Rasio keuangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Elis (WMID) (bicara | kontrib)
under contruction
Baris 1:
{{inuse|30 November 2021}}
== Pengertian Rasio Keuangan ==
'''Rasio keuangan''' atau yang dapat disebut juga dengan alat analisis [[keuangan]] ini merupakan penggabungan yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan, hubungan antara unsur laporan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Rasio keuangan ini sendiri memiliki beberapa fungsi yang diantaranya adalah sebagai metode analisisi [[Fundamental (ekonomi)|fundamental]], sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan dasilitas, untuk melihat kemampuan perusahaan dalam persediaan barang, juga sebagai alat kontrol (''Controlling)'' dan bahan evaluasi atas pencapaian kinerja perusahaan dalam priode tertentu dan terakhir sebagai bahan peerbandingan untuk menemukan solusi atas suatu masalah.<ref>{{Cite journal|last=Danny|first=Muhammad Nuryatno Amin|date=1 Februari 2014|title=PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2008-2011|journal=Akuntansi Trisaksi|volume=1}}</ref>
Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lainnya dalam suatu lapotan keuangan (financial statetment). Analisis rasio keuangan merupakan salah satu teknik dalam menganalisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang terdapat pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan yang menjelaskan kepada penganalisis mengenai keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan.<ref>{{cite book |first1=Kasmir |title=Study Kelayakan Bisnis |date=2009 |publisher=Rajawali Pers |location=Jakarta |isbn=978-602-9413-09-0 |access-date=25-11-2021}}</ref>
 
Menurut Hery rasio keuangan adalah suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan antara satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Perbandingan dapat dilakukan antara satu pos dengan pos lainnya dalam satu laporan keuangan atau antar pos yang ada diantara laporan keuangan.<ref>{{cite book |last1=S.E.,M.Si,CRP.,RSA. |first1=Hery |title=Analisis Laporan Keuangan |date=2015 |publisher=PT.Buku Seru |location=Yogyakarta |isbn=978-602-375-540-0 |access-date=25-11-2021}}</ref>
 
== Jenis-jenis rasio keuangan ==
 
=== Rasio likuidasiLikuiditas ===
Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuiditas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas. Jadi likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus di bayar dengan harta lancarnya.
Rasio ini merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban ([[utang]]) jangka pendek ini pun terbagi menjadi 2, yaitu:<ref>{{Cite web|last=Gie|date=2020-06-18|title=Rasio Keuangan: Pengertian, Fungsi, dan Berbagai Jenisnya|url=https://accurate.id/akuntansi/rasio-keuangan/|website=Accurate Online|language=en-US|access-date=2021-11-10}}</ref>
 
Artinya, seberapa mampu perusahaan untuk membayar kewajiban atau utangnya yang sudah jatuh tempo. Jika perusahaan mampu memenuhi kewajibannya, maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan yang likuid. Sebaliknya, jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan yang illikuid. Pada saat jatuh tempo, perusahaan harus membayar kewajiban kepada pihak luar perusahaan atau likuiditas perusahaan. Untuk dapat memenuhi kewajibannya perusahaan harus memiliki jumlah kas atau investasi atau aktiva lancar lainnya yang dapat segera dikonversi atau diubah menjadi kas untuk memenuhi kewajibannya seperti membayar pengeluaran, tagihan, dan seluruh kewajiban lainnya yang sudah jatuh tempo.<ref>{{cite book |last1=M.A.B |first1=Dr. Darmawan |title=Dasar-Dasar Memahami Rasio & Laporan Keuangan |date=2020 |publisher=UNY Press |location=Yogyakarta |isbn=978-602-498-136-5 |page=59 |pages=59 |edition=1 |access-date=25-11-2021}}</ref>
#''Current Ratio''. Tujuannya adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan perbandingan 1:1. Semakin besar kelancaran aktivitas perusahaan maka semakin tinggi pula peluang perusahaan menutupi kewajiban [[jangka]] pendenya. Rasio ini akan dinyatakan rendah kita berada di titik 0<RL<120% (''120 merupakan target BLU/[[Kondisi Eksisting]]'').<br> Rumus : <math>Current Ratio =\left ( \frac{Aset Lancar}{Utang Jangka Pendek} \right ) X 100 %</math>
#''Cash Ratio''. Tujuannya adalah untuk melihat perbandingan antara [[Saldo untung|saldo]] dan utang jangka pendek. Rasio kas ini akan dinyatakan rendah jika berada di titik 0<RK<60%.<br> Rumus : <math>Cash Ratio = \left ( \frac{\Sigma Saldo kas}{\Sigma UtangJangka Pendek} \right )X 100 %</math>
 
