Surat Ulu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Natsukusha (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Natsukusha (bicara | kontrib)
Baris 23:
 
== Asal nama ==
Nama '''Surat Ulu''' berasal dari kata ''surat'' dan ''ulu''. ''surat'' bermakna aksara sementara ''ulu'' bermakna daerah dataran tinggi tempat berhulunya sungai-sungai di Sumatra Selatan dan Bengkulu (dalam hal ini [[Pegunungan Bukit Barisan]]). Surat Ulu merupakan istilah asli yang dipakai oleh masyarakat penggunanya untuk menamai rumpun aksara ini.{{sfn|Sarwono|2014|pp=4}}<ref name=":1">{{Cite web|title=Aksara Kaganga Bengkulu – Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu|url=https://kantorbahasabengkulu.kemdikbud.go.id/aksara-kaganga-bengkulu/|language=id-ID|access-date=2021-11-10}}</ref>
 
Penamaan lain yang terkenal adalah '''aksara Rencong''' ({{Lang-nl|Rèntjong-schrift}}). Kata Rencong diperkirakan berasal dari bahasa Melayu Kuno ''mèncong'' yang bermakna serong/tidak lurus.<ref>{{Cite web|title=Carian Umum|url=https://prpm.dbp.gov.my/cari1?keyword=mencong|website=prpm.dbp.gov.my|access-date=2021-11-10}}</ref><ref>{{Cite web|title=Hasil Pencarian - KBBI Daring|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/mencong|website=kbbi.kemdikbud.go.id|access-date=2021-11-10}}</ref> Bisa juga berasal dari kata ''runcing'' karena mulanya rumpun aksara ini ditulis menggunakan ujung pisau yang runcing.<ref>{{Cite journal|last=Pitri|first=Nandia|date=Desember 2019|title=Batik Incung dan Islam di Kerinci|url=https://ejournal.iainkerinci.ac.id/index.php/islamika/article/download/450/322/1892|journal=Jurnal Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman|volume=19|issue=2|pages=27 - 39}}</ref> Terlepas dari pemaknaannya, istilah ini sering digunakan oleh para sarjana Barat untuk menamai rumpun aksara ini.{{sfn|Sarwono|2014|pp=1}}{{efn|Mengenai penamaan aksara Rencong dan Surat Ulu, L. C. Westenenk menulis sebagaimana berikut:{{Verse translation|lang=nl
|Toen ik dit eerste opstel schreef, wist ik n.l. niet, of de bij Europeanen gebruikelijke term "rèntjong-schrift" inderdaad ergens door Maleisch wordt gebezigd. Het is mij nu gebleken, dat dit in het landschap Rawas (Palembang) het geval is. Elders noemt men het gewonlijk: soerat oeloe <nowiki>=</nowiki> bovenlandsch schrift.<ref>{{sfnCite book|Sarwonolast=Westenenk|2014first=L. C.|date=1919|url=https://onesearch.id/Record/IOS1.INLIS000000000246518|title=Aanteekeningen omtrent het hoornopschrift van Loeboek Blimbing in de marga Sindang Bliti, onder-afdeeling Redjang, afdeeling Lebong, residentie Benkoelen|location=Weltevreden|publisher=Albrecht & Co.|pages=448 - 459|ppurl-status=4live}}</ref>
|Ketika saya menulis esai pertama ini, saya tidak tahu apakah istilah "aksara rencong" yang biasa digunakan di kalangan orang Eropa, memang digunakan di suatu tempat dimana orang Melayu tinggal. Sekarang menjadi jelas bagi saya bahwa (istilah) ini digunakan di kawasan Rawas (Palembang). Di kawasan lain (aksara ini) biasa disebut: surat ulu <nowiki>=</nowiki> aksara dataran tinggi.
|attr1=Westenenk (1919)