TvOne: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 145:
}}
=== Lativi ===
tvOne awalnya didirikan dengan nama '''Pasaraya TV''' (PRTV, dengan nama perusahaan '''PT Pasaraya Media Karya'''). Sesuai namanya, PRTV sendiri memiliki keterikatan dengan kelompok [[Pasaraya]], yaitu sebuah perusahaan [[retail]] yang dimiliki oleh [[ALatief Corporation]] (milik [[Abdul Latief (pengusaha)|Abdul Latief]]). PRTV sendiri awalnya diharapkan Latief bisa menjadi medium promosi bagi Pasaraya.<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=d4cNAQAAMAAJ&dq=PT+Pasaraya+mediakarya&focus=searchwithinvolume&q=pasaraya Demokrasi dan globalisasi: meretas jalan menuju kejatidirian]</ref> Khusus perusahaannya sendiri, PT Pasaraya Media Karya sebenarnya sudah didirikan sejak 15 Oktober 1991, dan awalnya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan [[majalah]] promosi Pasaraya bernama ''Pasaraya Belanja'', tetapi kemudian menjadi badan
Beberapa bulan sebelum siaran percobaannya, PRTV mengubah namanya menjadi '''Lativi''' yang diambil dari nama pendirinya ('''La'''(tief)'''tivi'''), dan nama perusahaannya menjadi '''PT Lativi Media Karya'''. Siaran percobaannya mulai berlangsung sejak Januari 2002<ref name="bookx">[https://www.slideshare.net/AHD/buku-pinter-televisi Buku Pinter Televisi]</ref> di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]], dan resmi diluncurkan pada 30 Juli 2002. Siaran Lativi awalnya dapat dinikmati di tujuh kota, yaitu [[Jakarta]], [[Bandung]], [[Semarang]], [[Solo]], [[Yogyakarta]], [[Surabaya]], dan [[Medan]] dari petang hingga malam hari.<ref name=LativiCP/> Untuk menyukseskan stasiun televisi baru ini, Latief sebelumnya sudah merekrut bekas orang-orang yang pernah terlibat dalam dunia penyiaran seperti [[Chrys Kelana]] dari [[RCTI]].<ref>[https://books.google.co.id/books?id=r6nXDwAAQBAJ&pg=PA39&dq=PT+Pasaraya+mediakarya&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjXqJXu57LuAhWaqksFHR1bBfMQ6AEwAXoECAkQAg#v=onepage&q=PT%20Pasaraya%20mediakarya&f=false Membuka Kejadian Menonjol Media Massa Indonesia Sejak Era Reformasi Sampai 2000]</ref> Latief sendiri awalnya cukup optimis dengan kehadiran Lativi: pada 2003, ia mengklaim bahwa Lativi akan menjadi stasiun televisi swasta pertama (dari 5 televisi baru) yang mencapai [[titik impas]]-nya di akhir tahun tersebut.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=rZLZfojUqX0C&pg=PA81&dq=Pasaraya+lativi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjnna6b86H0AhXEb30KHcZnAVMQ6AF6BAgFEAI#v=onepage&q=Pasaraya%20lativi&f=false Mengamati daun-daun kecil kehidupan]</reF>
|