Sulaiman Ar-Rasuli: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) k Menghapus Kategori:Persatuan Tarbiyah Islamiyah menggunakan HotCat |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 85:
|negara_makam =
}}
'''Syeikh Sulaiman ar-Rasuli''' yang juga dikenal sebagai '''Inyiak Canduang''' ({{lahirmati|[[Candung]], [[Agam]], [[Sumatra Barat]]|10|12|1871||1|8|1970}})<ref>{{cite journal|title=Profil Sheikh Sulaiman Ar-Rasuli (1871 M – 1970 M) Sebagai Pendakwah|author1=Sarwan|first2=Aris|last2=Kurniawan|url=https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/almunir/article/view/721|journal=AL MUNIR: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam|year=2012|page=134-146}}</ref> adalah seorang
== Pendidikan ==
Pendidikan terakhir Syeikh Sulaiman ar-Rasuli
Ketika tinggal di Mekah, Syeikh Sulaiman ar-Rasuli
== Perjuangan ==
[[Berkas:Ulama Minangkabau Guru Ummat.jpg|jmpl|260x260px|Duduk dari kanan: [[Daud Rasyidi|Syekh Daud Rasyidi]], [[Muhammad Jamil Jambek|Syekh Djamil Djambek]], Syekh Sulaiman Ar-Rasuli (Inyiak Canduang), [[Ibrahim Musa|Syekh Ibrahim Musa]] (Inyiak Parabek), [[Abdullah Ahmad|Syekh DR. Abdullah Ahmad]]]]
Syeikh Sulaiman kembali ke Minangkabau sebagaimana sahabatnya Tok Kenali yang kembali ke Kelantan, yaitu setelah wafatnya Syekh Ahmad al-Fathani
Pada tahun 1928, Syeikh Sulaiman bersama-sama Syekh [[Abbas bin Abdi Wahab Ladang Laweh|Abbas Ladang Lawas]] dan Syekh [[Muhammad Jamil Jaho]] mendirikan [[Persatuan Tarbiyah Islamiyah]]. Dalam sistem pendidikan maupun dalam berpendapat pendapat, Syekh Sulaiman dan kawan-kawannya tersebut mempertahankan tradisi tarikat dan berpegang pada Mazhab Syafi'i.{{Bio muslim butuh rujukan}}
Beberapa pendapat khusus Syekh Sulaiman dalam polemik keagamaan, antara lain lebih menyetujui rukyat dalam hal puasa, mewajibkan ''muqaranah'' niat dan mensunnahkan jahar lafaz dalam hal salat,
== Pengaruh ==
Pada [[Pemilu 1955]], Indonesia membentuk sebuah badan atau lembaga yang dinamakan [[Konstituante]]. Tujuan Konstituante ialah menyusun Undang-Undang Dasar yang lebih permanen, menggantikan [[UUD 1945]] yang disusun sebagai UUD sementara menjelang kemerdekaan Republik Indonesia. Syeikh Sulaiman ar-Rasuli, salah seorang anggota Konstituante dari [[Persatuan Tarbiyah Islamiyah|PERTI]],<ref>http://www.konstituante.net/id/profile/PERTI_sulaiman_ar_rasuli</ref> telah dilantik mengetuai sidang pertama badan itu. Konstituante dibubarkan oleh Presiden Soekarno dengan [[Dekret Presiden 5 Juli 1959]].
== Karya tulis ==
Berikut ini beberapa karya tulis Syeikh Sulaiman ar-Rasuli
* ''Dhiyaus Siraj fil Isra' Walmi'raj''
* ''[[Tsamaratul Ihsan|Tsamaratul Ihsan fi Wiladah Sayyidil Insan]]''
Baris 121:
== Referensi ==
<references />
{{Navbox Ulama Ahli Fiqih Mazhab Syafi'i}}
|