Asrul Sani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 26:
}}
 
'''Asrul Sani''' ({{lahirmati|[[Rao, Pasaman]], [[Sumatera Barat]]|10|6|1927|[[Jakarta]]|11|1|2004}}) adalah seorang [[penulis skenario]], [[sastrawan]], dan [[sutradara]] [[Indonesia]]. Asrul Sani merupakan anak bungsu dari tiga orang bersaudara. Ayahnya, Sultan Marah Sani Syair Alamsyah Yang Dipertuan Padang Nunang Rao Mapat Tunggul Mapat Cacang, merupakan kepala adat [[Suku Minangkabau|Minangkabau]] di daerahnya. Ibunya Nuraini binti Itam Nasution, adalah seorang keturunan [[Suku Mandailing|Mandailing]].<ref>{{cite book|last=Ismail|first=Taufiq|year=2008|title=Mengakar ke Bumi, Menggapai ke Langit: Himpunan tulisan 1960-2008|location=Jakarta|publisher=Panitia 55 Tahun Taufiq Ismail dalam Sastra Indonesia dan Majalah Sastra Horizon}}</ref>
 
== LatarRiwayat belakangHidup ==
=== Pendidikan ===
Asrul Sani merupakan anak bungsu dari tiga orang bersaudara. Ayahnya, Sultan Marah Sani Syair Alamsyah Yang Dipertuan Padang Nunang Rao Mapat Tunggul Mapat Cacang, merupakan kepala adat [[Suku Minangkabau|Minangkabau]] di daerahnya. Ibunya Nuraini binti Itam Nasution, adalah seorang keturunan [[Suku Mandailing|Mandailing]].<ref>{{cite book|first=Taufiq |last=Ismail |title=Mengakar ke Bumi, Menggapai ke Langit: Himpunan tulisan 1960-2008 |publisher=Panitia 55 Tahun Taufiq Ismail dalam Sastra Indonesia dan Majalah Sastra Horizon |location=Jakarta |year=2008}}</ref>
 
== Pendidikan ==
[[Berkas:Asrul Sani, Pekan Buku Indonesia 1954, p225.jpg|jmpl|180px|Sani pada tahun 1954]]
Asrul Sani memulai pendidikan formalnya di [[HIS|Holland Inlandsche School]] [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]] pada tahun 1936. Lalu ia melanjutkan sekolah menengah di [[Taman Siswa]], Jakarta pada tahun 1942. Setelah tamat, ia melanjutkan ke Sekolah Kedokteran Hewan, [[Bogor]]. Akan tetapi minatnya terhadap sastra sempat mengalihkan perhatiannya dari kuliah kedokteran hewan. Asrul sempat pindah ke [[Fakultas Sastra Universitas Indonesia]] dan dengan beasiswa Lembaga Kebudayaan Indonesia-Belanda, ia mengikuti pertukaran ke Akademi Seni Drama, [[Amsterdam]] pada tahun 1952. Dia akhirnya kembali melanjutkan kuliah kedokteran hewan hingga memperoleh gelar dokter hewan pada 1955. Pada masa kuliah, Asrul sempat mengikuti seminar kebudayaan di [[Harvard University]]. Setelah tamat kedokteran hewan, Asrul kembali mengejar hasratnya pada seni sastra dengan melanjutkan kuliah [[dramaturgi]] dan [[sinematografi]] di South California University, [[Los Angeles]], [[Amerika Serikat]] (1956), dan kemudian membantu Sticusa di Amsterdam (1957-1958).
Baris 37 ⟶ 35:
Menurut [[Ajip Rosidi]], ia dapat berbicara dalam Bahasa [[Bahasa Inggris|Inggris]], [[Bahasa Belanda|Belanda]], [[Bahasa Prancis|Prancis]], dan [[Bahasa Jerman|Jerman]].<ref>{{harvnb|Rosidi|2010|p=61}}</ref>
=== Karier ===
[[Berkas:Asrul Sani receiving Citra for Best Screenplay, Festival Film Indonesia (1982), 1983, p63.jpg|jmpl|kiri|180px|Asrul Sani saat menerima Piala Citra untuk Skenario Terbaik FFI 1982]]
Di dalam dunia sastra, Asrul Sani dikenal sebagai seorang pelopor [[Angkatan 45|Angkatan ’45]].<ref name="ti">{{cite web |url=http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/810-seniman-pelopor-angkatan-45 |title=Seniman Pelopor Angkatan '45 |work=tokohindonesia.com |accessdate=11 Maret 2012}}</ref> Kariernya sebagai sastrawan mulai menanjak ketika bersama [[Chairil Anwar]] dan [[Rivai Apin]] menerbitkan buku kumpulan [[puisi]] yang berjudul ''[[Tiga Menguak Takdir]]''. Kumpulan puisi itu sangat banyak mendapat tanggapan, terutama judulnya yang mendatangkan beberapa tafsir. Setelah itu, mereka juga menggebrak dunia sastra dengan memproklamirkan Surat Kepercayaan Gelanggang sebagai manifestasi sikap budaya mereka. Gebrakan itu benar-benar mempopulerkan mereka.<ref>{{harvnb|Rosidi|2010|p=62}}</ref>
Baris 47 ⟶ 45:
Sejak tahun 1950-an Asrul lebih banyak berteater dan mulai mengarahkan langkahnya ke dunia film. Garapan pertamanya di bidang film adalah skenario ''Pegawai Tinggi'' (1953). Debut pertama penyutradaraan filmnya adalah ''Titian Serambut Dibelah Tudjuh'' (1959).<ref>Sinematek Indonesia & Badan Penelitian dan Pengembangan, Penerangan, Departemen Penerangan RI. (1979). Apa Siapa Orang Film Indonesia 1926-1978. hlm. 65</ref> Ia mementaskan ''Pintu Tertutup'' karya [[Jean-Paul Sartre]] dan ''Burung Camar'' karya Anton P., dua dari banyak karya yang lain. Skenario yang di tulisnya untuk ''[[Lewat Djam Malam]]'' (mendapat penghargaan dari FFI, [[Festival Film Indonesia 1955|1955]]), ''[[Apa Jang Kau Tjari, Palupi?]]'' (mendapat Golden Harvest pada Festival Film Asia, 1971), dan ''[[Kemelut Hidup]]'' (mendapat [[Festival Film Indonesia 1979|Piala Citra 1979]]) memasukkan namanya pada jajaran sineas hebat Indonesia.<ref>{{harvnb|Rosidi|2010|p=63}}</ref> Ia juga menyutradarai film ''[[Salah Asuhan]]'' (1972), ''[[Jembatan Merah (film)|Jembatan Merah]]'' (1973), ''[[Bulan di Atas Kuburan]]'' (1973), dan sederet judul film lainnya.<ref>{{harvnb|Rosidi|2010|pp=63–64}}</ref> Salah satu film karya Asrul Sani yang kembali populer pada tahun 2000-an adalah ''[[Nagabonar]]'' yang dibuat sekuelnya, ''[[Nagabonar Jadi 2]]'' oleh sineas kenamaan [[Deddy Mizwar]].
 
