Stasiun Madiun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan oleh Gilang Bayu Rakasiwi (bicara) ke revisi terakhir oleh Bala Arizalu (TW)
Tag: Pembatalan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 40:
Stasiun Madiun mulai beroperasi pada tahun 1882, bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api Surabaya–Madiun. Pada awalnya, bangunan stasiun ini memiliki corak gaya arsitektur [[:en::Chalet|chalet]] yang kemudian mengalami kerusakan parah akibat [[Peristiwa Madiun]] pada tahun 1948 sehingga bangunan stasiun telah mengalami perbaikan secara besar-besaran. Di sebelah timur stasiun, terdapat percabangan jalur kereta api menuju [[Stasiun Ponorogo|Ponorogo]]–[[Stasiun Slahung|Slahung]] yang telah dinonaktifkan pada tahun 1984.
 
Stasiun Madiun melayani semua kereta api yang melintasi [[Jalur kereta api Solo Balapan–Kertosono|jalur kereta api Surakarta–Kertosono]]lintas keselatan berbagaidan tujuantengah di [[pulau Jawa]], menghubungkan antara lain [[DaerahJawa Khusus Ibukota Jakarta|JakartaTimur]], dan [[KotaJawa Bandung|BandungTengah]], [[KotaDI Yogyakarta|Yogyakarta]], [[KotaJawa Surabaya|SurabayaBarat]], dan [[Kota Malang|MalangJabodetabek]], baik kereta api penumpang maupun barang. Berdasarkan jadwal perjalanan per 10 Februari 2021, Stasiun Madiun melayani perjalanan kereta api penumpang sekitar 54 perjalanan.
 
== Latar belakang ==