Rasio Likuiditas terbagi kepada:
=== Rasio sovibilitas ===
Rasio solvabilitas berfungsi untuk memeriksa kemampuan, apakah pperusahaan mampu untuk memenuhi utang jangka panjangnya. Rasio ini meliputi rasio utang terhadap aset perusahaan, cakupan bunga dan rasio utang terhadap ekuitas (D/E). Rasio ini juga sering digunakan oleh calon pemberi pinjaman ketika mengevaluasi kelayakan [[Kredit (keuangan)|kredit]] perusahaan dan juga calon investor [[obligasi]].<ref>{{Cite web|last=Gie|date=2020-06-18|title=Rasio Keuangan: Pengertian, Fungsi, dan Berbagai Jenisnya|url=https://accurate.id/akuntansi/rasio-keuangan/|website=Accurate Online|language=en-US|access-date=2021-11-16}}</ref>
 
* ''Current Ratio''
==== Rasio cakupan bunga ====
''Current ratio'' merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. ''Current ratio menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.<ref>{{cite book |last1=M.A.B |first1=Dr.Darmawan |title=Dasar-Dasar Memahami Rasio & Laporan Keuangan |date=2020 |publisher=UNY Press |location=Yogyakarta |isbn=978-602-498-136-5 |page=60 |pages=60 |edition=1 |access-date=25-11-2021}}</ref>
<math>RCB = \left ( \frac{EBIT}{Beban Bunga} \right )</math>
 
''Current ratio'' yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya ''current ratio'' yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan.<br> Rumus : <math>Current Ratio =\left ( \frac{Aset Lancar}{Utang Jangka Pendek} \right ) X 100 %</math> <ref>{{cite book |last1=M.A.B |first1=Dr.Darmawan |title=Dasar-Dasar Memahami Rasio & Laporan Keuangan |date=2020 |publisher=UNY Press |location=Yogyakarta |isbn=978-602-498-136-5 |page=60 |pages=60 |edition=1 |access-date=25-11-2021}}</ref>
* EBIT : Laba sebelum bunga dan [[pajak]]
 
* ''Quick Ratio''
Semakin tinggi rasionya, semakin baik. Jika rasio turun menjadi 1,5 atau di bawahnya, ini mungkin menunjukkan bahwa perusahaan akan kesulitan memenuhi bunga atas hutangnya.
''Quick ratio'' merupakan rasio uji cepat yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan. Hal ini disebabkan persediaan memerlukan waktu relatif lebih lama untuk diuangkan dibandingkan dengan aset lain. Dengan kata lain, ''quick ratio'' diukur dari total aktiva lancar kemudian dikurangi dengan persediaan termasuk biaya yang di bayar di muka dan dibandingkan dengan seluruh utang.<ref>{{cite book |first1=Kasmir |title=Study Kelayakan Bisnis |date=2003 |publisher=Kencana |location=Jakarta |isbn=978-602-9413-09-0 |page=123 |pages=123 |access-date=25-11-2021}}</ref>
 
Rasio ini lebih tajam dari pada ''current ratio'', karena hanya membandingkan aktiva yang sangat likuid (mudah dicairkan atau diuangkan) dengan hutang lancar. Jika ''current ratio''tinggi tapi ''quick ratio''nya rendah menunjukkan adanya investasi yang sangat besar dalam persediaan.<ref>{{cite book |first1=Munawir |title=Analisis Laporan Keuangan |date=2007 |publisher=Liberty |location=Yogyakarta |isbn=979-499-132-5 |page=74 |pages=74 |access-date=26-11-2021}}</ref> <br>
==== Rasio Utang Terhadap Aset ====
<math>RUTA = \left ( \frac{Utang}{Aset Lancar} \right )</math>
 
