Gerakan Pemuda Ansor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Melindungi "Gerakan Pemuda Ansor": Vandalisme berulang-ulang ([Sunting=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (kedaluwarsa 12 Desember 2021 03.00 (UTC)) [Pindahkan=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (kedaluwarsa 12 Desember 2021 03.00 (UTC)))
Fiqih.ald (bicara | kontrib)
Update data dan penambahan daftar ketua umum GP Ansor serta mars GP Ansor
Baris 1:
{{About||Barisan Pemuda|Banser}}
{{Infobox organization
| name = Gerakan PemudaGP Ansor Nahdlatul Ulama
| full_name =Gerakan Pemuda Ansor
| native_name =
| native_name_lang =
| logo =GP ANSOR.jpg
| logo_size = 200250 px
| logo_alt =
| logo_caption = Lambang GP Ansor
| image = Bendera_GP_Ansor.png
| image_size = 200 px
| alt = <!-- lihat [[WP:ALT]] -->
| caption = Bendera GP Ansor
| map = <!-- gambar map -->
| map_size = <!-- bawaan 250px -->
Baris 33 ⟶ 32:
| successor =
| formation = 24 April 1934
| founder = [[KyaiAbdul SalehWahab LatengHasbullah|KH. Abdul Wahhab Hasbullah]]
| founding_location = [[Banyuwangi, Banyuwangi|Banyuwangi]]
| dissolved = <!-- gunakan {{end date and age|YYYY|MM|DD}} -->
| merger = <!-- other organizations (if any) merged with, to constitute the new organization -->
Baris 40 ⟶ 39:
| tax_id = <!-- or |vat_id = (for European organizations) -->
| registration_id = <!-- for non-profits -->
| status = Badan Otonom NU[[Nahdlatul Ulama]]
| purpose =
| professional_title = <!-- for professional associations -->
Baris 78 ⟶ 77:
| subsidiaries = * Barisan Ansor Serbaguna ([[BANSER]])<br/>
* Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor<br/>
* Badan Ansor Anti Narkoba (BAANARBANAR)
| secessions =
| affiliations =
Baris 102 ⟶ 101:
| footnotes =
| bodystyle =
|Website Berita=http://ansornews.com}}
|Website Berita=http://ansornews.com|founder=[[Kyai Saleh Lateng]]<ref>[https://portalsurabaya.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-221830295/kyai-saleh-lateng-tokoh-dibalik-layar-lahirnya-gp-ansor-yang-juga-pendiri-nu-banyuwangi/ Kyai Saleh Lateng pendiri GP Ansor]</ref>}}
'''Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama''' (disingkat '''GP Ansor''') adalah sebuahsalah satu Badan Otonom (banom) dari[[Nahdlatul Ulama|Nahdlatul Ulama (NU)]] ormasyang Islambergerak terbesardi diduniabidang ygkepemudaan. berdiriGP diAnsor [[Indonesia]],didirikan yangsaat berafiliasiMuktamar denganNU [[Nahdlatulke-9 Ulama]]yaitu (NU).tanggal Organisasi24 iniApril didirikan1934 padaM tanggal/ [[2410 April]]Muharram 1353 H di [[1934Banyuwangi, Banyuwangi|Banyuwangi]]. dan juga GP Ansor juga mengelolamembawahi '''Barisan Ansor Serbaguna''' ([[Banser]]BANSER).<ref>{{cite web |url=http://gp-ansor.org/ | title=Profil GP Ansor |date=19 Juli 2012}}</ref>
 
== Sejarah ==
Sejarah lahirnya GP Ansor tidak bisa dilepaskanterlepas dari sejarah panjang kelahiran dan gerakan NU itu sendiri. TahunPada tahun 1921 telah muncul ide untuk mendirikan organisasi pemuda secara intensif. Hal itu juga didorong oleh kondisi saat itu, di mana-manabanyak muncul organisasi pemuda bersifat kedaerahan seperti, Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatra, Jong Minahasa, Jongdll. CelebesTerlepad dandari masihitu, banyakmuncul lagiperbedaan pendapat antara kaum modernis dan tradisionalis yang laindisebabkan oleh perbedaan pendapat masalah ''mazhab'' dan masalah ''furu'iyah'' lainnya.
 
