Barongan Gembong Amijoyo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 9:
Barongan Blora sendiri dibawa dan dikembangkan oleh [[Samin Surosentiko]] setelah tinggal di [[Somoroto, Kauman, Ponorogo|Sumoroto]], [[Ponorogo]], tempat leluhurnya dimana nama Reyog di Sumoroto saat itu lebih populer dikenal Barongan. dari segi bentuk saat itu juga kepala Reyog dengan mulut terbuka dengan mahkota merak yang besar, namun saat di Blora sangat sulit untuk mendapatkan bulu merak, sehingga di ganti dengan bahan ijuk yang di bentuk seperti dadak merak dan di selipkan beberapa bulu merak saja di ijuk sebagai rambut barongan blora.
Samin Surosentiko ke Sumoroto atas perintah ayahnya untuk menemui saudaranya disaat namanya masih Raden Kohar. selama di Sumoroto, Suro Sentiko berganti nama yang sebelumnya raden kohar atas saran saudaranya, serta mendapatkan berbagai pengetahuan seperti bertani, kebatinan, bela diri, barongan serta pemahaman masyarakat Sumoroto yang anti Belanda, terutama kalangan warok. Barongan dari Sumoroto dibawa ke Blora sebagai media menarik simpati rakyat Blora untuk hidup lebih mandiri dan menolak kesewenangan yang merugikan rakyat, kini pola pikir tersebut dikenal dengan [[ajaran Samin]]. Namun setelah Suro Sentiko dan Pengikutnya ditangkap kolonial Belanda bahkan merampas Barongan yang digunakan pengumpulan masa dan dilarangnya pementasan barongan di kalangan pengikut inti samin, Kemudian Barongan di dilesetarikan oleh anak keturunan pengikut samin yang ditangkap Belanda, tetapi sebagian keturunan menanggalkan sebagai wong samin, karena dapat terindikasi sebagai pembangkan pemerintah kolonial belanda.
==== 2.Versi Grobogan ====
Baris 26:
* Singo Barong (Gembong Amijoyo)
* Gendruwon (Joko Lodro)
*Klono Sewandono
* Jathilan perempuan (dahulu diperankan oleh remaja laki-laki)
* Bujang Ganong
Baris 33 ⟶ 34:
* Nggainah
* Bondet
== Barongan Blora Hari Ini ==
Sebagai bentuk jati diri kesenian dari Blora, kini Barongan Blora telah terdaftakan sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2017 di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Meski sudah terdaftar dalam WBTB, Sebagian besar kelompok kesenian Barongan Blora masih menggunakan properti dari Reog Ponorogo terutama pakaian kesenian dan properti jathilan.
apabila dahulu mata barongan dilapisi cermin, saat ini menggunakan mata reog yang terbuat dari kaca ataupun resin, kerudung reog masih banyak dipakai oleh kalangan seniman barongan blorauntuk menarikan barongan tunggal.
== Budaya ==
== Lihat juga ==
|