* ''Cash Ratio''
Rasio yang lebih tinggi, terutama di atas 1,0, menunjukkan bahwa perusahaan secara signifikan didanai oleh utang dan mungkin mengalami kesulitan memenuhi kewajibannya.
Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi utang lancar dengan kata lain ''cash ratio'' merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan kas yang dimiliki dalam manajemen kewajiban lancar tahun yang bersangkutan. ''Cash ratio'' menunjukkan nilai relatif antara nilai uang kas terhadap utang lancar. Rasionya dihitung dengan membagi nilai kas dengan utang lancar. Dari rumusnya diketahui bahwa rasio kas menunjukkan seberapa besar uang kas atau setara kas seperti rekening giro atau tabungan di bank yang dimiliki perusahaan benar-benar dapat digunakan untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka pendek.<ref>{{cite book |last1=M.A.B |first1=Dr. Darmawan |title=Dasar-Dasar Memahami Rasio & Laporan Keuangan |date=2020 |publisher=UNY Press |location=Yogyakarta |isbn=978-602-498-136-5 |page=69 |pages=69 |edition=1 |access-date=25-11-2021}}</ref>
 
Beberapa komponen dalam aktiva lancar seperti inventori, piutang, atau surat berharga tidak dengan mudah segera diuangkan dan digunakan untuk memenuhi kewajiban yang segera jatuh tempo. Semakin besar nilai rasio kas, maka semakin mudah perusahaan dalam membayar utang-utangnya. Dengan demikian, rasio kas dapat menunjukkan kemampuan perusahaan yang sesungguhnya dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.<ref>{{cite book |last1=M.A.B |first1=Dr. Darmawan |title=Dasar-Dasar Memahami Rasio & Laporan Keuangan |date=2020 |publisher=UNY Press |location=Yogyakarta |isbn=978-602-498-136-5 |page=69 |pages=69 |edition=1 |access-date=25-11-2021}}</ref>
==== Rasio ekuitas ====
<math>SER = \left ( \frac{TSE}{Total Aset} \right )</math>
 
* SER : Rasio ekuitas pemegangPerputaran [[saham]]Kas
Rasio perputaran kas menunjukkan nilai relatif antara nilai penjualan bersih terhadap modal kerja bersih atau ''net working capital''. Modal kerja bersih merupakan seluruh komponen aktiva lancar dikurangi total utang lancar. Rasio perputaran kas dihitung dengan membagi nilai penjualan bersih dengan modal kerja bersih. <ref>{{cite book |last1=M.A.B |first1=Dr. Darmawan |title=Dasar-Dasar Memahami Rasio & Laporan Keuangan |date=2020 |publisher=UNY Press |location=Yogyakarta |isbn=978-602-498-136-5 |page=70 |pages=69 |edition=1 |access-date=25-11-2021}}</ref>
* TSE : Total ekuitas pemegang saham<ref>{{Cite web|title=What Is a Solvency Ratio?|url=https://www.investopedia.com/terms/s/solvencyratio.asp|website=Investopedia|language=en|access-date=2021-11-10}}</ref>
== Rasio Solvabilitas ==
Rasio Solvabilitas atau ''Leverage ratio'' merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan atau dilikuidasi.<ref>{{cite book |first1=Kasmir |title=Analisis Laporan Keuangan |date=2019 |publisher=Rajawali Pers |location=Jakarta |isbn=978-979-769-216-2 |page=151 |pages=151 |access-date=25-11-2021}}</ref>
 
Rasio solvabilitas terbagai kepada:
=== Rasio aktivitas ===
Rasio aktivitas digunakan sebagai pembanding bagaimana kinerja perusahaan dari [[waktu]] ke waktu dalam analisis pernyataan horizontal atau bagaimana kinerja perusahaan dibandingkan dengan rekan-rekannya dalam analisis perusahaan yang sebanding.<ref>{{Cite web|title=Activity Ratios|url=https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/finance/activity-ratios/|website=Corporate Finance Institute|language=en-US|access-date=2021-11-10}}</ref> Rasio ini juga dapat dijadikan sebagai [[alat ukur]] untuk melihat seberapa efektif suatu perusahaan dalam mengelola aset untuk meraih manfaat ekonomis. Itu lah mengapa rasio ini juga disebut dengan utilization ratios.<ref>{{Cite web|title=Rasio Aktivitas: Definisi, Jenis, Rumus, Analisis, Contoh Soal|url=https://www.invesnesia.com/rasio-aktivitas/|website=Invesnesia.com|language=en-US|access-date=2021-11-10}}</ref>
 