DibalikPada idetahun itu1924, muncul[[Abdul perbedaanWahab pendapat antara kaum modernis dan tradisionalisHasbullah|KH. Disebabkan oleh perdebatan sekitar tahlil, talkin, taqlid, ijtihad, mazhab dan masalah furuiyah lainnyaA. TahunWahab 1924 KH. Abdul WahabHasbullah]] membentuk organisasi sendiri bernama '''Syubbanul Wathan''' (pemudaPemuda tanahTanah airAir). Organisasi baru itu kemudianyang dipimpin oleh KH. Abdullah Ubaid (Kawatan) sebagai Ketua dan KH. Thohir Bakri (Peraban) sebagai Wakil Ketua, danserta AbdurrahimKH. (Bubutan)Abdurrahim selaku sekretaris.
 
Setelah Syubbanul Wathan dinilai mantap dan mulai banyak remaja yang ingin bergabung. MakaSyubbanul Wathan, maka pengurus membuat sesi khusus mengurus mereka yang lebih mengarah kepada kepanduan denganyang sebutandisebut “''ahlulAhlul wathanWathan''”. Sesuai kecendrungan pemuda saat itu pada aktivitas kepanduan sebagaimana organisasi pemuda lainnya.<ref>{{cite web |url=http://gp-ansor.org/dinamika-pengabdian/merebut-dan-mempertahankan-kemerdekaan | title=PROFIL GERAKAN PEMUDA ANSOR
Masa Pra dan Pasca Kemerdekaan |date=19 Juli 2012}}</ref>
 
Kemudian atas inisiatif KH. Abdullah Ubaid, pada tahun 1931 terbentuklah '''Persatuan Pemuda Nahdlatul Ulama''' (PPNU) dan pada 14 Desember 1932, PPNU berubah nama menjadi '''Pemuda Nahdlatul Ulama''' (PNU). Pada tahun 1934 berubah lagi menjadi '''Ansor Nahdlatul Oelama''' (ANO). Sampai sini meski ANO sudah diakui sebagai bagian dari NU, namun secara formal belum tercantum dalam struktur dan Banom NU.
Setelah NU berdiri (31 Januari 1926), aktivitas organisasi pemuda pendukung KH. Abdul Wahab (pendukung NU) agak mundur. Karena beberapa tokoh puncaknya terlibat kegiatan NU. Meskipun demikian, tidak secara langsung Syubbanul Wathan menjadi bagian (onderbouw) dari organisasi NU.
 
Nama Ansor merupakan saran [[Abdul Wahab Hasbullah|KH. A. Wahab Hasbullah]] yang diambil dari nama kehormatan dari [[Muhammad|Nabi Muhammad]] SAW kepada penduduk [[Madinah]] yang telah berjasa dalam perjuangan membela dan menegakkan Islam dan Negeri. Dengan demikian, ANO dimaksudkan dapat mengambil hikmah dan teladan terhadap sikap, perilaku, dan semangat perjuangan para sahabat Nabi Muhammmad yang mendapat sebutan "Ansor " tersebut. Gerakan ANO (yang kini disebut GP Ansor) harus senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar Sahabat Ansor, yakni sebagai penolong, pejuang, dan bahkan pelopor dalam menyiarkan, menegakkan, dan membentengi ajaran Islam. Inilah komitmen awal yang harus dipegang teguh setiap anggota ANO (GP Ansor).
Atas inisiatif Abdullah Ubaid, akhirnya pada tahun 1931 terbentuklah Persatuan Pemuda Nahdlatul Ulama (PPNU). Kemudian tanggal 14 Desember 1932, PPNU berubah nama menjadi Pemuda Nahdlatul Ulama (PNU). Pada tahun 1934 berubah lagi menjadi Ansor Nahdlatul Oelama (ANO). Meski ANO sudah diakui sebagai bagian dari NU, namun secara formal organisasi belum tercantum dalam struktur NU, hubungannya masih hubungan personal.
 
