Pada permulaan [[Perang Dunia I]], terdapat sekitar dua juta orang Armenia yang tinggal di [[Anatolia]], sementara jumlah penduduk kawasan tersebut secara keseluruhan berkisar 15–17,5 juta.{{sfn|Suny|2015|p=xviii}} Menurut perkiraan [[Kebatrikan Armenia di Konstantinopel|Kebatrikan Armenia]] untuk tahun 1913–1914, terdapat 2.925 kota dan desa Armenia di Kesultanan Utsmaniyah, dengan 2.084 dari antaranya berada di [[Dataran Tinggi Armenia]] di [[vilayet]] (provinsi) [[Vilayet Bitlis|Bitlis]], [[Vilayet Diyarbekir|Diyarbekir]], [[Vilayet Erzurum|Erzerum]], [[Vilayet Mamuret-ul-Aziz|Harput]], dan [[Vilayet Van|Van]].{{sfn|Kévorkian|2011|p=279}} Orang Armenia merupakan golongan minoritas di sebagian besar wilayah yang mereka tinggali, dan mereka hidup berdampingan dengan [[bangsa Turki|orang Turki]], [[bangsa Kurdi|Kurdi]], dan [[milet Rum|Kristen Ortodoks Yunani]].{{sfn|Suny|2015|p=xviii}}{{sfn|Kévorkian|2011|p=279}} Menurut perkiraan Kebatrikan Armenia, 215.131 orang Armenia hidup di kawasan perkotaan, khususnya di [[Konstantinopel]], [[Smyrna|Smirna]], dan [[Trakia Timur]].{{sfn|Kévorkian|2011|p=279}} Meskipun sebagian besar orang Armenia Utsmaniyah adalah rakyat jelata yang bermata pencaharian sebagai petani, mereka menguasai sektor perdagangan. Sebagai [[minoritas perantara]], beberapa orang Armenia menikmati kekayaan, tetapi kekuatan politik mereka terbilang rendah, sehingga orang Armenia merupakan kelompok yang rentan.{{sfn|Bloxham|2005|p=8–9}}
=== LandKonflik conflictdan andreformasi reformslahan ===
[[FileBerkas:Looting of an Armenian village by the Kurds.png|thumb|left|"Penjarahan di sebuah desa Armenia oleh kelompok Kurdi", pada tahun 1898 atau 1899]]
Orang-orang Armenia di provinsi-provinsi timur Kesultanan Utsmaniyah tinggal dalam suatu masyarakat [[feodalisme|semi-feodal]] dan umumnya menjadi korban kerja paksa, pemungutan pajak ilegal, dan kejahatan-kejahatan yang pada akhirnya tidak diusut secara hukum seperti perampokan, pembunuhan dan pelecehan seksual.{{sfn|Astourian|2011|p=60}}{{sfn|Suny|2015|p=19}} Pada pertengahan abad ke-19, Pemerintah Utsmaniyah melancarkan reformasi [[Tanzimat]], yaitu serangkaian reformasikebijakan untukyang mempersamakan status orang-orang di bawah Pemerintah Utsmaniyah terlepas dari agama mereka. Namun, kebijakan ini menuai kecaman dari ulama-para ulama Muslim dan orang-orang Muslim pada umumnya. Sehingga mayoritasMayoritas kebijakan ini juga tidak pernah diimplementasikan.{{sfn|Kévorkian|2011|p=9}}{{sfn|Kieser|2018|p=8}}{{sfn|Suny|2015|pp=26–27}} NamunWalaupun begitu, beberapa kelompok Islamis mengemukakan bahwa dengan melakukan reformasi untuk kesetaraan, orang-orang non-Muslim akan kehilangan perlindungan yang mereka milikinikmati berdasarkan syariat Islam.{{sfn|Nichanian|2015|p=247}} [[Undang-Undang Agraria Utsmaniyah tahun 1858]] merugikan orang-orang Armenia dan banyak dari mereka yang diharuskan membayar pajak berganda kepada tuan tanah Kurdi dan Pemerintah Utsmaniyah.{{sfn|Suny|2015|pp=19, 53}} Situasi yang dialami oleh rakyat jelata Armenia di provinsi-provinsi timur mengalami kemunduran sejak tahun 1860.{{sfn|Astourian|2011|pp=62–63}}
Sejak pertengahan abad ke-19, orang-orang Armenia mengalami penyerobotan lahan tanah sebagai akibat dari berpindahnya masyarakat Kurdi dari gaya hidup nomaden [[sedentarisasi suku Kurdi|menjadi menetap]]. Selain itu, penyerobotan lahan tanah ini juga disebabkan oleh kedatangan [[muhacir|pencari suaka]] dan imigran Muslim (terutama [[Adighe|orang-orang [[Sirkasia]]) setelahsebagai akibat dari [[Perang Rusia-Sirkasia]].