Ken Sora: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 17:
Keputusan Raden Wijaya tersebut konon memicu pemberontakan [[Ranggalawe]] pada tahun [[1295]]. Ranggalawe berpendapat bahwa Sora lebih pantas diangkat sebagai ''rakryan patih Majapahit'' daripada [[Nambi]]. Namun meskipun Ranggalawe adalah keponakan Sora, tetapi Sora justru mendukung Raden Wijaya supaya tetap mempertahankan Nambi sebagai patih Majapahit.
== Kematian
Kematian Sora menurut ''[[Pararaton]]'' terjadi pada tahun [[1300]] yang diuraikan panjang lebar dalam ''[[Kidung Sorandaka]]''. Menurut ''Pararaton'' kematiannya terjadi pada pemerintahan [[Jayanagara]], sedangkan menurut ''Kidung Sorandaka'' terjadi pada pemerintahan [[Raden Wijaya]]. Dalam hal ini pengarang ''Pararaton'' kurang teliti karena menurut ''[[Nagarakretagama]]'' Jayanagara naik takhta menggantikan Raden Wijaya baru pada tahun [[1309]].
Dikisahkan bahwa, Sora ikut serta dalam pasukan [[Majapahit]] yang bergerak menumpas pemberontakan [[Ranggalawe]] di [[Kabupaten Tuban|Tuban]] tahun [[1295]]. Dalam
Peristiwa pembunuhan terhadap rekan satu pasukan tersebut seolah-olah didiamkan begitu saja. hal itu dikarenakan keluarga Kebo Anabrang segan menuntut hukuman pengadilan karena Sora dianggap sebagai abdi kesayangan Raden Wijaya.
Suasana
Raden Wijaya tersinggung karena dituduh berlaku tidak adil. Ia pun memberhentikan Sora dari jabatannya untuk menunggu keputusan lebih lanjut. Mahapati segera mengusulkan supaya Sora jangan dihukum mati mengingat jasa-jasanya yang sangat besar. Atas pertimbangan tersebut, Raden Wijaya pun memutuskan bahwa Sora akan dihukum buang ke [[Tulembang]].
Mahapati menemui Sora di rumahnya untuk menyampaikan surat keputusan raja. Sora sedih atas keputusan itu. Ia berniat ke ibu kota meminta hukuman mati daripada harus diusir meninggalkan tanah airnya.
Mahapati lebih dulu menghasut Nambi dengan mengatakan bahwa Sora akan datang untuk membuat kekacauan karena tidak puas atas keputusan raja. Setelah mendesak Raden Wijaya, Nambi pun
Kisah dalam ''Kidung Sorandaka'' di atas sedikit berbeda dengan ''Pararaton'' yang menyebut kematian Juru Demung terjadi pada tahun [[1313]], sedangkan Gajah Biru pada tahun [[1314]]. Kematian kedua sahabat Sora tersebut terjadi pada masa pemerintahan Jayanagara putra Raden Wijaya.
|