Krisis Selat Sunda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Permulaan: Perbaikan terjemahan |
|||
Baris 10:
Pada 10 September, Indonesia memberi tawaran jalan keluar: rute alternatif melalui [[Selat Lombok]]. Inggris mengambil tawaran ini, melegakan kedua belah pihak, dan HMS ''Victorious'' kembali melalui wilayah Indonesia dengan damai. Perang tidak terjadi dan puncak ketegangan Konfrontasi berlalu. Ancaman perang habis-habisan tidak pernah muncul kembali meskipun masih terdapat beberapa pertempuran darat besar di [[Kalimantan|Borneo]] utara pada musim semi berikutnya. Konfrontasi menyurut pada akhir musim gugur tahun 1965. Konflik besar tidak muncul dari Konfrontasi dan kesepakatan damai ditandatangani pada tahun berikutnya.
==
Pada tanggal 31 Agustus 1957, [[Malaya Britania|Malaya]] menerima kemerdekaan karena Inggris melakukan penarikan koloni dari [[Timur Jauh]]. Hal ini terjadi setelah Inggris dan Persemakmuran melakukan perang penumpasan pemberontakan berliku-liku terhadap pemberontak [[Kedaruratan Malaya]] selama hampir satu dekade.<ref>[http://se-asia.commemoration.gov.au/background-to-malayan-emergency/causes-and-description.php "The Malayan Emergency: 1948–1960"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110706121637/http://se-asia.commemoration.gov.au/background-to-malayan-emergency/causes-and-description.php |date=2011-07-06 }}.</ref> Inggris berencana agar negara bagian baru ini kemudian tergabung dengan koloni [[Sarawak]], [[Sabah]], dan [[Brunei Darussalam|Brunei]] di [[Kalimantan|Borneo]] utara. Malaya akan membantu melindungi kepentingan militer dan ekonomi Inggris di daerah-daerah ini. Brunei tidak jadi bergabung sementara Sarawak, Sabah, dan Singapura sepakat untuk bergabung dengan federasi ini pada tahun 1963.<ref name=":0">Simpson 2012, p. 161.</ref>
|