Gereja di Timur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 85:
Sebagai bagian dari [[Gereja Raya]], Gereja di Timur menjalin [[koinonia|persekutuan]] dengan Gereja-Gereja di Kekaisaran Romawi sampai [[Konsili Efesus]] [[Skisma Nestorian|menganatema]] [[Nestorius]] pada tahun 431.<ref name="Wilken 2013"/> Para pendukung Nestorius berbondong-bondong mengungsi ke Persia. Karena menolak ikut-ikutan menganatema Nestorius, Gereja di Timur dituding menganut paham [[Nestorianisme]], bidat yang konon diajarkan Nestorius. Inilah sebabnya Gereja Barat dan semua Gereja Timur lainnya, baik dari golongan Kalsedon maupun dari golongan non-Kalsedon, melabeli Gereja di Timur dengan sebutan "Gereja Nestorian". Dari segi politik, Persia dan Roma ketika itu sedang berperang, sehingga Gereja di Timur terpaksa menjaga jarak dengan Gereja-Gereja di wilayah Romawi.<ref>Procopius, ''Wars'', I.7.1–2<br />* Greatrex–Lieu (2002), II, 62</ref><ref>Joshua the Stylite, ''Chronicle'', [http://www.tertullian.org/fathers/joshua_the_stylite_02_trans.htm XLIII]<br />* Greatrex–Lieu (2002), II, 62</ref><ref>Procopius, ''Wars'', I.9.24<br />* Greatrex–Lieu (2002), II, 77</ref> Belakangan ini, para sarjana menyifatkan sebutan "Nestorian" sebagai "sebutan keliru yang patut disesali",{{sfn|Brock|1996|p=23–35}}{{sfn|Brock|2006|p=1-14}} dan tidak tepat secara teologis.{{sfn|Baum|Winkler|2003|p=4}} Gereja di Timur sendiri pun menyebut diri "Nestorian", menganatema Konsili Efesus, dan menggelari Nestorius sebagai [[santo]] di dalam liturginya.{{sfn|Joseph|2000|p=42}}{{sfn|Wood|2013|p=140}} Meskipun demikian, para ahli kristologi Gereja di Timur pada akhirnya bersidang dan meratifikasi keputusan [[Konsili Kalsedon]] dalam Sinode Mar [[Aba I]] tahun 544.<ref>{{cite book|last=Moffett|first=Samuel H.|title=A History of Christianity in Asia. Jilid I: Beginnings to 1500|page=219|publisher=HarperCollins|year=1992}}</ref>{{sfn|Meyendorff|1989|p=287-289}}
Sebagai golongan ''[[dzimmi|zimi]]'' di bawah [[Penaklukan Persia oleh Muslim|daulat Islam di Persia]] (633-654), Gereja di Timur memainkan peran utama di dalam sejarah [[Kekristenan di Asia]]. Antara abad ke-9 sampai abad ke-14, Gereja di Timur merupakan [[denominasi Kristen]] terbesar di dunia dari segi luas geografis. Gereja di Timur mendirikan [[Keuskupan-keuskupan Gereja di Timur sampai tahun 1318|keuskupan-keuskupan]] dan paguyuban-paguyuban dari [[Laut Tengah]] serta [[Irak]] dan [[Iran]] sekarang ini, sampai ke [[India (provinsi gerejawi Suryani Timur)|India]] ([[Kristen Santo Tomas|umat Kristen Santo Tomas pengamal ritus Suryani]] di [[Kerala]]), [[Kekristenan di kalangan bangsa Mongol|kerajaan-kerajaan bangsa Mongol]] di Asia Tengah, dan [[dinasti Tang|kemaharajaan kulawangsa Tang]] di [[Gereja dari Timur di Tiongkok|Tiongkok]] (abad ke-7 sampai abad ke-9). Pada abad ke-13 dan ke-14, Gereja di Timur mengalami masa-masa ekspansi terakhirnya di bawah daulat [[kekaisaran Mongol|kemaharajaan bangsa Mongol]], yakni masa-masa ketika para rohaniwan Gereja di Timur duduk di dalam majelis istana Mongol.
Bahkan sebelum kehilangan sebagian besar wilayah pelayanannya pada abad ke-14, Gereja di Timur sudah kehilangan pijakan di kandang sendiri. Kemerosotan ini tampak pada penurunan jumlah keuskupan yang masih aktif. Sekitar tahun 1000, ada lebih dari enam puluh keuskupan di kawasan Timur Dekat, tetapi pada pertengahan abad ke-13 sudah tinggal sepertiganya saja, kemudian turun lagi menjadi tujuh keuskupan sesudah [[Timur Leng]] berkuasa.{{sfn|Baum|Winkler|2003|p=84-89}} Sesudah kemaharajaan bangsa Mongol terpecah belah, para penguasa Tionghoa dan Mongol Islam mengusir bahkan nyaris memusnahkan Gereja di Timur maupun umatnya. Sesudah itu, hanya di daerah Mesopotamia Hulu dan [[Pesisir Malabar]] (sekarang [[Kerala]], India) sajalah keuskupan-keuskupan Gereja di Timur dapat ditemukan.
|