Pemilihan umum Malaysia ke-15: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 43:
| image2 = Anwar Ibrahim (cropped further).png
| image2_size = 80x80px
| colour2 =
| leader2 = [[Anwar Ibrahim]]
| party2 = [[Partai Keadilan Rakyat|PKR]]
Baris 97:
}}
'''Pemilihan umum Malaysia ke-15''' ({{lang-ms|Pilihan
== Latar belakang ==
Baris 103:
=== Pemilihan umum sebelumnya ===
{{main|Pemilihan umum Malaysia 2018}}
Pemilihan umum 2018 membuat perubahan besar di bidang demokrasi dan pemerintahan untuk pertama kalinya dalam sejarah Malaysia sejak pemilihan umum pertama pada 1955. [[Pakatan Harapan]] dengan komponen partainya, yaitu [[Parti Tindakan Demokratik]], [[Partai Keadilan Rakyat]], [[Partai Pribumi Bersatu Malaysia]], dan [[Parti Amanah Negara]], serta dukungan dari [[Partai Warisan Sabah]] berhasil memimpin pemerintahan federal menggantikan [[Barisan Nasional (Malaysia)|Barisan Nasional]]. Pakatan Harapan meraih 113 kursi do [[Dewan Rakyat Malaysia|Dewan Rakyat]] dengan mayoritas minimal dua kursi) melawan koalisi Barisan Nasional yang hanya memperoleh 79 kursi. Di tingkat negara bagian juga menyaksikan kemenangan Pakatan Harapan di [[Johor]], [[Melaka]], dan [[Negeri Sembilan]]. Meski parlemen sempat digantung, [[Kedah]], [[Perak (negara bagian)|Perak]], dan [[Sabah]] dapat membentuk pemerintahan yang memungkinkan Pakatan Harapan (Partai Warisan Sabah di Sabah) membentuk pemerintahan negara bagian setelah perubahan keanggotaan partai di [[Dewan Undangan Negeri]] ({{lang-id|Majelis Legislatif Negara Bagian}}) masing-masing.
=== Peristiwa penting ===
Pada Juli 2019, Amandemen Undang-Undang Konstitusi 2019 yang berisi ketentuan batasan usia pemilih yang dimulai dari 18 tahun dan memungkinkan pemilih terdaftar secara otomatis, disahkan oleh parlemen.<ref>{{cite web|url=https://www.thestar.com.my/news/nation/2019/07/16/federal-constitution-amended-to-lower-voting-age-to-18/|title=Dewan Rakyat passes Bill to amend Federal Constitution to lower voting age to 18|author1=Martin Carvalho|author2=Hemananthani Sivanandam|author3=Rahimy Rahim|author4=Tarrence Tan|work=The Star|date=16 Juli 2019|access-date=22 November 2021}}</ref> Akan tetapi, keputusan tersebut belum berlaku dan sedang menunggu proklamasi oleh [[Yang di-Pertuan Agong]]. [[Komisi Pemilihan Umum Malaysia]] mengumumkan pada Juni 2020 bahwa persiapan untuk perubahan ini akan rampung pada Juli 2021.<ref name="ECvotesat18">{{cite web |title=Kenyataan media - Pendaftaran pengundi 18 tahun |url=https://www.spr.gov.my/sites/default/files/KM%20BIL%2019%20PENDAFTARAN%20PENGUNDI%2018THN.pdf |website=[[Komisi Pemilihan Umum Malaysia]] |access-date=13 Juni 2020 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200613090719/https://www.spr.gov.my/sites/default/files/KM%20BIL%2019%20PENDAFTARAN%20PENGUNDI%2018THN.pdf |archive-date=13 Juni 2020 |url-status=live |language=ms-MY |date=7 Juni 2020}}</ref>
Keabsahan keselarasan ulang daerah-daerah pemilihan untuk seluruh negara bagian pada tahun 2018 dan 2019 dibahas kembali oleh Komisi Pemilihan Umum,<ref>{{Cite web|url=https://www.malaymail.com/news/malaysia/2019/03/14/ec-to-review-redelineation-of-electoral-boundaries-approved-last-year/1732705|title=EC to review redelineation of electoral boundaries approved last year {{!}} Malay Mail|last=March 2019|first=Published 6 months ago on 14|website=www.malaymail.com|language=en|access-date=2019-09-20}}</ref> yang berada di bawah yurisdiksi [[Departemen Perdana Menteri (Malaysia)|Departemen Perdana Menteri]]. Keselarasan ulang telah disetujui dua bulan sebelum pemilihan umum sebelumnya yang melihat ketidaksesuaian yang sangat besar antara daerah-daerah pemilihan. Sebagai contoh, di Sabak Bernam, [[Selangor]] mempunyai sekitar 40.000 pemilih, tetapi di Bangi mempunyai 180.000 pemilih. Namun, setiap redistribusi awal akan memerlukan amandemen konstitusi, yang membutuhkan mayoritas dua pertiga di Dewan Rakyat.<ref>{{Cite web|url=https://www.thestar.com.my/news/nation/2018/11/22/next-redelineation-exercise-only-due-in-2026-says-hanipa|title=Next redelineation exercise only due in 2026, says Hanipa|date=2018-11-22|website=The Star Online|language=en|access-date=2019-09-20}}</ref> Status peninjauan saat ini tidak diketahui karena perubahan pemerintahan selama krisis politik.
== Politikus yang tidak mencalonkan diri ==
{| class="wikitable" style="font-size:95%;"
|-
! scope="col" | Anggota parlemen
! scope="col" | Kursi
! scope="col" | Pemilihan pertama
! colspan="2" scope="col" | Partai
! scope="col" | Alasan
! scope="col" | Referensi
|-
| {{sortname|Ahmad|Hamzah|Ahmad Hamzah}}
| [[Jasin (daerah pemilihan federal)|Jasin]]
| [[Pemilihan umum Malaysia 2008|2008]]
| width="1" bgcolor="{{Barisan Nasional/meta/color}}" |
| [[Barisan Nasional (Malaysia)|BN]] ([[UMNO]])
| Tidak mencalonkan diri kembali
|
|-
| {{sortname|Mohamed|Nazri Abdul Aziz|Mohamed Nazri Abdul Aziz}}
| [[Padang Rengas (daerah pemilihan federal)|Padang Rengas]]
| [[Pemilihan umum Malaysia 1995|1995]]
| width="1" bgcolor="{{Barisan Nasional/meta/color}}" |
| [[Barisan Nasional (Malaysia)|BN]] ([[UMNO]])
| Tidak mencalonkan diri kembali
|
|}
== Jajak pendapat ==
Baris 111 ⟶ 143:
! rowspan="2" |Sampel
! [[Pakatan Harapan|PH]]
! [[Perikatan Nasional|PN]] + [[Barisan Nasional (Malaysia)|BN]]
! [[Independen (politikus)|Ind]]
! rowspan="2" |Hasil
|