== Permulaan ==
Pada tanggal 31 Agustus 1957, wilayah Inggris [[Malaya Britania|Malaya]] menerima kemerdekaan darikarena sebagaiInggris bagianmelakukan penarikan koloni Inggris dari [[Timur Jauh]],. setelahHal hampirini satuterjadi dekade pasukansetelah Inggris dan Persemakmuran melakukan perang kontra-penumpasan pemberontakan berliku-liku terhadap pemberontak di [[Kedaruratan Malaya]] selama hampir satu dekade.<ref>[http://se-asia.commemoration.gov.au/background-to-malayan-emergency/causes-and-description.php "The Malayan Emergency: 1948–1960"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110706121637/http://se-asia.commemoration.gov.au/background-to-malayan-emergency/causes-and-description.php |date=2011-07-06 }}.</ref> Rencana Inggris menentukanberencana bahwaagar negara bagian baru ini akankemudian digabungantergabung dengan koloni Inggris di [[Sarawak]], [[Sabah]], dan [[Brunei Darussalam|Brunei]] di [[Kalimantan|Borneo]] utara. untukMalaya lebihakan membantu melindungi kepentingan militer dan ekonomi Inggris di daerah-daerah ini. Brunei tidak jadi bergabung, sementara Sarawak, Sabah, dan Singapura telah sepakat untuk bergabung dengan federasi baru ini pada tahun 1963.<ref name=":0">Simpson 2012, p. 161.</ref> Proyek Ini, dilabel 'Grand Design' oleh [[Ramsay MacDonald]], telah menjadi pondasi pemikiran strategi Inggris di wilayah ini selama pertengahan 1950-an, dan berujung pada federasi awal berbagai negara bagian Malaya terlepas dari aneka perbedaan, dengan Singapura dan Kalimantan yang bergabung kemudian. Rencana ini juga mendapat dukungan dari pemerintah Malaysia, yang berharap untuk mencegah klaim dari rival: Indonesia di Kalimantan.<ref>Easter 2012, pp. 5–6.</ref>
Proyek pembentukan federasi ini diberi nama "Grand Design" oleh [[Ramsay MacDonald]] dan merupakan pondasi pemikiran strategi Inggris menyangkut Asia Tenggara selama pertengahan 1950-an. Federasi awal terbentuk dari berbagai negara bagian Malaya. Singapura dan negara-negara bagian di Kalimantan bergabung kemudian. Rencana ini juga mendapat dukungan dari pemerintah Malaysia yang berharap untuk mencegah klaim Indonesia atas Kalimantan.<ref>Easter 2012, pp. 5–6.</ref>
=== Awal dari Konfrontasi === ▼
▲=== Awal dari Konfrontasi ===
[[Berkas:Presiden_Sukarno_dyk.jpg|jmpl|Presiden Soekarno dari Indonesia adalah kekuatan pendorong di balik <span>Konfrontasi</span>.]]
Sementara itu, Indonesia dan terutama presidennya yang lama menjabat: Soekarno, dengan keras menentang pembentukan Federasi tersebut. Soekarno menentang baik pelestarianmenetapnya kehadiran Inggris yang '"imperialis'" di [[Asia Tenggara]], wilayah di mana ia bercita-cita menjadi kekuatan tertinggi, maupundi wilayah tersebut. penggabunganPenggabungan koloni-koloni Borneo ke Federasifederasi baru tersebut, juga ia tentang karena tujuannyaia adalahbermaksud untuk mengontrolmendapatkan kontrol seluruh pulau. Memang, karenaDengan kepemilikan atas wilayah [[Kalimantan (Indonesia)|Kalimantan]], Indonesia sudah menguasai sebagian besar pulau Borneo. Untuk meningkatkan posisi Indonesia di meja perundingan sebelum Federasi tersebut diciptakan, Soekarno bertekad untuk memulai periode <span>Konfrontasi</span> dengan Malaysia. Awalnya Konfrontasi terdiri atas serangan yang sering terjadidilakukan oleh 'relawan' Indonesia ke wilayah Malaysia,. konflikKonflik ini masih tidak dianggap sebagai perang oleh kedua sisipihak, terutama oleh Indonesia. Bahkan, ketikaKetika ditanya tentang apa sebenarnya Konfrontasi itu, Menteri Luar Negeri [[Soebandrio]] dari Indonesia menjawab, "Konfrontasi tidak mencakup perang, karena dapat dilakukan tanpa perang."
Untuk Soekarno, operasi semacam ini memiliki sejumlah manfaat. Memulai operasi militer melawan 'imperialis' akan membantu mengikat bersama kekuatan antagonisyang saling bertentangan, yaitu pasukan angkatan darat dengandan [[Partai Komunis Indonesia|Partai Komunis]] (PKI), dalam mendukungnya,dukungan terhadap Soekarno. Operasi sementaraini tidak menciptakan kerusakan yang tereskalasimeningkat penuh akandan mencegah Inggris danbeserta sekutu PersemakmurannyaPersemakmuran-nya yang secara militer superiorlebih untuk tidakkuat menggunakan kekuatan penuh mereka. Indonesia juga telah mengadakan operasi sukses menggunakandengan teknik yang sama dalam [[Persengketaan Irian Barat|Operasi Irian Barat]] melawan Belanda satu dekade sebelumnya. dimana operasiOperasi penyerbuan ke [[Papua Bagian Barat|Papua Barat]] berakhir dengan Belanda yang menyerahkan wilayah itu untuk mencegah Indonesia 'jatuh' ke tangan Komunisme.<ref>Simpson 2012, pp. 161–2.</ref>
=== Konfrontasi Mengembang ===
|