Pengguna:Danu Widjajanto/Genosida: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 67:
Ketika pemerintah mengambil sumber daya dari rakyat untuk keperluan perang, pengambilan tersebut sering kali dilakukan secara korup, sewenang-wenang, dan terlalu menyasar orang-orang Yunani dan Armenia.{{sfn|Suny|2015|p=225}} Para pemimpin Armenia mendesak para pemuda agar mereka bersedia [[seferberlik|diwamilkan]], tetapi banyak tentara dari berbagai kelompok etnis dan agama yang kemudian membelot karena situasi yang sulit dan kekhawatiran atas keluarga mereka.{{sfn|Suny|2015|pp=226–227}} Setidaknya 10 persen dari orang-orang Armenia di Kesultanan Utsmaniyah dimobilisasi, sehingga kampung mereka kehilangan orang-orang muda; hal inilah yang kelak membuat mereka tidak dapat mengangkat senjata untuk melawan deportasi pada tahun 1915.{{sfn|Kévorkian|2011|p=242}}{{sfn|Bozarslan ''et al.''|2015|p=179}} Ketika Utsmaniyah [[kampanye militer Kaukasus|menyerang Rusia]] dan [[kampanye militer Persia (Perang Dunia I)|Persia]], Organisasi Khusus melakukan pembantaian terhadap orang-orang Armenia dan [[Genosida Asiria|Kristen Suryani]].{{sfn|Suny|2015|pp=243–244}}{{sfn|Üngör|2016|p=18}} Semenjak awal November 1914, para gubernur provinsi Van, Bitlis, dan Erzerum mengirimkan banyak telegram ke pemerintah pusat; telegram-telegram tersebut menuntut agar pemerintah mengambil tindakan yang lebih keras terhadap orang-orang Armenia, baik itu di tingkat daerah maupun di seluruh kesultanan.{{sfn|Akçam|2019|p=475}} Tuntutan ini berperan penting dalam memperburuk persekusi terhadap orang Armenia, walaupun persekusi ini sebenarnya sudah didukung oleh pemerintah pusat dari sebelum tahun 1915.{{sfn|Akçam|2019|pp=478–479}} Para pegawai pemerintah yang berdarah Armenia diberhentikan dari posisi mereka pada akhir 1914 dan awal 1915.{{sfn|Üngör|2016|p=19}} Pada Februari 1915, para pemimpin CUP memutuskan untuk melucuti tentara-tentara yang berdarah Armenia dan mengirim mereka ke [[batalion perburuhan Utsmaniyah|batalion buruh]].{{sfn|Suny|2015|p=244}} Para tentara Armenia ini secara sistematis dieksekusi, meskipun banyak tentara yang mempunyai keahlian tertentu yang dibiarkan hidup sampai 1916.{{sfn|Suny|2015|pp=248–249}}
 
== OnsetBerlangsungnya of genocidegenosida ==
[[FileBerkas:Leavening the Levant (1916) (14586438289) restored.jpg|thumb|left|ArmenianPara defendersserdadu inArmenia yang berupaya mempertahankan kota Van]]
{{further information|Causes of the Armenian genocide#Wartime radicalization}}
[[File:Russian soldiers Sheykhalan 1915.jpg|thumb|left|Tentara Rusia di reruntuhan desa Armenia yang bernama "Sheykhalan" di dekat [[Muş|Mush]], 1915]]
[[File:Leavening the Levant (1916) (14586438289) restored.jpg|thumb|left|Armenian defenders in Van]]
Menteri Perang Enver Pasha mengambil alih komando atas angkatan darat Utsmaniyah dan melancarkan serangan terhadap Rusia. Dalam [[Pertempuran Sarikamish]] pada Desember 1914 hingga Januari 1915, ia menyusun strategi yang berupaya mengepung [[Angkatan Darat Kaukasus Rusia (Perang Dunia I)|Angkatan Darat Kaukasus Rusia]]. Namun, prajurit Utsmaniyah tidak siap dengan kejamnya musim dingin di wilayah pegunungan.{{sfn|Suny|2015|pp=241–242}} Akhirnya Utsmaniyah mengalami kekalahan dengan korban jiwa yang melebihi 60.000 prajurit.