| key_people = Karaniya Dharmasaputra
| owner =
| industry = [[TeknologiPembayaran informasidigital]]
| location_city = Lippo Kuningan Lt. 20, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-12, [[Setiabudi, Jakarta Selatan]]
| location_country = [[Indonesia]]
| parent = [[Grab]] & investor lokal
| homepage = {{URL|https://www.ovo.id/|ovo.id}}
}}
'''OVO''' (PT Visionet Internasional) merupakan ''fintech'' unicorn pertama dan platform pembayaran layanan digital yang terbesar di Indonesia, baik untuk transaksi ''online'' maupun ''offline''. <ref>{{cite news|url=https://www.thejakartapost.com/news/2019/10/08/ovo-becomes-indonesias-fifth-unicorn-startup-rudiantara-says.html|title=OVO becomes Indonesia's fifth unicorn startup, Rudiantara says|newspaper=The Jakarta Post|accessdate=14 November 2019}}</ref> <ref>{{Cite web|title=The 2021 Mobile Wallets Report from Boku|url=https://boku.mobilewallet.report/|website=boku.mobilewallet.report|access-date=2021-11-12}}</ref> <ref>{{Cite web|title=Tech in Asia - Connecting Asia's startup ecosystem|url=https://www.techinasia.com/ovo-leads-gopay-shopeepay-indonesia-digital-payment-war|website=www.techinasia.com|language=en-US|access-date=2021-11-12}}</ref>
'''OVO''' (PT Visionet Internasional) merupakan salah satu [[layanan keuangan digital]] asal [[Indonesia]] yang memudahkan pengguna untuk bertransaksi di ''merchant''. Saat ini, OVO termasuk [[unikorn (keuangan)|unikorn]] yang bernilai sekitar USD2,9 miliar pada Oktober 2019.<ref>{{cite news|url=https://www.techinasia.com/ovo-confirms-unicorn-status|title=Ovo confirms unicorn status|newspaper=Tech in Asia|accessdate=14 November 2019}}</ref>
<ref>{{cite news|url=https://www.thejakartapost.com/news/2019/10/08/ovo-becomes-indonesias-fifth-unicorn-startup-rudiantara-says.html|title=OVO becomes Indonesia's fifth unicorn startup, Rudiantara says|newspaper=The Jakarta Post|accessdate=14 November 2019}}</ref>
== Sejarah ==
OVO awalnya didirikan oleh Lippo Group dan mulai beroperasi di tahun 2017, mendapat izin e-money dari Bank Indonesia untuk beroperasi sebagai perusahaan [[fintech]] di seluruh Indonesia pada 25 September 2017.<ref>{{cite news|url=http://www.theasianbanker.com/updates-and-articles/ovo%E2%80%99s-thompson:-%E2%80%9Cwe%E2%80%99re-moving-forward-from-payments-into-financial-services%E2%80%9D|title=OVO’s Thompson: “We’re moving forward from payments into financial services”|newspaper=The Asian Banker|accessdate=14 November 2019}}</ref>
OVO didirikan pada 2006 di bawah naungan PT Visionet Internasional yang dibentuk oleh PT Multipolar Tbk. guna memenuhi kebutuhan EDC [[Lippo Bank]] (telah digabungkan dengan [[Bank CIMB Niaga]] pada 1 November 2008). [[VisioNet]] pun mengembangkan variasi [[produk]] dan servis dengan menawarkan layanan terkelola IT hingga aplikasi dan perangkat keras untuk kebutuhan bisnis IT. PT Visionet Internasional beralih ke perusahaan baru, yaitu menjadi PT Visionet Data Internasional pada 2016.<ref>[https://www.ovo.id/about Tentang OVO]</ref>
Pada Desember 2017, diumumkan bahwa Tokyo Century Corporation telah menginvestasikan USD 116 juta dananya untuk 20% saham di [[Perusahaan rintisan|startup]] tersebut.<ref>{{cite news|url=https://m2insights.com/the-2020-indonesian-ewallet-race|title=The 2020 Indonesian E-wallet Race|newspaper=M2 Insights|access-date=25 April 2020}}</ref> PadaSelanjutnya Maretdi 2019tahun 2018 dikabarkan bahwa Grab juga berinvestasi di OVO, sejumlahkemduian laporandi mediatahun juga2019 media mengumumkan bahwa raksasaplatform [[Perdagangan elektronik|''e-commerce'']] Indonesia [[Tokopedia]] telahikut berinvestasi di OVO.<ref name="Maulani">{{cite web|url=https://e27.co/tokopedia-reportedly-invest-into-e-wallet-platform-ovo-20190315|title=Tokopedia reportedly invests in e-wallet platform OVO|date=15 March 2019|first=Anisa|last=Maulani|website=E27}}</ref > Ini terjadi setelah Tokopedia dan OVO mengumumkan kemitraan mereka pada Oktober 2018 yang melihat layanan e-wallet OVO menggantikan TokoCash di platform Tokopedia.<ref name="Maulani"/> ▼
