campur tangan dan mengalihkan kedaulatan Firenze ke pihak lain.
Konsekuensinya, Kadipaten Agung Toskana
== Gelar ==
|