Al Washliyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Sub
MarDumai (bicara | kontrib)
Tahap 1 - Perombakan artikel Al Washliyah.
Tag: pranala ke halaman disambiguasi
Baris 1:
{{Infobox Organization
| name = Al Washliyah
| image = Al wasliyah.jpeg
| size = 200px
| alt = Al Jam'iyatul Washliyah
| caption = Logo Al Washliyah
| map =
| msize =
| malt =
| mcaption =
|formation type = 30 =November 1930
|founding_location = [[Medan]]
| purpose = Dakwah,Pendikan,Sosial
| headquarterstype = Jl. Ahmad Yani no.= 41Organisasi Rawasarimassa Selatan,[[Jakarta PusatIslam]]
| purpose = Pendidikan dan dakwah Islam
| region_served = {{flagicon|IDN}}[[Indonesia]]
| headquarters = Jl. Ahmad Yani no. 41 Rawasari Selatan, [[Jakarta Pusat]]
| membership =
| leader_title region_served = Ketua Umum
| leader_name membership = [[Masyhuril Khamis]]
| leader_title = Ketua Umum
| website = [http://kabarwashliyah.com situs resmi Al Washliyah]
| leader_name = [[Masyhuril Khamis]]
| website = [http://kabarwashliyah.com situsSitus web resmi Al Washliyah]
}}
{{Islam}}
 
'''Al Jam'iyatul Washliyah''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: الجمعيةالوصليهالجمعية الوصليه) adalah salah satu organisasi massa [[Islam]] didari [[IndonesiaSumatra Utara]].<ref>{{cite webOrganisasi ini memiliki cabang tersebar di [[Aceh]], [[Riau]], dan [[Jawa Barat]].
|url = http://ramadan.sindonews.com/read/1022176/68/al-washliyah-putuskan-idul-fitri-17-juli-1436480565
| title = Al Washhliyah Putuskan Idul Fitri Tanggal 17 Juli
| publisher = Sindonews.com
| accessdate =1-6-2015
}}</ref><ref>{{cite web
|url = http://m.metrotvnews.com/read/2015/02/19/360340/alwashliyah-dukung-keputusan-presiden-jokowi-terkait-polri-kpk
| title = Al Washliyah Dukung Keputusan Presiden Jokowi Terkait Polri KPK
| publisher = Metrotvnews.com
| date =2015-2-19
| accessdate = 18-11-2015
}}</ref> Kata Al jam'iyatul Washliyah berasal dari [[Bahasa Arab]] Yang artinya Perkumpulan atau perhimpunan yang menghubungkan, baik yang menghubungkan Manusia dengan Allah (hablun minAllah) dan yang menghubungkan Manusia dengan Manusia(hablun minannas).Al Jam'iyatul washliyah sekarang lebih di kenal dengan Al Washliyah. Al wasliyah khusus aktif membela kemaslahatan umat Islam dan Indonesia pada umumnya.<ref>{{cite web
|url =http://poskotanews.com/2015/07/24/sikap-pb-al-washliyah-terkait-peristiwa-tolikara/
|title =Sikap PB Al Washliyah terkait peristiwa Tolikara
|publisher =Poskotanews
|accessdate =2015-9-1
|date =2015-7-24
|archive-date =2015-09-13
|archive-url =https://web.archive.org/web/20150913094844/http://poskotanews.com/2015/07/24/sikap-pb-al-washliyah-terkait-peristiwa-tolikara/
|dead-url =yes
}}</ref>
 
== Sejarah Singkatsingkat ==
=== Masa awal ===
Pada awal kurun ke-20, perselisihan antara Kaum Tua dengan Kaum Muda di [[Dataran Tinggi Minangkabau|Minangkabau]] merambat ke [[Sumatra Timur]]. Beberapa tokoh Kaum Muda seperti Syekh Mahmud al-Khayyat, Syekh Abdul Hamid Mahmud Asahan, Syekh Hasyim Muda, dan Tengku Fakhruddin getol menyiarkan pandangan mereka yang berisi kritik terhadap praktik keagamaan Kaum Tua.<ref>{{cite web|url=https://tarbiyahislamiyah.id/ulama-kaum-muda-di-sumatera-utara-dan-sifat-20-sumbangan-tengku-fachruddin-serdang-1885-1937-m/|title=Ulama Kaum Muda di Sumatera Utara dan Sifat 20; Sumbangan Tengku Fachruddin Serdang (1885-1937 M)|website=Tarbiyahislamiyah|date=8 Agustus 2020|access-date=3 November 2021}}</ref> Serangan tersebut ditangkis oleh para ulama Kaum Tua dengan [[Hasan Ma'shum|Syekh Hasan Maksum]], mufti [[Kesultanan Deli]], sebagai figur utama Kaum Tua.<ref name="was1">{{Cite journal|last=Ja'far|date=2015|title=MusyawarTarekat dan Gerakan Sosial Keagamaan Shaykh Hasan Maksum|journal=Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam|volume=5|issue=2|pages=269-294}}</ref>
 
