League of Legends Pro League: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ari Tuningsih (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ari Tuningsih (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 27:
Tahun 2019, [[Nike, Inc.|Nike]] menyetujui kerjasama dengan LPL dalam kontrak berdurasi empat tahun, menjadikan Nike sebagai sponsor kesepuluh untuk LPL.<ref>{{Cite web|date=2019-02-28|title=Nike’s League of Legends Pro League deal confirmed|url=https://www.sportspromedia.com/news/nikes-league-of-legends-pro-league-deal/|website=SportsPro|language=en-GB|access-date=2021-11-06}}</ref> Pada tahun 2021, TJ Sports merilis daftar 15 ''partner'' dari LPL, di antaranya adalah [[Mercedes-Benz]] sebagai ''head partner''; Nike sebagai ''strategic partners;'' Momchilovtsi, [[KFC]], dan Harbin Brewery sebagai ''diary brand''; Wahaha sebagai ''partner'' resmi untuk air minum, minuman berenergi Warhorse, [[Oppo|OPPO]], ''e-commerse'' [[Suning.com|Suning]], [[Lenovo]] Legion, layanan pesan TT, ''platform'' pencari kerja Cina Liepin; dan kursi ''gaming'' AutoFull, [[Intel]], serta [[Razer Inc.|Razer]] sebagai ''special partners''.<ref>{{Cite web|date=2021-01-08|title=TJ Sports Reveals 15 Partners for LPL, Includes Lenovo Legion and Razer – ARCHIVE - The Esports Observer|url=https://archive.esportsobserver.com/lpl-2021-partners/|language=en-US|access-date=2021-11-06}}</ref>
 
Tim-tim dari LPL yang sudah pernah memenangkan League of Legends World Championship adalah Invictus Gaming di tahun 2018 dan FunPlus Phoenix di tahun 2019. Invictus Gaming berhasil mengalahkan [[Fnatic]] dari [[Eropa]] di babak final Worlds 2018, dan Gao "Ning" Zhenning dari Invictus Gaming dinobatkan sebagai [[Pemain paling berharga|MVP]] di pertandingan final tersebut, serta membuat Cina mengakhiri dominasi tim-tim [[Korea Selatan]] di tahun-tahun sebelumnya.<ref>{{Cite web|title=Mineski.net - Esports News and Features|url=http://www.mineski.net/news/china-wins-first-ever-league-of-legends-world-championship|website=Mineski.net|access-date=2021-11-06}}</ref><ref name=":0">{{Cite web|date=2020-08-10PDT15:18:11-07:00|title=League of Legends World Championship Winners|url=https://www.lineups.com/esports/league-of-legends-world-championship-winners/|website=www.lineups.com|language=en-US|access-date=2021-11-06}}</ref> Tahun berikutnya, di tahun 2019, FunPlus Phoenix berhasil mengalahkan G2 Esports, dan Gao “Tian” Tianliang dari FunPlus Phoenix dinobatkan sebagai MVP di pertandingan final tersebut.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|last=Harker|first=Gerry|date=2019-11-16|title=Chinese team wins League of Legends World Championship final|url=https://supchina.com/2019/11/16/chinese-team-wins-league-of-legends-world-championship-final/|website=SupChina|language=en-US|access-date=2021-11-06}}</ref>
 
== Format Pertandingan ==
Pada musim semi 2015 (2015 Spring Split), LPL menggunakan sistem ''best-of-two'' (Bo2). Tim bertanding dalam format ''double round robin''.
 
Pada tahun 2017 hingga 2018, LPL menggunakan format yang sama dengan EU LCS untuk memilih peserta grup di musim reguler. Tim dengan peringkat tertinggi dari musim sebelumnya akan memimpin grup dengan tim lain yang terpilih. Pertandingan menggunakan sistesistem ''best-of-three'' (Bo3).<ref>{{Cite web|last=UnrankedSmurfs.com|title=The Ultimate League of Legends eSports 2017 Summer Split Breakdown|url=https://www.unrankedsmurfs.com/blog/2017-summer-formats|website=Unranked Smurfs|language=en|access-date=2021-11-06}}</ref>
 
LPL telah menggunakan format berikut sejak 2019: