Azwar Anas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kehidupan awal: +foto. Azwar Anas adalah pendiri ponpes tersebut.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Merantau: Coba-coba melanjutkan, sayang ini kalau tergantung kisahnya. Modal buku Google Books saja
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 71:
 
Setelah sekitar dua tahun mengikuti kuliah di ITB, prestasi akademisnya mulai menurun.{{sfn|Yusra|2011|pp=42}} Pada saat itu ia memutuskan untuk kembali ke [[Padang]] untuk menemui orang tuanya di [[Mato Aie, Padang Selatan, Padang|Mato Aie]] dan meminta izin menikahi seorang gadis di Bandung. Namun keinginannya ini ternyata tidak disetujui oleh kedua orang tuanya. Ibunya justru menangis sewaktu ia meminta izin menikahi seorang gadis yang bukan [[orang Minang|Minang]]. Sebaliknya, ibunya mengajukan calon lain yang sudah disiapkannya sendiri sejak lama, yakni Djusmeini. Pada 12 Juli 1957, ia akhirnya menikah dengan Djusmeini, yang ketika itu berumur 23 tahun. Setelah pernikahan dilangsungkan di [[Lubuk Alung, Padang Pariaman|Lubuk Alung]], ia bersama istrinya kemudian pindah ke Bandung.{{sfn|Yusra|2011|pp=43}} Sesampai di Bandung, ia tetap melanjutkan kuliahnya di ITB sampai tamat.{{sfn|Yusra|2011|pp=44}}
 
=== Pendidikan militer ===
Semula berencana menjadi dosen tetap di almamaternya, pada 1959 Anas bersama ratusan sarjana diperintahkan mengikuti wajib militer oleh pemerintah menyusul diberlakukannya status keadaan bahaya darurat perang. Ia menjalani latihan pendidikan militer di Sekolah Perwira Cadangan (Sepacad) di [[Bogor]] selama enam bulan hingga 1960.{{sfn|Yusra|2011|pp=47}} Ia lulus dan dilantik Presiden [[Soekarno]] sebagai [[letnan satu]] dalam upacara militer di Bogor. Para lulusan diberi dua pilihan yaitu aktif masuk militer atau kembali ke pekerjaan semula. Azwar memilih untuk bergabung dengan militer.{{sfn|Yusra|2011|pp=51}}
 
=== Karier militer ===
Azwar ditempatkan di Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat (Pabal AD) sebagai Kepala Dinas A. Setahun berikutnya, Pabal AD berganti nama menjadi [[Pindad|Pusat Industri Angkatan Darat]] (Pindad). Jabatan Azwar berganti nama menjadi Kepala Bagian 5 Dinas Laboratorium Pindad.{{sfn|Yusra|2011|pp=67}} Pada 1962, Azwar naik pangkat menjadi kapten dan lima tahun selanjutnya ia berpangkat mayor corps peralatan (CPL).{{sfn|Yusra|2011|pp=60}}
 
Pada 1964, Azwar dipromosikan menjadi Asisten Umum Operasi Karya Pindad.{{sfn|Yusra|2011|pp=68}} Pada tahun itu, Pindad mengirimnya untuk mengikuti Kursus Peroketan Pindad. Ia terlibat dalam eksperimen pembuatan roket Achmad Yani 1 dan 2 yang diluncurkan dari Pamengpeug, Garut.{{sfn|Yusra|2011|pp=52}} Kemudian, ia mengikuti serangkaian kursus calon perwira menengah yaitu Kursus Latihan Perwira (Suslapa) Angkatan Darat di [[Cimahi]] dari 1967 hingga 1968, ''Upgrading'' Staf Kekaryaan Daerah (Skarda) C pada 1971, dan [[Sekolah Komando Angkatan Darat]] (Seskoad) dari 1971 hingga 1973.{{sfn|Yusra|2011|pp=54}}
 
Pada 1967, Mayor Azwar Anas diangkat sebagai Direktur PT Purna Sadhana, anak perusahaan Pindad dalam bidang industri sipil.{{sfn|Yusra|2011|pp=78}}
 
== Rujukan ==