Pada Muktamar NU ke-9 di [[Banyuwangi]] yang dipimpin oleh [[Kyai Saleh Lateng|KH. Saleh Lateng]], tepatnya pada tanggal '''10 Muharram 1353 H''' atau '''24 April''' 1934, ANO diterima dan disahkan sebagai bagian (departemen) pemuda NU dengan pengurus antara lain: KH. Thohir Bakri sebagai Ketua, KH. Abdullah Ubaid sebagai Wakil Ketua, H. Achmad Barawi dan Abdus Salam sebagai Sekretaris.
Ansor dilahirkan dari [[rahim]] Nahdlatul Ulama (NU) karena tuntutan kebutuhan alamiah Jam'iyyah. Berawal dari perbedaan antara [[tokoh]] tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan [[Islam]], pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH [[Abdul Wahab Hasbullah]], tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.
 
Dalam perkembangannya secara diam-diam, khususnya ANO Cabang Malang mengembangkan organisasi gerakan kepanduan yang disebut BANOE('''Barisan Ansor Nahdlatul Oelama''') yang kini disebut '''BANSER (Barisan Serbaguna)'''. Dalam Kongres II ANO di Malang tahun 1937, BANOE menunjukkan kebolehan pertama kalinya dalam baris-berbaris dengan mengenakan seragam dengan Komandan Moh. Syamsul Islam yang juga Ketua ANO Cabang Malang. Sedangkan instruktur umum Banoe Malang adalah Mayor TNI [[Hamid Roesdi]]. Salah satu keputusan penting Kongres II ANO di Malang tersebut adalah didirikannya BANOE di tiap cabang ANO. Selain itu, menyempurnakan Anggaran Rumah Tangga ANO terutama yang menyangkut soal BANOE.
Dua tahun setelah perpecahan itu, pada [[1924]] para pemuda yang mendukung KH Abdul Wahab,yang kemudian menjadi pendiri NU membentuk wadah dengan nama Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air). Organisasi inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Gerakan Pemuda Ansor setelah sebelumnya mengalami perubahan nama seperti Persatuan Pemuda NU (PPNU), Pemuda NU (PNU), dan Anshoru Nahdlatul Oelama (ANO).
 
Pada masa penjajahan Jepang, organisasi-organisasi pemuda diberangus oleh Jepang termasuk ANO. Kemudian tokoh ANO Cabang Surabaya, Moh. Chusaini Tiway mengemukakan ide untuk mengaktifkan kembali ANO dan mendapat respon positif dari [[Wahid Hasjim|KH. Wachid Hasyim]] (Menteri Agama RIS kala itu), maka pada tanggal 14 Desember 1949 lahir kesepakatan membangun kembali ANO dengan nama baru '''Gerakan Pemuda Ansor''' atau disingkat '''GP Ansor'''.
Nama Ansor ini merupakan saran KH. Abdul Wahab ([[ulama]] besar sekaligus [[guru]] besar kaum muda saat itu), yang diambil dari nama kehormatan yang diberikan [[Nabi Muhammad]] SAW kepada penduduk [[Madinah]] yang telah berjasa dalam perjuangan membela dan menegakkan [[agama]] [[Allah]]. Dengan demikian ANO dimaksudkan dapat mengambil hikmah serta tauladan terhadap sikap, perilaku dan semangat perjuangan para sahabat [[Nabi]] yang mendapat predikat Ansor tersebut. Gerakan ANO (yang kelak disebut GP Ansor) harus senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar Sahabat Ansor, yakni sebagi penolong, pejuang dan bahkan pelopor dalam menyiarkan, menegakkan dan membentengi ajaran Islam. Inilah komitmen awal yang harus dipegang teguh setiap anggota ANO (GP Ansor).
 
