Abdullah bin Sa'ad: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{Infobox officeholder
| name = Abdullah bin Sa'ad
Baris 14 ⟶ 13:
**[[Pertempuran Sufetula]] (647)|predecessor=[[Amr bin Ash]]|term=|relations=*[[Wahab bin Sa'ad]] (saudara kandung)
*Utsman bin Affan (saudara sepersusuan)|children=Iyadh bin Abdullah bin Sa'ad<ref>{{Cite web|url=http://hadithtransmitters.hawramani.com/%D8%B9%D9%8A%D8%A7%D8%B6-%D8%A8%D9%86-%D8%B9%D8%A8%D8%AF-%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87-%D8%A8%D9%86-%D8%B3%D8%B9%D8%AF-%D8%A8%D9%86-%D8%A7%D8%A8%D9%8A-%D8%B3%D8%B1%D8%AD/|title=عياض بن عبد الله بن سعد بن ابي سرح - The Hadith Transmitters Encyclopedia|language=ar|access-date=2021-09-15|archive-date=2021-05-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20210524144740/http://hadithtransmitters.hawramani.com/%D8%B9%D9%8A%D8%A7%D8%B6-%D8%A8%D9%86-%D8%B9%D8%A8%D8%AF-%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87-%D8%A8%D9%86-%D8%B3%D8%B9%D8%AF-%D8%A8%D9%86-%D8%A7%D8%A8%D9%8A-%D8%B3%D8%B1%D8%AD/|dead-url=yes}}</ref>|father=Sa'ad bin Abi Sarh|mother=Muhanah binti Jabir al-Asy'ariyyah}}
'''Abdullah bin Sa'ad bin Abi Sarh''' ({{lang-ar|عبد الله بن سعد بن أبي السرح}}) adalah salah seorang [[sahabat Nabi]]. Ia termasuk salah satu penulis wahyu yang kemudian [[murtad]] setelah merasa ragu dengan kenabian [[Muhammad]].
== Biografi ==
Baris 26 ⟶ 25:
== Masa Nabi Muhammad ==
Abdullah bin Sa'd adalah salah seorang di zaman Nabi yang dapat menulis. Maka ketika ia masuk islam, Rasulullah mengundangnya untuk menjadi juru tulis beliau. Nabi menyuruhnya untuk menulis beberapa [[ayat]] dari [[Surah Al-Mu’minun|Surat Al-Mu'minun]] yang saat itu baru diturunkan oleh Allah kepada beliau. Ketika ayat ke-14 didiktekan kepada Abdullah pada bagian "''Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain''", Abdullah pun mengucapkan rasa takjubnya dengan berkata "''Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik''." Rasulullah pun berkata, ''"Benar, seperti yang kau bilang itulah ayat tersebut diturunkan kepadaku."'' Maka Abdullah pun meragukan kenabian beliau, dan berkata, "Jika Muhammad jujur, maka berarti Allah menurunkan ayatnya kepadaku sebagaimana Allah menurunkan ayat-Nya kepada Muhammad. Dan jika Muhammad berbohong, maka berarti dia mengambil perkataanku (sebagai wahyu)."<ref name=":0">{{Cite book|last=Al Wahidi|first=Ali bin Ahmad|url=https://archive.org/details/learnislampdfenglishbookalwahidisasbabalnuzulthegreatcommentariesoftheholyquranvol.3imamalwahidi/page/n91/mode/2up?view=theater|title=Asbabun Nuzul|isbn=9781891785184|pages=107|url-status=live}}</ref>
Abdullah pun pergi ke [[Makkah]] yang saat itu masih belum berhasil dikuasai Nabi Muhammad. Ketika Nabi Muhammad telah mengumpulkan cukup banyak pasukan untuk mengepung Makkah, beliau pun memerintahkan supaya Abdullah bin Sa'd menjadi salah satu orang yang harus dibunuh walaupun dirinya sembunyi di bawah tirai Ka'bah. Namun Abdullah pun mendatangi saudara angkatnya yaitu [[Utsman bin 'Affan|Utsman bin Affan]] untuk meminta pertolongan, lalu bersamanya mendatangi Rasulullah untuk memohon ampun. Ketika bertemu dengan mereka berdua, Rasulullah yang ditemani beberapa sahabatnya hanya diam dalam waktu yang lama. Namun setelah keduanya pergi, Rasulullah pun berkata, "Aku diam supaya salah satu dari kalian berdiri dan [[Pemancungan|memenggal]] kepalanya!" Salah satu orang [[Kaum Anshar|Anshar]] lalu berkata, "Lalu mengapa anda tidak memberikan kami kode, wahai Rasulullah?" Beliau pun menjawab bahwa seorang Nabi tidak membunuh dengan memberikan kode.<ref name=":1">{{Cite book|last=Ibn Ishaq|url=https://archive.org/details/GuillaumeATheLifeOfMuhammad/page/n298/mode/1up|title=Sirat Rasul Allah|isbn=0196360331|url-status=live}}</ref> ▼
▲Ketika Nabi Muhammad telah mengumpulkan cukup banyak pasukan untuk mengepung Makkah, beliau pun memerintahkan supaya Abdullah bin Sa'd menjadi salah satu orang yang harus dibunuh walaupun dirinya sembunyi di bawah tirai Ka'bah. Namun Abdullah pun mendatangi saudara angkatnya yaitu [[Utsman bin 'Affan|Utsman bin Affan]] untuk meminta pertolongan, lalu bersamanya mendatangi Rasulullah untuk memohon ampun. Ketika bertemu dengan mereka berdua, Rasulullah yang ditemani beberapa sahabatnya hanya diam dalam waktu yang lama. Namun setelah keduanya pergi, Rasulullah pun berkata, "Aku diam supaya salah satu dari kalian berdiri dan [[Pemancungan|memenggal]] kepalanya!" Salah satu orang [[Kaum Anshar|Anshar]] lalu berkata, "Lalu mengapa anda tidak memberikan kami kode, wahai Rasulullah?" Beliau pun menjawab bahwa seorang Nabi tidak membunuh dengan memberikan kode.<ref>{{Cite book|last=Ibn Ishaq|url=https://archive.org/details/GuillaumeATheLifeOfMuhammad/page/n298/mode/1up|title=Sirat Rasul Allah|isbn=0196360331|url-status=live}}</ref>
== Setelah Nabi wafat ==
|