{{sfn|Akçam|2012|p=157}} Ketika mundur, tentara Utsmaniyah menghancurkan banyak desa Armenia di Vilayet Bitlis dan membantai penduduknya.{{sfn|Üngör|2016|p=19}} Di muka umum, Enver menjadikan orang Armenia sebagai kambing hitam. Ia mengklaim bahwa orang Armenia membela Rusia, dan klaim ini kemudian dipercayai oleh para pemimpin CUP.{{sfn|Üngör|2016|pp=18–19}}{{sfn|Suny|2015|p=243}} Insiden lokal dan penemuan senjata milik orang Armenia dijadikan bukti bahwa orang Armenia sedang berkomplot untuk menghancurkan Utsmaniyah.{{sfn|Suny|2015|p=244}} Sejarawan [[Taner Akçam]] menyimpulkan bahwa "tuduhan pemberontakan Armenia di dokumen-dokumen{{Nbsp}}... pada kenyataannya tidak berdasar tetapi secara sengaja dibuat-buat".{{sfn|Akçam|2012|p=168}}{{sfn|Suny|2015|p=282}}
[[File:Russian soldiers Sheykhalan 1915.jpg|thumb|left|alt=Photograph of two Russian soldiers in a ruined village looking at skeletal remains|Russian soldiers pictured in the former Armenian village of Sheykhalan near [[Muş|Mush]], 1915]]
Minister of War Enver Pasha took over command of the Ottoman armies for the invasion of Russian territory, and tried to encircle the [[Russian Caucasus Army (World War I)|Russian Caucasus Army]] at the [[Battle of Sarikamish]], fought from December 1914 to January 1915. Unprepared for the harsh winter conditions,{{sfn|Suny|2015|pp=241–242}} his forces were routed, losing more than 60,000 men.{{sfn|Akçam|2012|p=157}} The retreating Ottoman army indiscriminately destroyed dozens of Ottoman Armenian villages in Bitlis Vilayet, massacring their inhabitants.{{sfn|Üngör|2016|p=19}} Enver publicly blamed his defeat on Armenians who he claimed had actively sided with the Russians, a theory that became a consensus among CUP leaders.{{sfn|Üngör|2016|pp=18–19}}{{sfn|Suny|2015|p=243}} Any local incident or discovery of arms in the possession of Armenians was cited as evidence for a coordinated conspiracy against the empire.{{sfn|Suny|2015|p=244}} Historian [[Taner Akçam]] concludes that "the allegations of an Armenian revolt in the documents{{Nbsp}}... have no basis in reality but were deliberately fabricated".{{sfn|Akçam|2012|p=168}}{{sfn|Suny|2015|p=282}}
 
Massacres of Armenian men were occurring in the vicinity of [[Bashkale]] in Van vilayet from December.{{sfn|Akçam|2019|p=472}} ARF leaders attempted to keep the situation calm, warning that even justifiable self-defense could lead to escalation of killing.{{sfn|Suny|2015|p=255}} The governor, [[Djevdet Bey]], ordered the Armenians of [[Van, Turkey|Van]] to hand over their arms on 18 April, creating a dilemma: If they obeyed, the Armenians expected to be killed, but if they refused, it would provide a pretext for massacres. Armenians fortified themselves in Van and repelled [[defense of Van (1915)|the Ottoman attack]] that began on 20 April.{{sfn|Suny|2015|p=257}}{{sfn|Kévorkian| 2011|p= 319}} During the siege, Armenians in surrounding villages were massacred at Djevdet's orders. Russian forces captured Van on 18 May, finding 55,000 corpses in the province—about half its prewar Armenian population.{{sfn|Suny|2015|pp=259–260}} Djevdet's forces proceeded to Bitlis and attacked Armenian and Syriac villages; men were killed immediately, women and children kidnapped by local Kurds, and others marched away to be killed later. By the end of June, there were only a dozen Armenians in the vilayet.{{sfn|Suny|2015|pp=287, 289}}