GP Ansor hingga saat ini telah berkembang sedemikan rupa menjadi organisasi kemasyarakatan pemuda di Indonesia yang memiliki watak kepemudaan, kerakyatan, keislaman, dan kebangsaan. GP Ansor hingga saat ini telah berkembang memiliki 433 Cabang (Tingkat Kabupaten/Kota) di bawah koordinasi 32 Pengurus Wilayah (Tingkat Provinsi) hingga ke tingkat desa. Ditambah dengan kemampuannya mengelola keanggotaan khusus [[Banser|BANSER]] (Barisan Ansor Serbaguna) yang memiliki kualitas dan kekuatan tersendiri di tengah masyarakat.
Meski ANO dinyatakan sebagai bagian dari NU, secara formal organisatoris belum tercantum dalam struktur organisasi NU. Hubungan ANO dengan NU saat itu masih bersifat hubungan pribadi antar tokoh. Baru pada Muktamar NU ke-9 di [[Banyuwangi]] yang dipimpin oleh [[Kyai Saleh Lateng]], tepatnya pada tanggal 10 Muharram 1353 H atau [[24 April]] [[1934]], ANO diterima dan disahkan sebagai bagian (departemen) pemuda NU dengan pengurus antara lain: Ketua H.M. Thohir Bakri; Wakil Ketua Abdullah Oebayd; Sekretaris H. Achmad Barawi dan Abdus Salam (tanggal 24 April itulah yang kemudian dikenal sebagai tanggal kelahiran Gerakan Pemuda Ansor).
 
Dalam perkembangannya secara diam-diam khususnya ANO Cabang [[Malang]] mengembangkan organisasi gerakan kepanduan yang disebut Banoe ('''Barisan Ansor Nahdlatul Oelama''') yang kelak disebut BANSER (Barisan Serbaguna). Dalam Kongres II ANO di Malang tahun [[1937]]. Di Kongres ini, Banoe menunjukkan kebolehan pertamakalinya dalam baris berbaris dengan mengenakan [[seragam]] dengan Komandan Moh. Syamsul Islam yang juga Ketua ANO Cabang Malang. Sedangkan instruktur umum Banoe Malang adalah Mayor TNI Hamid Rusydi, tokoh yang namaya tetap dikenang dan bahkan diabadikan sebagai salah satu jalan di kota Malang.
 
Salah satu keputusan penting Kongres II ANO di Malang tersebut adalah didirkannya Banoe di tiap cabang ANO. Selain itu, menyempurnakan Anggaran Rumah Tangga ANO terutama yang menyangkut soal Banoe.
 
Pada masa pendudukan Jepang organisasi-organisasi pemuda diberangus oleh pemerintah kolonial [[Jepang]] termasuk ANO. Setelah revolusi fisik ([[1945]] – [[1949]]) usai, tokoh ANO [[Surabaya]], Moh. Chusaini Tiway, melempar mengemukakan ide untuk mengaktifkan kembali ANO. Ide ini mendapat sambutan positif dari KH. [[Wachid Hasyim]] – [[Menteri]] Agama RIS kala itu, maka pada tanggal [[14 Desember]] 1949 lahir kesepakatan membangun kembali ANO dengan nama baru Gerakan Pemuda Ansor, disingkat Pemuda Ansor (kini lebih pupuler disingkat GP Ansor).
 
GP Ansor hingga saat ini telah berkembang sedemikan rupa menjadi organisasi kemasyarakatan pemuda di Indonesia yang memiliki watak kepemudaan, kerakyatan, keislaman dan kebangsaan. GP Ansor hingga saat ini telah berkembang memiliki 433 Cabang (Tingkat Kabupaten/Kota) di bawah koordinasi 32 Pengurus Wilayah (Tingkat Provinsi) hingga ke tingkat [[desa]]. Ditambah dengan kemampuannya mengelola keanggotaan khusus [[Banser]] (Barisan Ansor Serbaguna) yang memiliki kualitas dan kekuatan tersendiri di tengah masyarakat.
 
Di sepanjang sejarah perjalanan bangsa, dengan kemampuan dan kekuatan tersebut GP Ansor memiliki peran strategis dan signifikan dalam perkembangan masyarakat Indonesia. GP Ansor mampu mempertahankan eksistensi dirinya, mampu mendorong percepatan [[mobilitas sosial]], politik dan kebudayaan bagi anggotanya, serta mampu menunjukkan kualitas peran maupun kualitas keanggotaannya. GP Ansor tetap eksis dalam setiap episode sejarah perjalan bangsa dan tetap menempati posisi dan peran yang stategis dalam setiap pergantian kepemimpinan nasional.
 
