Sudi Silalahi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 19319627 oleh 182.1.167.183 (bicara)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Dasimarajo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 43:
}}
 
[[Letnan Jenderal TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Sudi Silalahi''' ({{lahirmati|[[Kota Pematangsiantar|Pematangsiantar]], [[Sumatra Utara]]|13|7|1949||25|10|2021}}) adalah [[Menteri Sekretaris Negara|Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia]] dari [[22 Oktober]] [[2009]] sampai [[20 Oktober]] [[2014]]. Sebelumnya ia menjabat sebagai [[Sekretaris Kabinet Republik Indonesia|Sekretaris Kabinet]]. Sudi lulus dari Akabri pada tahun [[1972]] dan mengakhiri karier militernya dengan pangkat [[Letnan Jenderal]]. Ia adalah sekretaris bagi [[Susilo Bambang Yudhoyono]] ketika sedang menjabat sebagai Menko Polkam di bawah pemerintahan [[Megawati Soekarnoputri]].
 
== Kehidupan ==
Sudi lahir dari ayah yang beretnis [[Suku Batak|Batak]] dan ibu yang berasal dari [[Suku Jawa|Jawa]]. Ayahnya, Abdul Azis Silalahi adalah seorang kepala desa di [[Tanah Jawa, Simalungun]].<ref>[https://www.antaranews.com/berita/2484697/asro-kamal-rokan-kenang-kepribadian-sosok-letjen-purn-sudi-silalahi Asro Kamal Rokan Kenang Kepribadian Sosok Letjen Purn Sudi Silalahi]</ref> Sedangkan ibunya dari kelurga migran yang bekerja di perkebunan Deli pada masa Hindia-Belanda.<ref>[https://www.disway.id/r/3012/sudi-jawa Sudi Jawa]</ref> Sudi lulus dari Akabri pada tahun 1972. Dia sempat menjadi Pangdam Brawijaya dan mengakhiri karier militernya dengan pangkat [[Letnan Jenderal]]. Ketika [[Susilo Bambang Yudhoyono]] menjabat sebagai Menko Polkam di bawah pemerintahan [[Megawati Soekarnoputri]], ia ditunjuk sebagai sekretarisnya. Lalu pada tahun 2004 disaat Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden, ia kembali diangkat sebagai Sekretaris Kabinet. Pada periode kedua pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, ia menjadi Menteri Sekretaris Negara.
 
=== Kasus Renovasi KBRI Seoul ===
Pada tanggal 20 Januari 2005, dengan mengatasnamakan jabatannya sebagai Seskab, Sudi Silalahi mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri RI, dan meminta Menlu untuk merespons dan menerima presentasi dari manajemen PT Sun Hoo Engineering tentang rencana pembangunan gedung KBRI di Seoul, Korea Selatan. Surat ini kemudian disusul dengan surat kedua pada tanggal 21 Februari 2005, dengan isi yang sama, tetapi diperkuat dengan permintaan untuk 'menindaklanjuti' yang diberi penekanan dengan huruf miring. Surat ini juga melampirkan 4empat berkas proposal dan dua maket.<ref>[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0602/28/Politikhukum/2470000.htm]</ref>
 
Surat-surat ini kemudian bocor ke tangan wartawan, dan dimuat di berbagai surat kabar setahun kemudian. Banyak pihak, antara lain mantan presiden RI [[Abdurrahman Wahid]], koordinator [[ICW]] [[Teten Masduki]] serta kalangan anggota [[DPR]] menganggap apa yang dilakukan Sudi ini di luar batas-batas kepatutan sebagai pejabat negara.
 
Untuk meredam kasus ini, Sudi melaporkan anak buahnya, Aziz Ahmadi, sebagai orang yang dianggap telah memalsukan surat-surat tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya, Aziz diberitakan pula telah mengaku menerima imbalan atas keluarnya surat tersebut.
 
