Konten dihapus Konten ditambahkan
Abyasabatara (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Abyasabatara (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 49:
Menurut [[Agama Yahudi|Yahudi]] dan [[Kekristenan|Kristen]], Isa atau lebih dikenal sebagai [[Yesus]] lahir sekitar ribuan tahun lebih setelah masa hidupnya [[Musa]].<ref>''[[Seder Olam Rabbah]]''{{full citation needed|date=November 2012}}</ref><ref>[[Jerome]]'s ''[[Chronicon (Jerome)|Chronicon]]'' (4th century) gives 1592 for the birth of Moses</ref><ref>The 17th-century [[Ussher chronology]] calculates 1571 BC (''Annals of the World'', 1658 paragraph 164)</ref> Sedangkan menurut Islam, di dalam Al-Qur'an Surat ([https://quran.com/ali-imran?locale=id&font=v1&reading=false&translations=134 Ali Imran: 19-27]) dan ([https://quran.com/ali-imran?locale=id&font=v1&reading=false&translations=134 Ali Imran: 35-45]) ibunya Isa memiliki ayah dan saudara laki-laki yang sama dengan Musa, yaitu [[Imran]] dan [[Harun (tokoh Alkitab)|Harun]]. Ini menjadikan Isa di dalam islam sebagai [[Keponakan|keponakannya]] Musa. Akan tetapi menurut Yahudi dan Kristen, yang merupakan saudara perempuannya Musa dan Harun bukanlah Maryam ibunya Isa, melainkan [[Miryam]],<ref>{{Cite web|title=The Gospel of the Birth of Mary - Modern English - Bible|url=https://sarata.com/bible/web/Birth_of_Mary/index.html|website=sarata.com|access-date=2021-11-23}}</ref> dua orang yang berbeda. Dan kakeknya Isa tidaklah bernama Imran (Amram) melainkan [[Yoakim]]. Dan ia keturunan keluarga [[Daud (tokoh Alkitab)|Daud]] bukan keluarga Harun.<ref>{{Cite web|title=The Gospel of the Birth of Mary - Modern English - Bible|url=https://sarata.com/bible/web/Birth_of_Mary/index.html|website=sarata.com|access-date=2021-11-23}}</ref>
 
Tradisi Islam juga meyakini bahwa Isa adalah nabi dan rasul Allah terakhir dari kalangan [[Bani Israil]], yang dipandang sebagai salah satu rasul [[Ulul Azmi]]. Dia juga kerap disebut ''Al-Masih'' ({{lang-ar|المسيح}}, Mesias) dan ''ibnu Maryam'' ({{lang-ar|ٱبْنُ مَرْيَمَ}}, putra Maryam). Penyebutannya dalam Al-Qur'an utamanya menekankan pada dua aspek: kemuliaan dan kemanusiaannya. Isa disebut sebagai sosok yang saleh, nabi, dan utusan Allah. IsaIa juga dijelaskan sebagai manusia biasa dan beberapa kali disebutkan mengenai peringatan keras bagi pihak yang mengultuskannya, sebagai tanggapan atas Kristen arus utama yang mengangkat Isa sampai derajat ketuhanan.
 
Diakibatkan minimnya atau hampir tidak adanya bukti [[Arkeologi|arkeologis]], pengakuan saksi mata langsung, dan bukti-bukti tertulis dari masa hidupnya Isa selain kitab-kitab samawi, banyak ilmuwan yang mempertanyakan keberadaan Isa.<ref>{{Cite web|last=Kirkegaard|first=Emil O. W.|date=2018-06-07|title=Nobel prize winners are very unlikely to be religious|url=https://emilkirkegaard.dk/en/2018/06/nobel-prize-winners-are-very-unlikely-to-be-religious/|website=Clear Language, Clear Mind|language=en-US|access-date=2021-11-25}}</ref> Sebagian menganggap Isa murni tokoh [[dongeng]],<ref>{{Cite news|title=Did historical Jesus really exist? The evidence just doesn’t add up.|url=https://www.washingtonpost.com/posteverything/wp/2014/12/18/did-historical-jesus-exist-the-traditional-evidence-doesnt-hold-up/|newspaper=Washington Post|language=en-US|issn=0190-8286|access-date=2021-11-25}}</ref><ref>{{Cite web|title=Did Jesus Exist?|url=https://www.atheists.org/activism/resources/did-jesus-exist/|website=American Atheists|language=en-US|access-date=2021-11-25}}</ref> sedangkan sebagian lagi menganggap Isa kemungkinan pernah ada namun cerita kehidupannya dibumbui oleh dongeng.<ref>{{Cite news|title='Did Jesus Exist?' A Historian Makes His Case|url=https://www.npr.org/2012/04/01/149462376/did-jesus-exist-a-historian-makes-his-case|newspaper=NPR.org|language=en|access-date=2021-11-25}}</ref>