Perjalanan OVO dimulai pada 2016 sebagai aplikasi yang menawarkan pembayaran, poin loyalitas, dan layanan keuangan yang didukung oleh lengan bisnis digital [[Lippo Group]]. OVO mendapat izin untuk beroperasi sebagai perusahaan [[fintech]] di seluruh Indonesia pada 25 September 2017.<ref>{{cite news|url=http://www.theasianbanker.com/updates-and-articles/ovo%E2%80%99s-thompson:-%E2%80%9Cwe%E2%80%99re-moving-forward-from-payments-into-financial-services%E2%80%9D|title=OVO’s Thompson: “We’re moving forward from payments into financial services”|newspaper=The Asian Banker|accessdate=14 November 2019}}</ref> Perusahaan ini berekspansi ke toko [[luring]] pada awal 2019.<ref>{{cite web|url=https://www.entrepreneur.com/article/330561|title=How Ovo Has Grown to be Indonesia's Largest Digital Payments Platform|date=|first=Pooja|last=Singh|website=Entrepreneur}}</ref> Mereka juga dilaporkan mengakuisisi perusahaan pinjaman [[peer-to-peer|''peer-to-peer'']] lokal Taralite pada awal 2019.<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/tech/20191114115420-37-115214/bakar-uang-us-50-juta-bulan-ovo-ditinggal-lippo-group (cnbcindonesia.com) OVO ditinggal lippo group]</ref>
Di bulan Oktober 2021, Grab meningkatkan kepemilikannya di OVO. Grab dan sejumlah investor lokal membeli saham OVO dari Tokopedia dan Lippo Group. Kepemilikan Grab dilaporkan sebesar 79,5% dengan sisanya dimiliki oleh investor lokal.
▲Pada Desember 2017, diumumkan bahwa Tokyo Century Corporation telah menginvestasikan USD 116 juta dananya untuk 20% saham di [[Perusahaan rintisan|startup]] tersebut.<ref>{{cite news|url=https://m2insights.com/the-2020-indonesian-ewallet-race|title=The 2020 Indonesian E-wallet Race|newspaper=M2 Insights|access-date=25 April 2020}}</ref> Pada Maret 2019, sejumlah laporan media juga mengumumkan bahwa raksasa [[Perdagangan elektronik|''e-commerce'']] Indonesia [[Tokopedia]] telah berinvestasi di OVO.<ref name="Maulani">{{cite web|url=https://e27.co/tokopedia-reportedly-invest-into-e-wallet-platform-ovo-20190315|title=Tokopedia reportedly invests in e-wallet platform OVO|date=15 March 2019|first=Anisa|last=Maulani|website=E27}}</ref> Ini terjadi setelah Tokopedia dan OVO mengumumkan kemitraan mereka pada Oktober 2018 yang melihat layanan e-wallet OVO menggantikan TokoCash di platform Tokopedia.<ref name="Maulani"/>
== Produk dan layanan ==
OVO berkembang menjadi toko [[offline]] pada awal 2019.<ref>{{cite news|url=https://m2insights.com/the-2020-indonesian-ewallet-race|title=The 2020 Indonesian E-wallet Race|newspaper=M2 Insights|access-date=25 April 2020}}</ref> Hingga Maret 2019, lebih dari 110 juta orang menggunakan OVO yang tersebar di 300 kota di Indonesia.<ref name="Ent-28Mar19">{{cite web|url=https://www.entrepreneur.com/article/330561|title=How Ovo Has Grown to be Indonesia's Largest Digital Payments Platform|date=28 March 2019|first=Pooja|last=Singh|website=Entrepreneur}}</ref> OVO berhasil mendapatkan banyak pengguna melalui strategi ''[https://kamus.tokopedia.com/c/cashback cashback]'' per transaksi yang lebih menguntungkan konsumen dibanding transaksi tunai atau [[kartu kredit]].