=== Kematian ===
Sudi Silalahi meninggal pada tanggal [[25 Oktober]] [[2021]] pukul 23.50 WIB di [[Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto]], Jakarta.<ref>{{Cite news|date=26 Oktober 2021|title=Eks Mensesneg SBY Sudi Silalahi Meninggal Dunia|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211026051954-20-712258/eks-mensesneg-sby-sudi-silalahi-meninggal-dunia|work=[[CNN Indonesia]]|access-date=26 Oktober 2021}}</ref> Pada [[26 Oktober]] [[2021]], ia dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]].<ref>{{Cite news|date=26 Oktober 2021|title=Sudi Silalahi Meninggal, Jenazah Akan Dimakamkan di Kalibata|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211026093240-20-712351/sudi-silalahi-meninggal-jenazah-akan-dimakamkan-di-kalibata/amp|work=[[CNN Indonesia]]|access-date=26 Oktober 2021}}</ref> [[Presiden Indonesia|Presiden keenam Republik Indonesia]], [[Susilo Bambang Yudhoyono]] beserta [[Wakil Presiden Indonesia|mantan Wakil Presiden RI]], [[Jusuf Kalla]] dan [[Boediono]] turut menghadiri pemakaman Sudi.<ref>{{Cite news|date=26 Oktober 2021|title=SBY-Boediono Hadiri Pemakaman Sudi Silalahi di TMP Kalibata|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211026131029-20-712473/sby-boediono-hadiri-pemakaman-sudi-silalahi-di-tmp-kalibata/amp|work=[[CNN Indonesia]]|access-date=26 Oktober 2021}}</ref>
 
== Pendidikan Militer ==
Baris 64 ⟶ 77:
* Sekretaris Kabinet dalam [[Kabinet Indonesia Bersatu]] (2004–2009)
* Menteri Sekretaris Negara dalam [[Kabinet Indonesia Bersatu II]] (2009–2014)
 
== Kasus Renovasi KBRI Seoul ==
Pada tanggal 20 Januari 2005, dengan mengatasnamakan jabatannya sebagai Seskab, Sudi Silalahi mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri RI, dan meminta Menlu untuk merespons dan menerima presentasi dari manajemen PT Sun Hoo Engineering tentang rencana pembangunan gedung KBRI di Seoul, Korea Selatan. Surat ini kemudian disusul dengan surat kedua pada tanggal 21 Februari 2005, dengan isi yang sama, tetapi diperkuat dengan permintaan untuk 'menindaklanjuti' yang diberi penekanan dengan huruf miring. Surat ini juga melampirkan 4 berkas proposal dan dua maket.<ref>[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0602/28/Politikhukum/2470000.htm]</ref>
 
Surat-surat ini kemudian bocor ke tangan wartawan, dan dimuat di berbagai surat kabar setahun kemudian. Banyak pihak, antara lain mantan presiden RI [[Abdurrahman Wahid]], koordinator [[ICW]] [[Teten Masduki]] serta kalangan anggota [[DPR]] menganggap apa yang dilakukan Sudi ini di luar batas-batas kepatutan sebagai pejabat negara.
 
Untuk meredam kasus ini, Sudi melaporkan anak buahnya, Aziz Ahmadi, sebagai orang yang dianggap telah memalsukan surat-surat tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya, Aziz diberitakan pula telah mengaku menerima imbalan atas keluarnya surat tersebut.
 
== Kematian ==
Sudi Silalahi meninggal pada tanggal [[25 Oktober]] [[2021]] pukul 23.50 WIB di [[Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto]], Jakarta.<ref>{{Cite news|date=26 Oktober 2021|title=Eks Mensesneg SBY Sudi Silalahi Meninggal Dunia|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211026051954-20-712258/eks-mensesneg-sby-sudi-silalahi-meninggal-dunia|work=[[CNN Indonesia]]|access-date=26 Oktober 2021}}</ref> Pada [[26 Oktober]] [[2021]], ia dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]].<ref>{{Cite news|date=26 Oktober 2021|title=Sudi Silalahi Meninggal, Jenazah Akan Dimakamkan di Kalibata|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211026093240-20-712351/sudi-silalahi-meninggal-jenazah-akan-dimakamkan-di-kalibata/amp|work=[[CNN Indonesia]]|access-date=26 Oktober 2021}}</ref> [[Presiden Indonesia|Presiden keenam Republik Indonesia]], [[Susilo Bambang Yudhoyono]] beserta [[Wakil Presiden Indonesia|mantan Wakil Presiden RI]], [[Jusuf Kalla]] dan [[Boediono]] turut menghadiri pemakaman Sudi.<ref>{{Cite news|date=26 Oktober 2021|title=SBY-Boediono Hadiri Pemakaman Sudi Silalahi di TMP Kalibata|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211026131029-20-712473/sby-boediono-hadiri-pemakaman-sudi-silalahi-di-tmp-kalibata/amp|work=[[CNN Indonesia]]|access-date=26 Oktober 2021}}</ref>
 
== Referensi ==
Baris 108 ⟶ 111:
[[Kategori:Tokoh Batak Toba|Silalahi]]
[[Kategori:Marga Silalahi|Sudi]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh dari Pematangsiantar]]
[[Kategori:Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]]