Virus dalam sejarah manusia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 192:
=== Demam hemoragik karena virus ===
[[File:Marburg virus.jpg|thumb|[[Virus Marburg]]]]
Sejumlah patogen virus yang sangat mematikan merupakan anggota ''[[Filoviridae]]''. Filovirus adalah virus yang berbentuk seperti filamen. Virus ini menyebabkan [[demam hemoragik]], antara lain karena [[Ebolavirus|virus Ebola]] dan [[Virus Marburg|Marburg]]. Virus Marburg mengundang perhatian publik yang luas pada bulan April 2005 karena
[[Epidemi virus Ebola di Afrika Barat|Epidemi virus Ebola di Afrika Barat]] mulai terjadi pada tahun 2013. Peristiwa ini termasuk epidemi paling merugikan setelah munculnya HIV.<ref>{{Cite journal|last=Chippaux|first=Jean-Philippe|date=2014|title=Outbreaks of Ebola virus disease in Africa: the beginnings of a tragic saga|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25320574|journal=The Journal of Venomous Animals and Toxins Including Tropical Diseases|volume=20|issue=1|pages=44|doi=10.1186/1678-9199-20-44|issn=1678-9199|pmc=4197285|pmid=25320574}}</ref>
Asal mula virus Ebola mungkin pada kelelawar.<ref>{{Cite journal|last=Han|first=Hui-Ju|last2=Wen|first2=Hong-ling|last3=Zhou|first3=Chuan-Min|last4=Chen|first4=Fang-Fang|last5=Luo|first5=Li-Mei|last6=Liu|first6=Jian-wei|last7=Yu|first7=Xue-Jie|date=2015-07-02|title=Bats as reservoirs of severe emerging infectious diseases|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25997928|journal=Virus Research|volume=205|pages=1–6|doi=10.1016/j.virusres.2015.05.006|issn=1872-7492|pmc=7132474|pmid=25997928}}</ref>{{sfn|Quammen|2014|p=97}} Virus Marburg ditularkan ke manusia dari monyet{{sfn|Mahy (b)|2009|p=382}} dan [[demam Lassa]] dari pengerat (''[[Mastomys natalensis]]'').<ref>{{Cite journal|last=Monath|first=T. P.|date=1975|title=Lassa fever: review of epidemiology and epizootiology|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/782738|journal=Bulletin of the World Health Organization|volume=52|issue=4-6|pages=577–592|issn=0042-9686|pmc=2366662|pmid=782738}}</ref> Infeksi zoonotik dapat bersifat parah karena manusia tidak memiliki kekebalan alami terhadap infeksi sementara virulensi berkurang jika virus telah beradaptasi dengan inang baru. Beberapa infeksi zoonotik sering kali merupakan "jalan buntu". Setelah
Pada awal abad ke-21, kesadaran global akan epidemi yang merugikan meningkat di negara-negara berkembang. Beberapa dekade sebelumnya, epidemi di negara berkembang tidak banyak diperhatikan oleh komunitas kesehatan internasional.<ref>{{cite web|url=https://www.un.org/esa/population/publications/adultmort/UNAIDS_WHOPaper2.pdf|title=A history of the HIV/Aids epidemic with an emphasis on Africa|publisher=World Health Organization|year=2003|access-date=2015-07-26}}</ref>
|