Dalmatik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
Dalmatik merupakan jenis pakaian yang lumrah dikenakan orang ketika khazanah pakaian gerejawi baru mulai dikembangkan pada abad ke-4. Orang-orang kalangan atas mengenakan dalmatik sebagai jubah luar untuk melapisi jubah dalam yang lebih panjang. Bagi orang-orang dari kalangan bawah, dalmatik adalah pakaian terpanjang yang mereka kenakan.
 
Dalmatik adalah salah satu jenis [[jubah Romawi Timur]], dan diadopsi [[Kekaisaran Rusia|Kaisar Rusia]] [[Pavel I dari Rusia|Pavel I]] sebagai busana upacara penobatan dan peribadatan. DalamPada [[ikon]]-ikon [[Kristus Raja]] ala [[Gereja Ortodoks Timur|Kristen Ortodoks]], [[Yesus Kristus]] digambarkan mengenakan dalmatik selaku [[raja]] sekaligus [[imam|imam agung]].<ref>Uspenskii, B. A., ''Tsar' i Patriarkh: kharizma vlasti v Rossii'', Moscow, Shkola "Iazyki russkoi kul'tury," 1998, 176.</ref>
 
Dalam Gereja-Gereja [[Gereja Ortodoks|Ortodoks Timur]] dan [[Ritus Timur|Katolik Timur]], terdapat dua vestimentum yang sangat mirip dengan dalmatik. Yang pertama adalah [[stikharion]], dikenakan sebagai vestimentum luar oleh para [[subdiakon]], diakon, dan pelayan ibadah serta sebagai vestimentum dalam oleh para [[imam]] dan [[uskup]], singkatnya stikharion setara dengan [[Alba]] Gereja Barat. Yang kedua adalah [[sakkos]], yang lebih rumit hiasannya dan lebih lebar potongannya, dikenakan sebagai vestimentum luar oleh para uskup, berasal dari busana kekaisaran Byzantium, dan identik asal-usulnya dengan dalmatik Gereja Barat. Dalam Gereja Katolik Roma, subdiakon mengenakan sehelai vestimentum yang disebut [[tunica|tunik]] yang awalnya berbeda dari dalmatik namun sejak abad ke-17 keduanya menjadi identik, meskipun dalmatik lebih banyak hiasannya daripada tunikel, perbedaan utama antara keduanya adalah tunikel hanya memiliki satu garis horisontal sedangkan dalmatik memiliki dua garis. Kini tunik jarang dijumpai dalam Gereja Katolik Roma karena hanya perkumpulan-perkumpulan klerus tertentu (seperti ''Persaudaraan para imam St. Petrus'') yang memiliki subdiakon.