Kaitetu, Leihitu, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
Mengganti templat desa menjadi negeri dan mengganti kelurahan-stub menjadi negeri-stub Tag: pranala ke halaman disambiguasi |
||
Baris 1:
{{
|peta =
|nama =Kaitetu
Baris 11:
|kepadatan =... jiwa/km²
}}
'''Kaitetu''' adalah sebuah [[
== Etimologi ==
Nama Kaitetu berasal dari bahasa Tana. "Kaitetu" terdiri dari dua kata yaitu ''kai'' yang artinya dayung atau mendayung dan ''tetu'' yang artinya tanjung.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" /> Penamaan ini berkaitan dengan proses perpindahan penduduk dari negeri lama di gunung ke pesisir atas perintah Belanda. Negeri lama tersebut berada di gunung Wawane dan bernama ''Ala Hahulu''.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" /> Untuk sampai ke lokasi permukiman yang baru, masyarakat Ala Hahulu turun ke daerah tanjung Hatunuku. Dari tanjung itulah mereka mendayung perahu, pindah ke lokasi negeri yang sekarang, dekat dengan [[Benteng Amsterdam]].<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" />
==
=== ''Soa'' ==
Negeri Kaitetu terbentuk berdasarkan persatuan 10 [[soa]].<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" /> Soa-soa itu adalah sebagai berikut:<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu"/>
# Soa [[Hatuwe]] atau Essen, dengan kepala soa bergelar Tuhelehit, Upu-nya ''Uwen''.
=== Kapitan ===
▲2. Soa Wawane, kepala soa-nya bergelar Relesoela, Upu-nya Uwen.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" />
=== Upacara adat ===
▲3. Soa ''Atetu'', kepala soa-nya bergelar [[Lumaela]] Sahulain, dengan Upu-nya ''Tuni''.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" />
Upacara adat yang biada dilakukan oleh masyarakat negeri ini adalah perkawinan dengan adat dan pelantikan raja. Dalam Upacara perkawinan tradisional di Kaitetu, mempelai wanita harus melaksanakan adat "injak telur" atau "injak debu" sebelum memasuki kediaman mempelai laki-laki.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu"/>
=== Folklor ===
▲4. Soa [[Yahehet]] dari teon Marale, dan Upu-nya ''Rumah''.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" />
▲5. Soa [[Nukuhali]], kepala soa-nya bergelar ''Hua'', dan upu-nya ''Tuni''.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" />
▲6. Soa ''Tehala'', Kepala soa bergelar Heha Uwen, upu-nya ''Pikal''.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" />
▲7. Soa ''Lain'', di bawah naungan soa Nukuhali, Teon-nya Supisina, Upu-nya ''Moni''.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" />
▲8. Soa ''Hakia'', di bawah naungan soa Tehala, teon-nya ''Loutia'', upu-nya ''Latu''.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" />
▲9. Soa ''Iha'', di bawah naungan Soa Tehala, teon-nya Loutia, Upu-nya Latu.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" />
▲10. Soa ''Sou Lete'' di bawah naungan soa Tehala, teon-nya Lautia, dan upu-nya Latu.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" />
▲Dahulu, saat masyarakat Kaitetu masih bermukim di gunung Wawane, mereka memiliki seorang '''kapitan''' atau kapten yang bernama [[Kapitan Tikokin]] yang artinya dua urat lidi.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" /> Dinamakan dua urat lidi karena kapitan selalu berperang menggunakan urat lidi sebagai pelengkap senjatanya.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" />
▲Masayarakat Negeri Kaitetu memiliki cerita rakyat yang turun temurun.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" /> Yaitu cerita mengenai ''Pol Siti'' dan ''Pol Raja''. Yaitu dua orang puteri yang berasal dari soa Sou Lete yang melarikan diri ke [[hutan]] karena takut dikawinkan dengan orang Belanda.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" /> Lantas mereka menggali lubang dan masuk ke dalamnya hingga meninggal.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" /> Konon, sampai sekarang mereka sering menunjukan wajah kepada orang yang memasuki hutan.<ref name="Prof. Drs. J.A Pattikayhatu" />
== Reference ==
Baris 52 ⟶ 46:
{{Leihitu, Maluku Tengah}}
{{Authority control}}
▲{{Kelurahan-stub}}
|