Perseteruan antara dua kubu tersebut menjadi bahan pembicaraan di ''Debating Club'' Maktab al-Islamiyah Tapanuli (MIT), [[Medan]] sejak 1928. MIT didirikan pada Mei 1918 oleh para ulama Kaum Tua dari [[Mandailing]], [[Tapanuli]].<ref>{{Cite book|title=Sejarah Maktab al-Islamiyah Tapanuli|first=Abubakar|last=Ya'qub|publisher=Perdana Publishing|year=2020|location=Medan}}</ref> Pada 30 November 1930, para pelajar MIT mendirikan Al Jam'iyatul Washliyah. Beberapa tokoh yang terlibat dalam pendirian Al Washliyah antara lain [[Arsyad Thalib Lubis|H. Muhammad Arsyad Thalib Lubis]], [[Abdurrahman Syihab|H. Abdurrahman Syihab]], [[Ismail Banda|H. Ismail Banda]], [[Yusuf Ahmad Lubis|H. Yusuf Ahmad Lubis]], [[Adnan Lubis|H. Adnan Nur Lubis]], dan lain-lain. Organisasi ini mendapat dukungan dari beberapa ulama Kaum Tua Sumatra Timur seperti [[Syekh Muhammad Yunus]], [[Ja'far Hasan|Syekh Ja'far Hasan]], [[Syekh Ilyas Kadi]], dan [[Hasan Ma'shum|Syekh Hasan Maksum]].<ref name="was1"/><ref>{{cite web|url=https://tarbiyahislamiyah.id/kiai-abdurrahman-syihab-haji-ismail-banda-syekh-muhammad-arsyad-thalib-lubis-syekh-muhammad-yunus-syekhul-ulama-al-jamiyatul-washliyah-medan/|title=Syekh Muhammad Yunus: Syekhul Ulama Al-Jam’iyatul Washliyah Medan|website=Tarbiyahislamiyah|date=10 Juli 2020|access-date=3 November 2021}}</ref>
Al jamiyatul Washliyah, Organisasi yang didirikan di Medan ini memiliki tujuan utama pada saat penjajahan Belanda, yaitu mempersatukan umat yang terpecah belah dengan pandangan yang berbeda. Pada saat itu, bangsa Belanda menggunakan perpecahan dan perbedaan tersebut sebagai strategi untuk terus berkuasa di Indonesia. Segal acara dilakukan oleh bangsa Belanda untuk terus mengadu domba masyarakat Indonesia supaya rakyat tetap terpecah belah. Penjajah Belanda khawatir akan kemampuan rakyat Indonesia untuk melawan jika mereka bersatu.
Upaya perpecah belahan itu meresap hingga ke sendi-sendi agama Islam. Umat Islam pada saat itu terpecah karena perbedaan pandangan dalam hal ibadah dan cabang dari agama. Kondisinya terus memburuk hingga umat Islam terbelah menjadi dua kubu, yaitu kaum tua dan kaum muda. Dengan adanya perselisihan ini, kalangan umat Islam di Medan, para pelajar dan cendikiawan yang belajar di Maktab Islamiyah kini bernama Maktab Tapanuli Diwilayah Kedatukan Kesawan Medan yang merupakan limpah Karunia dari kesultanan Deli yaitu '''Sultan Amaluddin Sani Perkasa Alamsyah'''(1924-1945) raja [[Kesultanan Deli]] ke-10.
 
=== Keterlibatan dalam politik ===
Para cendikiawan berusaha untuk mempersatukan kembali umat Islam yang terpecah belah.
Maka terbentuklah organisasi Al Jam’iyatul Washliyah pada 30 November 1930. Hari itu sangat bertepatan dengan 9 Rajab 1349 H. Adapun Tokoh pendiri Al Alwashliyah adalah '''Al-Fadhil Al-Alim Syekh Haji Hasanuddin bin Muhammad Ma'shum bin Abi Bakar ad-Dali (Deli)''' dengan nama populer Syekh Hasan Ma'shum.
 
=== Masa Orde Baru dan Reformasi ===
,[[Arsyad Thalib Lubis|H.M.Arsyad Thalib Lubis]]<ref>http://m.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/15/08/10/nsv2lg346-hm-arsyad-thalib-lubis-ulama-kristologi-alwashliyah-nan-cerdas-1 Republika diakses 1-9-2015</ref> dan [[Abdurrahman Syihab|H.Abdurrahman Syihab]].
 
== Lihat pula ==