Pada Indonesia Digital Conference 2019, [[Mochtar Riady]] mengumumkan Lippo Group telah menjual dua pertiga saham OVO milik Lippo Group kepada [[Softbank|Softbank Group]]. Keputusan ini mengakibatkan Lippo Group hanya memiliki sekitar 30% saham OVO.<ref>{{cite web|url=https://katadata.co.id/berita/2019/11/28/tak-kuat-bakar-uang-bos-lippo-akui-jual-dua-pertiga-saham-ovo|title=Tak Kuat 'Bakar Uang', Bos Lippo Akui Jual Dua Pertiga Saham OVO|date=28 November 2019|first=Desy|last=Setyawati|website=Entrepreneur}}</ref>
Selain layanan pembayaran digital yang dihadirkan sebagai bisnis inti OVO, OVO juga sudah masuk ke layanan finansial, tepatnya pinjaman, investasi dan asuransi. Layanan pinjaman dihadirkan melalui Taralite (PT Indonusa Bara Sejahtera), suatu layanan P2P yang diakuisisi OVO pada tahun 2019<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/tech/20191114115420-37-115214/bakar-uang-us-50-juta-bulan-ovo-ditinggal-lippo-group (cnbcindonesia.com) OVO ditinggal lippo group]</ref>.
Pada November 2020, [[Zalora Group|Zalora]] memperkenalkan OVO sebagai pilihan pembayaran. Untuk menggunakan sistem pembayaran, orang harus memastikan bahwa mereka telah mendaftarkan nomor telepon yang sama di kedua aplikasi. Mereka dapat memilih OVO di halaman pembayaran di situs dan aplikasi Zalora.<ref>https://www.thejakartapost.com/life/2020/11/20/zalora-introduces-ovo-as-payment-option.html</ref>
Kemudian di akhir tahun 2020 OVO meluncurkan layanan OVO | Proteksi yang menghadirkan produk-produk asuransi di aplikasi OVO melalui kolaborasi dengan berbagai mitra, diikuti dengan peluncuran layanan OVO | Invest pada awal tahun 2021 yang berfokus pada produk investasi <ref>{{Cite web|title=Tech in Asia - Connecting Asia's startup ecosystem|url=https://www.techinasia.com/ovo-launches-instant-redemption-mutual-fund-offering-manulife-tieup|website=www.techinasia.com|language=en-US|access-date=2021-11-12}}</ref>.
Pada Desember 2020, platform ''e-commerce'' yang didukung [[Alibaba Group|Alibaba]], [[Lazada Group|Lazada]], memperkenalkan OVO untuk pelanggannya di Indonesia.<ref>{{Cite web|date=2020-12-11|title=Ovo and Lazada Indonesia announce partnership, as Alibaba moves closer to Grab|url=https://kr-asia.com/ovo-and-lazada-indonesia-announce-partnership-as-alibaba-moves-closer-to-grab|access-date=2020-12-14|website=KrASIA|language=en}}</ref>
== Mitra OVO ==
Pada Oktober 2021, Grab resmi membeli 90% saham OVO dari Tokopedia dan Lippo Group melalui anak perusahaannya PT. Bumi Cakrawala Perkasa.
Menurut OVO, sudah lebih dari 1 juta merchant yang bergabung di platform OVO yang mencakup merchant moderen maupun UMKM. OVO juga terkenal berkolaborasi dengan berbagai perusahaan domestik dan internasional yang ternama seperti Adira Finance, Bank BRI, Bank Mandiri, Grab, Manulife Aset Manajemen, Prudential Indonesia dan masih banyak lagi. Di sektor e-commerce, OVO diketahui hadir sebagai layanan pembayaran di Blibli, Bhinneka.com, HappyFresh, Lazada, Tokopedia, Sayurbox, Sociolla dan Zalora.
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luarlu ==
* {{resmi|http://www.ovo.id/}}
|