Risiko pasar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
== Alat Ukur ==
[[Berkas:Value-at-Risk-graph2-cs.svg|jmpl|269x269px|Hipotesis kemungkinan untung-rugi dari risiko yang ditampilkan menggunakan teknik ''value at risk.'' Sekain itu ''value at risk'' juga juga bisa memprediksi nilai jumlah potensi kerugian, jumlah kerugian, dan jangka waktu.<ref>{{Cite web|last=Kenton|first=Will|date=2021-08-17|title=Value at Risk (VaR) Explained|url=https://www.investopedia.com/terms/v/var.asp|website=Investopedia|language=en|access-date=2021-11-19}}</ref>]]
Analis ekonomi dan [[investor]] menggunakan teknik [[Value at risk|value-at-risk]] (VaR) untuk mengukur risiko pasar. Metode ini digunakan dengan cara melihat potensi [[saham]] mengalami kerugian atau portofolio.<ref name=":1" /> Beberapa hal yang dapat diukur oleh metode [[Value at risk|value-at-risk]] (VaR) untuk mengukur risiko pasar, yaitu [[portofolio]], [[sektor]], kelas aset, dan tingkat keamanan. Manfaat penting dari [[Value at risk|value-at-risk]] yaitu untuk menghindari kesalahan dan pencegahan tentang prediksi yang dilakukan oleh manajer portofolio dalam mengambil keputusan agar tidak melebihi toleransi risiko yang sudah dikembangkan dalam kebijakan portofolio. Pengaplikasian teknik value-at-risk untuk mengukur risiko pasar memiliki beberapa metode, yaitu metode simulasi Monte Carlo, metode non parametric atau disebut juga simulasi historical, dan metode parametric atau disebut dengan metode variansi kovariansi.<ref>{{Cite web|last=Demus|first=Nico|date=2019-04-01|title=Value at Risk (VaR): Pengenalan Singkat|url=https://www.indonesiare.co.id/en/article/value-at-risk-var-pengenalan-singkat|website=Indonesia Re|language=en|access-date=2021-11-19}}</ref> Selain teknik value-at-risk (VaR), para analsis juga perlu menggunakan teknik lain untuk memperjelas potensi risiko salah satunya dengan program ''stress testing.'' Hal ini memliki tujuan agar kondisi ekstrim bisa diidentifikasi ketika kondisi tidak normal. Selain itu, agar tidak terjadi kerugian yang besar diperlukan evaluasi terhadap kemampuan [[bank]]. ''stress testing'' juga perlu dilakukan sebagai pencegahan risiko dan memastikan modal cukup.
 
Selain teknik value-at-risk (VaR), para analis juga perlu menggunakan teknik lain untuk memperjelas potensi risiko salah satunya dengan program ''stress testing.'' Hal ini memliki tujuan agar kondisi ekstrim bisa diidentifikasi ketika kondisi tidak normal. Selain itu, agar tidak terjadi [[Kerugian (astrologi)|kerugian]] yang besar diperlukan [[evaluasi]] terhadap kemampuan [[bank]]. ''stress testing'' juga perlu dilakukan sebagai pencegahan risiko dan memastikan [[modal]] cukup. Uji ''stress testing'' selanjutnya bisa digunakan oleh pihak perbankan untuk identifikasi profil risiko terhadap risiko kerugian yang mungkin akan dialami oleh perbankan tersebut, baik besar atau kecil. Selanjtunya, setelah diidentifikasi hasil dari analisis profil risiko juga bisa dijadikan landasan untuk melakukan evaluasi terhadap toleransi risiko yang sudah ditetapkan oleh perbankan tersebut. Manfaat lain dari uji ''stress testing'' yaitu bisa mengukur kecukupan modal dalam menghadapi kemungkinan terjadinya risiko di masa yang akan datang, serta sebagai dasar dalam penyusunan rencana terhadap strategi yang akan dilakukan untuk menghadapi krisis dan melakukan tindak lanjut yang diperlukan dalam menangani [[krisis]] tersebut.<ref>{{Cite web|last=Mahadewi|first=Lufina|date=2018-01-01|title=Stress Testing|url=https://dev.ppm-manajemen.ac.id/blog/artikel-manajemen-18/post/stress-testing-1575|website=PPM MANAJEMEN|language=id-ID|access-date=2021-11-22}}</ref>
 
===== Model standar =====