Lokomotif C53: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan mengubah parameter nama di infobox Menghilangkan referensi VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Menghilangkan referensi VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 20:
'''C 53''' adalah nama salah satu di yang diproduksi oleh pabrik C 53 memiliki panjang 20.792 mm, daya mesin 1.200 hp, berat 109,19 ton, dan kecepatan maksimum 90 km/jam. Awalnya C 53 merupakan lokomotif berkode SS 1001-1020 ini dikenal sebagai loko yang sukses,dalam pengoperasiannya.Ini berpengalaman menarik kereta.
 
== C 53 diimpor dari pabriknya, pada tahun 1918-1922. Lokomotif ini berjumlah 20 unit pada awalnya. C 53 telah berpengalaman menarik kereta-kereta ekspres, seperti dan. Kereta api Eendaagsche Express diluncurkan pada tanggal 1 November 1929, sedangkan Nacht Express diluncurkan pada tanggal 1 November 1936. Waktu tempuh kereta api Eendaagsche Express saat diluncurkan adalah 13 jam 30 menit, kemudian dipersingkat menjadi 11 jam 27 menit pada tahun 1939 (sama dengan waktu tempuh saat ini).Werkspoor memproduksi lokomotif C 53 dalam rangka memperkukuh armada SS berupa lokomotif dengan empat silinder ''compound.'' Lokomotif ini ternyata jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan karena Werkspoor belum berpengalaman dalam memproduksi lokomotif dengan empat silinder compound. Kemungkinan besar SS memilih pabrik ini dengan alasan nasionalisme. Sepuluh tahun setelah diimpor, SS kemudian memasangkan ''smoke deflector'' yang dibuat khusus untuk menciptakan arus udara yang mengangkat asap keluar dari cerobong sehingga tidak menempel pada bodi lokomotif dan mengganggu pandangan masinis.Secara teknis kinerja C 53 kurang memuaskan. Ternyata, lokomotif ini akan berguncang jika dipacu dengan kecepatan 90 km/jam. Pada tahun 1931, lokomotif ini berguncang keras setelah dipacu dengan kecepatan 100 km/jam. Padahal loko dengan empat silinder ''compound'' ini diharapkan dapat memberikan kestabilan ketika berlari dengan kecepatan tinggi. Lokomotif ini tetap dipertahankan sebagai loko penarik kereta ekspres dengan menanggung biaya operasional yang sangat mahal.Pada dasawarsa 1970-an, C 53 digunakan hanya untuk kereta lokal saja, sampai akhir masa dinasnya. Kini tersisa C 53 17 yang dipajang di Museum Transportasi, ==
== Sejarah pengoperasian ==
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Vier cylinder locomotief van het Staatsspoorwegen op Java TMnr 10014044.jpg|jmpl|300px|Salah satu lokomotif uap seri C53 pada masa [[Staatsspoorwegen]]]]
C 53 diimpor dari pabriknya, pada tahun 1918-1922. Lokomotif ini berjumlah 20 unit pada awalnya. C 53 telah berpengalaman menarik kereta-kereta ekspres, seperti [[Eendaagsche Express]] dan [[Nacht Express]]. Kereta api Eendaagsche Express diluncurkan pada tanggal 1 November 1929, sedangkan Nacht Express diluncurkan pada tanggal 1 November 1936. Waktu tempuh kereta api Eendaagsche Express saat diluncurkan adalah 13 jam 30 menit, kemudian dipersingkat menjadi 11 jam 27 menit pada tahun 1939 (sama dengan waktu tempuh [[kereta api Bima]] saat ini).<ref>[http://kereta-api.info/c28-dan-c53-loko-uap-tercepat-di-indonesia-351.htm Info Kereta Api: C28 dan C53, Loko Uap Tercepat di Indonesia]</ref><ref name="ihr">[http://heritage.kereta-api.co.id/?p=1469 Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur, PT KAI: Lokomotif C53]</ref>
 
Werkspoor memproduksi lokomotif C 53 dalam rangka memperkukuh armada SS berupa lokomotif dengan empat silinder ''compound.'' Lokomotif ini ternyata jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan karena Werkspoor belum berpengalaman dalam memproduksi lokomotif dengan empat silinder compound. Kemungkinan besar SS memilih pabrik ini dengan alasan nasionalisme. Sepuluh tahun setelah diimpor, SS kemudian memasangkan ''smoke deflector'' yang dibuat khusus untuk menciptakan arus udara yang mengangkat asap keluar dari cerobong sehingga tidak menempel pada bodi lokomotif dan mengganggu pandangan masinis.<ref name="ihr"/>
 
Secara teknis kinerja C 53 kurang memuaskan. Ternyata, lokomotif ini akan berguncang jika dipacu dengan kecepatan 90 km/jam. Pada tahun 1931, lokomotif ini berguncang keras setelah dipacu dengan kecepatan 100 km/jam. Padahal loko dengan empat silinder ''compound'' ini diharapkan dapat memberikan kestabilan ketika berlari dengan kecepatan tinggi. Lokomotif ini tetap dipertahankan sebagai loko penarik kereta ekspres dengan menanggung biaya operasional yang sangat mahal.<ref name="ihr"/>
 
Pada dasawarsa 1970-an, C 53 digunakan hanya untuk kereta lokal saja, sampai akhir masa dinasnya. Kini tersisa C 53 17 yang dipajang di Museum Transportasi, [[Taman Mini Indonesia Indah]].<ref name="ihr"/>
 
== Galeri ==
<gallery>