Soeharto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hamdanihasan (bicara | kontrib)
Ejaan dan tanda baca.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Hamdanihasan (bicara | kontrib)
Penulisan subbab, ejaan, tanda baca, dan pemilihan kata.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 95:
== Keluarga ==
 
=== Orang tuaTua ===
PadaSoeharto lahir pada tanggal 8 Juni 1921, Soehartodari dilahirkanseorang olehwanita yang merupakan ibunya, yang bernama Sukirah di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, [[Kabupaten Bantul|Bantul]], [[Yogyakarta]]. Kelahiran itu dibantu dukun bersalinberanak bernama Mbah Kromodiryo yang juga adalah adik kakek Sukirah, Mbah Kertoirono.<ref>{{Cite web|url=https://soeharto.co/masa-kecil/|title=Masa Kecil - Soeharto|date=2013-01-12|website=HM Soeharto|language=id-ID|access-date=2020-01-20|archive-date=2020-01-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20200112200124/https://soeharto.co/masa-kecil/|dead-url=no}}</ref>
 
Dalam autobiografinya, ''Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya,'' yang disusun G. Dwipayana, Sukirah digambarkan oleh Soeharto sebagai ibu muda yang sedang sulit memikirkan masalah-masalah rumah tangga. Namun, banyak catatan di buku-buku sejarah Soeharto lain yang banyak menyebutkan Sukirah sedang mengalami problemmasalah mental yang sangatamat sulit.<ref name="soeharto">{{Cite web|url=http://vindictivesquad.blogspot.co.id/2012/06/secuil-kisah-tentang-mantan-presiden.html|title=secuil kisah tentang mantan presiden Soeharto|access-date=2015-10-24|archive-date=2016-05-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20160531163618/http://vindictivesquad.blogspot.co.id/2012/06/secuil-kisah-tentang-mantan-presiden.html|dead-url=yes}}</ref> Sebelum Soeharto (yang lahir 8 Juni 1921) berumur 40 hari, Sukirah harus menghadapi talak cerai suaminya, Kertosudiro.<ref>{{Cite web|url=https://soeharto.co/akar-saya-dari-desa/|title=Akar Saya Dari Desa|date=2013-09-27|website=soeharto.co|language=id|access-date=2019-11-4|archive-date=2019-10-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20191011123024/https://soeharto.co/akar-saya-dari-desa/|dead-url=no}}</ref>
 
Kertosudiro, seorang mantri ''ulu-ulu'' (pengatur irigasi) miskin yang kelak sebagai ayah Soeharto, tidak memainkan peran banyak dalam kehidupan Soeharto. Bahkan, banyak pengamat Soeharto, seperti R.E. Elson, beberapa biografer dan orang dekatnya, termasuk Mantanmantan Menteri Penerangan yang dekat dengan Soeharto, Mashuri, meyakini bahwa Kertosudiro bukanlah ayah kandung Soeharto.<ref name="soeharto" /> Pada tahun 1974, pernah muncul pemberitaan yang menghebohkan dari majalah gosip bernama ‘POP’ dengan liputan yang menurunkan kisah lama yang beredar bahwa Soeharto adalah anak dari Padmodipuro, seorang bangsawan dari trah Hamengkubowono II.<ref name="soeharto" /> Soeharto kecil yang berumur 6 tahun dibuang ke desa dan diasuh oleh Kertosudiro. Hal ini kemudian dibantah keras oleh Soeharto. Dengan separuh murka, Soeharto mengadakan konferensi pers di Bina Graha bahwa liputan mengenai asal usul dirinya yang anak bangsawan bisa saja merupakan tunggangan untuk melakukan subversif. Soeharto dengan caranya sendiri ingin mengesankan bahwa dia adalah anak desa.<ref name="soeharto" />
 
Ketidakjelasan asal -usul Soeharto secara genealogi sampai sekarang masih belum terpecahkan.<ref name="soeharto" /> Namun, dari semua itu, bayi Soeharto berada di dunia dengan kondisi keluarga yang kurang menguntungkan. Sukirah yang tertekan dan senang bertapa pernah ditemukan hampir mati di suatu tempat karena memaksa dirinya berpuasa ''ngebleng'' (tidak makan dan minum selama 40 hari) di suatu tempat yang tersembunyi, dan hilangnya sempat pernah membuat panik penduduk desa Kemusuk sehingga para penduduk mencarinya.<ref name="soeharto" /> Sadar dengan kondisi Sukirah yang kurang baik, keluarga Sukirah akhirnya memutuskan untuk menyerahkan pengurusan bayi Soeharto kepada kakak perempuan Kertosudiro.<ref name="soeharto" />
 
Sukirah menikah lagi dengan Pramono dan dikaruniai tujuh anak, termasuk putra kedua, [[Probosutedjo]].