Selain menulis puisi, cerpen, esai, naskah teater, dan skenario film, dia banyak menerjemahkan karya sastra mancanegara. Sementara bergiat di film, pada masa-masa kalangan komunis aktif untuk menguasai bidang kebudayaan, Asrul mendampingi [[Usmar Ismail]] ikut menjadi arsitek lahirnya LESBUMI (Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia) dalam tubuh partai politik [[Nahdlatul Ulama|Nahdhatul Ulama]]. Lembaga yang berdiri di tahun 1962 itu, didirikan untuk menghadapi aksi seluruh front kalangan "kiri". Usmar Ismail menjadi Ketua Umum, sedangkan Asrul sebagai wakilnya.<ref>{{Cite web|date=2019-03-01|title=Sejarah Pendirian Lesbumi III|url=https://jagadbudaya.com/gagasan/sejarah-pendirian-lesbumi-iii/|website=Jagad Budaya|language=id-ID|access-date=2021-02-14}}</ref> Pada saat itu ia juga menjadi Ketua Redaksi penerbitan LESBUMI, Abad Muslimin.
 
Memasuki [[Orde Baru]], sejak tahun 1966 Asrul menjadi angota [[DPR]] mewakili NU. Terpilih lagi pada periode 1971-1976 mewakili [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP) untuk provinsi SumateraSumatra Barat.<ref>{{cite news|title=Daftar nama-nama tjalon jang terpilih untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat dalam Pemilihan tahun 1971|work=Siaran Pemilihan Umum|location=[[Jakarta]]|date=14 August 1971|p=3}}</ref> Sementara itu sejak tahun 1968 terpilih sebagai anggota DKJ (Dewan Kesenian Jakarta) dan di tahun 1976-1979 menjadi Ketua DKJ. Sejak tahun 1970, Asrul diangkat menjadi salah satu dari 10 anggota Akademi Jakarta. Ia juga pernah menjadi Rektor LPKJ (Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta), yang kini bernama [[Institut Kesenian Jakarta]] (IKJ). Asrul beberapa kali duduk sebagai anggota [[Lembaga Sensor Film|Badan Sensor Film]], dan di tahun 1979 terpilih sebagai anggota dan Ketua [[Dewan Film Nasional]]. Pada tahun 1995, ia menjadi anggota BP2N ([[Badan Pertimbangan Perfilman Nasional]]).
 
== Karya ==
Baris 165 ⟶ 163:
''Kejarlah Daku Kau Kutangkap'' (1985) memenangkan Piala Citra pada tahun 1986, Piala Antemas dan Piala Bing Slamet. ''Naga Bonar'' (1986) memenangkan Piala Citra pada tahun 1987.<ref name="imanjaya49">{{harvnb|Imanjaya|2006|p=49}}</ref>
 
Sani menerima Anugerah Seni pada tahun 1969 dan Medali [[Bintang Mahaputera]] pada tahun 2000 dari Pemerintah Indonesia.<ref>{{harvnb|Rosidi|2010|p=60}}</ref>
 
== Referensi ==
Baris 189 ⟶ 187:
 
{{lifetime|1926|2004|Sani, Asrul}}
[[Kategori:TokohSeniman Angkatan 45Indonesia]]
 
[[Kategori:Dokter Indonesia]]
[[Kategori:Sutradara Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh teater Indonesia]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Esais Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Seniman Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh MinangkabauSumatra Barat]]
[[Kategori:Tokoh dari Pasaman]]
[[Kategori:Tokoh SumateraAngkatan Barat45]]
[[Kategori:SenimanTokoh IndonesiaNahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Nadhlatul Ulama]]
[[Kategori:Politikus Partai Persatuan Pembangunan]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1972–1977]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera]]