Tim nasional sepak bola Portugal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaiki kesalahan pengetikan, penambahan konten
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 79:
Partisipasi pertama [[Portugal]] di final turnamen besar adalah di [[Piala Dunia FIFA 1966]], yang menampilkan tim yang di perkuat oleh pemenang [[Ballon d'Or]], [[Eusébio]] finis di peringkat ketiga. Pada turnamen berikutnya [[Portugal]] lolos ke putaran final [[Piala Dunia FIFA]] pada tahun [[Piala Dunia FIFA 1986|1986]], [[Piala Dunia FIFA 2002|2002]], dan [[Piala Dunia FIFA 2014|2014]], yang mana pada tiga edisi tersebut mereka tersingkir di babak grup. [[Portugal]] juga berhasil mencapai semifinal turnamen [[Kejuaraan Eropa UEFA 1984]], kalah 3–2 setelah perpanjangan waktu dari tuan rumah [[Tim nasional sepak bola Prancis|Prancis]] dan pada akhirnya juga menjadi juara.
 
Selama periode ini, [[Portugal]] bukan bagian dari kelompok tim yang menjadi kandidat untuk memenangkan gelar, tetapi dari tahun [[2000]] hingga hari ini, tim berkembang, hadir di semua putaran final turnamen besar. Ini sebagian besar karena lahirnya beberapa pemain kelas dunia dari [[Portugal]], seperti [[Luís Figo]], [[Rui Costa]], [[Ricardo Carvalho]], dan [[Cristiano Ronaldo]] yang dianggap sebagai salah satu pemain terhebat yang pernah ada. [[Generasi emas]] ini membantu [[Portugal]] mencapai semifinal [[Kejuaraan Eropa UEFA 2000]] , kalah 2–1 setelah perpanjangan waktu dari [[Tim nasional sepak bola Prancis|Prancis]]. [[Portugal]] juga menjadi juara kedua di [[Kejuaraan Eropa UEFA 2004]] setelah kalah dari [[Tim nasional sepak bola Yunani|Yunani]] di kandang sendiri, serta mencapai semifinal [[Piala Dunia FIFA 2006]], finis di peringkat keempat setelah kalah 3–1 dari tuan rumah [[Tim nasional sepak bola Jerman|Jerman]], sehingga menjadi hasil terbaik negara itu di [[Piala Dunia FIFA]] sejak [[Piala Dunia FIFA 1966|1966]]. Meskipun kehilangan banyak pemain dari generasi emas, pemain baru seperti [[Fábio Coentrão]], [[João Moutinho]], [[Luís Carlos Almeida da Cunha|Nani]] dan [[Képler Laveran Lima Ferreira|Pepe]] membantu [[Portugal]] mencapai semifinal [[Kejuaraan Eropa UEFA 2012]], kalah dari [[Tim nasional sepak bola Spanyol|Spanyol]] dalam [[Adu penalti]].
 
Pada tahun [[2014]], [[Fernando Santos]] ditunjuk sebagai kepala pelatih baru untuk tim nasional. Dua tahun kemudian di [[Kejuaraan Eropa UEFA 2016]], Santos membawa [[Portugal]] memenangkan trofi besar pertama mereka, mengalahkan tuan rumah [[Tim nasional sepak bola Prancis|Prancis]] 1–0 setelah perpanjangan waktu, dengan gol kemenangan yang dicetak oleh [[Éderzito António Macedo Lopes|Eder]]. Dengan kemenangan itu, [[Portugal]] lolos dan tampil di [[Piala Konfederasi FIFA]] yang diadakan di [[Piala Konfederasi FIFA 2017|Rusia]], dimana mereka finis di peringkat ketiga. [[Portugal]] juga menjadi tuan rumah [[Liga Negara UEFA 2018–2019]] yang baru di gelar serta memenangkan trofi, mengalahkan [[Tim nasional sepak bola Belanda|Belanda]] 1–0, dengan gol kemenangan yang dicetak oleh [[Gonçalo Guedes]], yang menjadikannya turnamen besar kedua yang di menangkan oleh [[Portugal]].