{{sfn|Astourian|2011|pp=56, 60}}{{sfn|Suny|2015|pp=19, 21}}{{sfn|Göçek|2015|p=123}} Pada tahun 1876, ketika Sultan [[Abdul Hamid II]] berkuasanaik takhta, Pemerintah Utsmaniyah mengambil lahan tanah milik orang-orang Armenia di provinsi-provinsi timur dan memberikannya kepada imigran Muslim sebagai bagian dari kebijakan sistematis untuk mengurangi populasi Armenia di daerah ini; yangkebijakan bertahanini dilaksanakan sampai denganmasa Perang Dunia Pertama.{{sfn|Astourian|2011|pp=62, 65}}{{sfn|Suny|2015|p=55}} Situasi ini menyebabkan penurunan jumlah populasi Armenia di daerahdataran pegunungantinggi Armenia secara signifikan; 300.000 orang Armenia meninggalkan Kesultanan Utsmaniyah, sementara orang-orang Armenia lainnya pindah ke kota-kota kecil.{{sfn|Kévorkian|2011|p=271}}{{sfn|Suny|2015|pp=54–56}} Sebagian orang-orang Armenia bergabung dengan partai politik revolusioner; salah satu yang paling berpengaruh ialah [[Federasi Revolusi Armenia]] (ARF), yang didirikan pada tahun 1890. Partai-partai ini pada pokoknya bertujuan untuk melakukan reformasi dalam Kesultanan, namuntetapi hanya memperoleh sedikit dukungan dari orang-orang Armenia di Kesultanan Utsmaniyah.{{sfn|Suny|2015|pp=87–88}}
KemenanganSeusai mutlakkekalahannya Rusiadalam pada[[Perang Rusia-Turki (1877–1878)|perang melawan Rusia pada tahun 1877-1878 mengakibatkan]], Kesultanan Utsmaniyah untukterpaksa menyerahkanmelepaskan sebagian teritorinyawilayahnya sepertidi Anatolia timur,Timur dan Balkan, dansementara wilayah [[Siprus Utsmaniyah|Siprus]] juga direlakan kepada [[Imperium Britania|Britania]] sebagai ganti atas jaminan perlindungan dari serangan Rusia.{{sfn|Suny|2015|pp=94–95, 105}} AtasKemudian, akibat tekanan internasional padadari [[Kongres Berlin]] yang diselenggarakan pada tahun 1878, Pemerintah Utsmaniyah setujumenyatakan kesediaannya untuk melakukan reformasi dan menjamin keamanan darikeselamatan orang-orang Armenia. Namun, tetapi tidak ada mekanisme untuk menjamin diberlakukannyapenegakan reformasikomitmen itu;ini,{{sfn|Suny|2015|pp=95–96}} akibatnyadan situasi kembaliorang Armenia terus memburuk.{{sfn|Astourian|2011|p=64}}{{sfn|Suny|2015|p=97}} Kongres Berlin menandai munculnya pertanyaan[[permasalahan Armenia]] dalam diplomasi internasional karena isu mengenai orang-orang Armenia untuk pertama kalikalinya digunakandijadikan dalih oleh negara-negara besar Eropa untuk melakukan intervensi politik terhadap Kesultanan Utsmaniyah.{{sfn|Suny|2015|p=96}} Meskipun orang-orang Armenia telah dianggap sebagai komunitas yang loyal,setia (tidak seperti orang-orang Yunani dan kelompok lainnya yang melawanpernah pemerintahan Utsmaniyahmemberontak), otoritasPemerintah di KesultananUtsmaniyah mulai menganggap orang-orang Armenia sebagai ancaman setelah tahun 1878.{{sfn|Suny|2015|pp=48–49}} Pada tahun 1891, Abdul Hamid membentuk resimen [[Hamidiye (kavaleri)|''Hamidiye'']] yang berasal dari kelompok Kurdi, yangdan membuatresimen merekaini dapatdiperbolehkan melakukan bertindaktindakan sewenang-wenang terhadap orang-orang Armenia.{{sfn|Kévorkian|2011|pp=75–76}}{{sfn|Astourian|2011|p=64}} Dari tahun 1895 sampai 1896, terdapatterjadi pembantaian besar-besaran di Kesultanan Utsmaniyah; setidaknya 100.000 orang Armenia dibunuh{{sfn|Kévorkian|2011|pp=11, 65}}{{sfn|Suny|2015|p=129}} oleh tentara-tentara Utsmaniyah dan massa yang dibiarkan oleh aparat Utsmaniyah.{{sfn|Suny|2015|pp=129–130}} Banyak desa di Armenia yang dipaksa masuk Islam.{{sfn|Kévorkian|2011|p=271}} Pemerintah Utsmaniyah bertanggung jawab penuh atas pembantaian itu,{{sfn|Suny|2015|p=130}}{{sfn|Kévorkian|2011|p=11}} dengan tujuan untuk mengembalikan tatanan sosial sebelumnya, (yaitu ketika orang-orang Kristen tidak mempertanyakan supremasi orang-orang Muslim,){{sfn|Suny|2015|p=131}}{{sfn|Hovannisian|2017|p=201}} serta untuk memaksa orang Armenia pindah dan mengurangi jumlah mereka.{{sfn|Kévorkian|2011|p=266}}
=== Revolusi Turki Muda ===
|