Bifröst: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: perubahan kosmetika |
||
Baris 1:
{{other uses|Bifrost (disambiguation)}}
{{short description|Jembatan pelangi antara Asgard dan Midgard. Diamati oleh heimdall}}
[[
Dalam [[mitologi Nordik]], '''Bifröst''' ({{IPAc-en|ˈ|b|ɪ|v|r|ɒ|s|t|audio=Bifrost.ogg}}<ref>{{Cite web|title=Definition of 'Bifrost'|url=http://www.collinsdictionary.com/dictionary/english/bifrost?showCookiePolicy=true|website=Collins Dictionary|access-date=30 Oktober 2021}}</ref>) atau '''Bilröst''' adalah jembatan nyala [[pelangi]] yang membentang diantara [[Midgard]] (Bumi) dan [[Asgard]], alam [[Æsir|dewa]]. Jembatan ini dinyatakan sebagai ''Bilröst'' dalam ''[[Puitis Edda]]''; disusun pada abad ke-13 dari sumber tradisional sebelumnya, dan sebagai ''Bifröst'' dalam ''[[Prosa Edda]]''; ditulis pada abad ke-13 oleh [[Snorri Sturluson]], serta dalam puisi [[skald]]. Baik "Edda Puitis" dan "Edda Prosa" secara bergantian menyebut jembatan sebagai '''Ásbrú''' ("jembatan [[Æsir]]" [[Bahasa Nordik Kuno|Nordik Kuno]]).<ref>{{Harvnb|Simek|2007|p=19}}</ref>
Baris 13:
===''Puitis Edda''===
[[
Dalam ''Puitis Edda'', jembatan disebutkan dalam sajak ''[[Grímnismál]]'' dan ''[[Fáfnismál]]'', di mana ia disebut sebagai ''Bilröst''. Dalam salah satu dari dua bait dalam sajak ''[[Grímnismál]]'' yang menyebutkan jembatan, [[Daftar nama Odin|Grímnir]] (dewa [[Odin]] yang menyamar) memberi [[Agnarr Geirröðsson|Agnarr]] muda dengan pengetahuan kosmologis, termasuk bahwa Bilröst adalah jembatan terbaik.<ref>{{Harvnb|Larrington|1999|p=44}}</ref> Kemudian dalam ''Grímnismál'', Grímnir mencatat bahwa Asbrú "membakar semua dengan api" dan bahwa, setiap hari, dewa [[Thor]] mengarungi perairan [[Körmt dan Örmt]] serta dua [[Kerlaugar]]:
<blockquote>
Baris 40:
===''Prosa Edda''===
[[
Jembatan ini disebutkan dalam buku ''Prosa Edda'' ''[[Gylfaginning]]'' dan ''[[Skáldskaparmál]]'', di mana ia disebut sebagai ''Bifröst''. Dalam bab 13 dari ''Gylfaginning'', [[Gylfi|Gangleri]] (Raja [[Gylfi]] yang menyamar) bertanya pada sosok yang bertakhta [[Tinggi, Sama Tingginya, dan Ketiga|Tinggi]] jalan apa yang ada antara langit dan bumi. Tertawa, Tinggi menjawab bahwa pertanyaan itu bukanlah pertanyaan yang cerdas, dan melanjutkan dengan menjelaskan bahwa para dewa membangun jembatan dari langit dan bumi. Dia secara meragukan bertanya kepada Gangleri apakah dia belum pernah mendengar cerita itu sebelumnya. Tinggi mengatakan bahwa Gangleri pasti melihatnya, dan mencatat bahwa Gangleri mungkin menyebutnya [[pelangi]]. Tinggi mengatakan bahwa jembatan terdiri dari tiga warna, memiliki kekuatan besar, "dan dibangun dengan seni dan keterampilan untuk tingkat yang lebih tinggi daripada konstruksi lainnya."<ref name=":Faulkes">{{Harvnb|Faulkes|1995|p=15}}</ref>
Tinggi mencatat bahwa, meskipun jembatannya kuat, jembatan itu akan pecah ketika "anak-anak [[Muspelheim|Muspell]]" mencoba untuk menyeberanginya, dan kuda mereka harus berenang di atas "sungai besar." Gangleri mengatakan bahwa tampaknya para dewa tidak "membangun jembatan dengan itikad baik jika jembatan itu dapat rusak, mengingat mereka dapat melakukan apa yang mereka inginkan." Tinggi menjawab bahwa para dewa tidak pantas disalahkan atas rusaknya jembatan tersebut, karena "tak ada satupun di dunia ini yang akan aman ketika anak-anak Muspell menyerang."<ref name=":Faulkes" />
[[
Dalam bab 15 dari ''Gylfaginning'', [[Tinggi, Sama Tingginya, dan Ketiga|Sama Tingginya]] mengatakan bahwa Bifröst juga disebut ''Asbrú'', dan bahwa setiap hari para dewa mengendarai [[Kuda-kuda Æsir|kuda mereka]] melintasinya (dengan pengecualian Thor, yang malah mengarungi air sungai [[Körmt dan Örmt]] yang mendidih) untuk mencapai [[Urðarbrunnr]], sebuah sumur suci di mana dewa memperoleh nasib mereka. Sebagai referensi, Sama Tingginya mengutip bait kedua dari dua bait dalam ''Grímnismál'' yang menyebutkan jembatan (lihat di atas). Gangleri bertanya apakah api membakar Bifröst. Tinggi mengatakan bahwa warna merah di jembatan itu adalah api yang menyala-nyala, dan, tanpanya, jotnar es dan jotnar gunung akan "naik ke langit" seolah-olah siapa pun yang mau bisa menyeberangi Bifröst. Tinggi menambahkan bahwa, di langit, "ada banyak tempat indah" dan "di mana-mana ada perlindungan ilahi di sekitarnya."<ref>{{Harvnb|Faulkes|1995|p=17–18}}</ref>
Baris 53:
==Teori==
[[
Dalam terjemahannya tentang ''Prosa Edda'', [[Henry Adams Bellows (pengusaha)|Henry Adams Bellows]] berkomentar bahwa bait ''Grímnismál'' yang menyebutkan Thor dan jembatan dapat berarti bahwa "Thor harus melanjutkan berjalan kaki di hari-hari terakhir kehancuran, ketika jembatan terbakar. Namun, interpretasi lain adalah bahwa ketika Thor meninggalkan langit (yaitu, ketika badai petir berakhir) jembatan pelangi menjadi panas di bawah sinar matahari."<ref name=":Bellows" />
|