Seleukos I Nikator: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 35:
'''Seleukos I Nikator''' (sek. 358 SM – 281 SM; {{lang-el|Σέλευκος Νικάτωρ}}, {{lang-hi|सेल्यूकस}}, "Seleukos Sang Pemenang") adalah Raja [[Iran Raya]], [[Syam]], dan [[Anatolia]], berkuasa pada akhir abad ke-4 SM sampai awal abad ke-3 SM. Dia merupakan salah satu [[Diadokhoi]], sebutan untuk para jenderal atau kerabat [[Aleksander Agung]] yang bertarung untuk memegang kendali negara setelah kematiannya pada 323 SM. Namanya kemudian menjadi [[dinasti Seleukid|nama dinasti]] dan [[Kekaisaran Seleukia|kerajaannya]], Seleukia atau Seleukidai.
 
Setelah kematian Aleksander, Seleukos diangkat sebagai [[satrap]] (gubernur) Babil pada tahun 320 SM. [[Antigonos I Monophthalmos|Antigonos]] memaksa Seleukos untuk pergi dari Babilon, tetapi dengan dukungan dari [[Ptolemaios I Soter|Ptolemaios]], Seleukos berhasil kembali pada tahun 312 SM. Seleukos kemudian berhasil menaklukan [[Persia]] dan [[Medes|Media]]. Dia membentuk persekutuan dengan raja India, [[Chandragupta Maurya|Candragupta Maurya]]. Seleukos mengalahkan Antigonos dalam [[Pertempuran Ipsos]] pada tahun 301 SM dan [[Lysimakhos]] dalam [[Pertempuran Kurupedion]] pada tahun 281 SM. Seleukos dibunuh oleh [[Ptolemaios Keraunos]] pada tahun 281 SM. Dia digantikan oleh putranya, [[Antiokhos I]].
 
Dibandingkan dengan Diadokhoi yang lain, Seleukos memiliki wilayah kekuasaan terluas, dengan hampir seluruh wilayah taklukan Aleksander Agung di Asia berada dalam kepemimpinannya. Dinasti Seleukia sendiri bertahan sampai sekitar dua setengah abad.
 
== Awal kehidupan ==
Baris 117 ⟶ 119:
Gajah perang yang diterima Seleukos dari Candragupta terbukti berguna ketika para Diadokhoi akhirnya memutuskan untuk berurusan dengan Antigonos. Kassandros, Seleukos, dan Lysimakhos mengalahkan Antigonos dan Demetrios dalam [[Pertempuran Ipsos]]. Antigonos tewas dalam pertempuran, tetapi Demetrios lolos. Setelah pertempuran, Syria ditempatkan di bawah kekuasaan Seleukos. Dia mengerti Syria mencakup wilayah dari [[Pegunungan Taurus]] ke [[Semenanjung Sinai|Sinai]], tetapi Ptolemaios I telah menaklukkan [[Palestina (wilayah)|Palestina]] dan [[Bangsa Fenisia|Fenisia]]. Pada 299 SM, Seleukos bersekutu dengan Demetrios dan menikahi putrinya, [[Stratonike dari Suriah|Stratonike]]. Seleukos memiliki seorang putri dari Stratonike yang dinamai [[Phila (putri Seleukos)|Phila]], nama yang sama dengan nama ibu Stratonike.<ref>Malalas, John, [http://www.attalus.org/translate/malalas.html#198 viii.198]</ref> Armada Demetrios menghancurkan armada Ptolemaios dan dengan demikian Seleukos tidak perlu melawannya.{{sfn|Grainger|1997|pp=55–56}}
 
Meskipun demikian, Seleukos tidak berhasil memperluas kerajaannya ke barat lantaran tidak memiliki cukup pasukan Yunani dan Makedonia. Selama Pertempuran Ipsos, ia memiliki infanteri lebih sedikit daripada Lysimakhos. Kekuatannya ada pada gajah perang dan kavaleri tradisional Persia. Untuk memperbesar pasukannya, Seleukos mencoba menarik penjajah dari daratan Yunani dengan mendirikan empat kota baru, [[Seleukia|Seleukia Pieria]] dan LaodikiaLaodike di pesisir pantai dan [[Antiokhia]] dan [[Apamea, Suriah|Apamea]] di lembah [[Sungai Orontes]]. Antiokhia menjadi pusat pemerintahannya. Seleukia baru dimaksudkan menjadi pangkalan angkatan laut barunya dan pintu gerbang ke Mediterania. Seleukos juga mendirikan enam kota kecil.{{sfn|Grainger|1997|pp=55–56}}
 
Dikatakan tentang Seleukos bahwa "beberapa pangeran pernah hidup dengan hasrat yang begitu besar untuk membangun kota. Dia terkenal telah membangun sembilan (kota bernama) Seleukia, enam belas (kota bernama) Antiokhia, dan enam (kota bernama) LaodikiaLaodike."<ref name="ebd">{{Eastons}}</ref>
 
=== Demetrios dan Lysimakhos ===