== Daftar Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (PP. GP) Ansor ==
{{Infobox Jabatan Politik|post=Ketua Umum PP GP Ansor saat ini|insignia=[[Berkas:GP ANSOR.jpg|100px]]|keteranganinsignia=Lambang GP Ansor|image=[[Berkas:Ketum PP GP Ansor.jpg|150px]]|incumbent=[[Yaqut Cholil Qoumas|KH. Yaqut Cholil Qoumas]]|incumbentsince=2015|first=M. Thohir Bakri|dibentuk=1934|tempo=}}Adapun daftar Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor dari lahir hingga sekarang adalah :
Berikut ini adalah daftar Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP. GP. Ansor)'':''
{| class="wikitable prettytable"
| rowspan="2" |'''No'''
| colspan="2" |'''Ketua Umum'''
| colspan="2" |'''Sekretaris Jenderal'''
| rowspan="2" |'''Awal'''
| rowspan="2" |'''Akhir'''
|- style="background-color:#cfc;"
|'''FotoNo'''
|'''Nama'''
|'''Foto'''
|'''Nama'''
|'''Masa Khidmat'''
|-
|1
|'''H. Thohir Bakri'''
|
|1934-1949
|Abdullah Ubaid
|
|Abdurrahim
|1924
| -
|-
|2
|'''A. Hamid Wijaya'''
|
|1949-1954
 
|Dika Nur Ariyanto
|
|
|1989
|
|-
|3
|'''H. Imron Rosyadi'''
|
|1954-1967
|
|
|
|
|
|-
|4
|'''H. Yahya Ubaid'''
|
|1967-1980
|H. Nusron Wahid
|
|H. M. Aqil Irham
|2010
|2015
|-
|5
|'''H. A. Chalid Mawardi'''
|
|1980-1985
|[[H. Yaqut Cholil Qoumas]]
|-
|6
|Abdul Rochman
|'''H. Slamet Effendy Yusuf'''
|2015
|1985-1995
|2020
|-
|7
|[[Iqbal Assegaf|'''H. M. Iqbal Assegaf''']]
|1995-2000
|-
|8
|[[Saifullah Yusuf|'''H. Saifullah Yusuf''']]
|2000-201
|-
|9
|[[Nusron Wahid|'''H. Nusron Wahid''']]
|2011-2016
|-
|10
|[[Yaqut Cholil Qoumas|'''H. Yaqut Cholil Qoumas''']]
|2016-''sekarang''
|}
 
== Mars GP Ansor ==
'''Mars Gerakan Pemuda Ansor'''
 
''Irama : 2/4''
 
''Lagu : Iskanda''
 
''Syair : [[Mahbub Djunaidi|M. Mahbub Djunaidi]]''<blockquote>Darah dan nyawa telah kuberikan
 
Syuhada rebah Allahu Akbar
 
Kini bebas rantai ikatan
 
Negara jaya, Islam yang benar
 
Berkibar tinggi panji Gerakan
 
Iman di dada patriot perkasa
 
Ansor maju satu barisan
 
Seribu rintangan patah semua
 
Tegakkan yang adil, hancurkan yang zhalim
 
Makmur semua, lenyap yang nista
 
Allahu Akbar, Allahu Akbar, pagar baja gerakan kita
 
Bangkitlah bangkit putera pertiwi
 
Tiada gentar dada ke muka
 
Bela agama, bangsa, negeri.</blockquote>
 
== Lihat Juga ==
Baris 199 ⟶ 217:
{{reflist}}
 
== Pranala luarReferenso ==
* [http://ansor.id Web site resmi Gerakan Pemuda Ansor] (Ansor.id)
* [http://www.tribunnews.com/nasional/2015/12/24/banser-ansor-nu-kembali-jaga-gereja]
* [http://www.cnnindonesia.com/nasional/20141223152501-20-20073/gp-ansor-meski-jaga-gereja-kami-tetap-islam/]
 
{{Commonscat|Ansor Youth Movement}}