* ''Debt to Asset Ratio''
Rasio aktivitas diklasifikasikan ke dalam tiga kategori utama:
Debt to asset atau yang biasa disebut ''debt ratio'' adalah rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Dari hasil pengukuran apabila rasionya tinggi, artinya pendanaan dengan utang semakin banyak, maka semakin sulit bagi perusahaan memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi utang-utangnya dengan aktiva yang dimilikinya. Demikian pula apabila rasionya rendah, semakin kecil perusahaan dibiayai dengan utang. <ref>{{cite book |first1=Kasmir |title=Analisis Laporan Keuangan |date=2019 |publisher=Rajawali Pers |location=Jakarta |isbn=978-979-769-216-2 |page=151 |pages=156 |access-date=25-11-2021}}</ref>
 
* ''Debt to Equity Ratio''
# Modal Kerja
''Debet to equity ratio'' adalah rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang , termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan kreditor dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Bagi kreditor semakin besar rasio ini, akan semakin besar risiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan. Namun bagi perusahaan semakin besar rasio akan semakin baik. Sebaliknya, dengan rasio yang rendah semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan pemilik dan semakin besar batas penanganan bagi peminjam jika terjadi kerugian atau penyusutan terhadap nilai aktiva.<ref>{{cite book |first1=Kasmir |title=Analisis Laporan Keuangan |date=2019 |publisher=Rajawali Pers |location=Jakarta |isbn=978-979-769-216-2 |page=158 |pages=156 |access-date=25-11-2021}}</ref>
# Aset Tetap
# Jumlah Aset
 
* ''Long Term Debt to Equity Ratio''
=== Rasio profitabilitas ===
''Long Term Debt to Equity Ratio'' merupakan rasio utang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan. <ref>{{cite book |first1=Kasmir |title=Analisis Laporan Keuangan |date=2019 |publisher=Rajawali Pers |location=Jakarta |isbn=978-979-769-216-2 |page=158 |pages=159 |access-date=25-11-2021}}</ref>
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan [[laba]] selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat [[Efektivitas teknologi komunikasi pemasaran|efektifitas]] manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas [[manajemen]] disini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan [[investasi]] perusahaan. Rasio ini disebut juga rasio rentabilitas.
 
* ''Times Intered Earned ''
Rasio yang termasuk rasio profitabilitas antara lain:
''Times Intered Earned '' rasio yang berguna untuk mengetahui kemampuan laba dalam membayar biaya bunga untuk periode sekarang. Investor dan kreditor lebih menyukai rasio yang tinggi karena rasio yang tinggi menunjukkan margin keamanan dari investasi yang dilakukan. Rasio ini dapat diperbandingkan dengan laba sebelum pajak dan biaya bunga. Semakin tinggi rasio ini semakin besar kemungkinan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman baru dari kreditor. Demikian pula sebaliknya apabila rasionya rendah semakin rendah pula kemampuan perusahaan untuk membayar bunga dan biaya lainnya.<ref>{{cite book |last1=M.B.A |first1=Dr. Darmawan |title=Dasar-Dasar Memahami Rasio & Laporan Keuangan |date=2020 |publisher=UNY Press |location=Yogyakarta |isbn=978-602-498-136-5 |page=84 |pages=84 |edition=1 |access-date=25-11-2021}}</ref>
 
* ''Fixed Charge Coverage''
* Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)
''Fixed Charge Coverage'' atau lingkup biaya tetap merupakan rasio yang menyerupai ''Times Intered Earned ratio''. Hanya saja perbedaannya adalah rasio ini dilakukan apabila perusahaan memperoleh utang jangka panjang atau menyewa aktiva berdasarkan kontrak sewa. Biaya tetap merupakan biaya bunga ditambah kewajiban sewa tahunan atau jangka panjang. adapun rumus untuk mencari ''Fixed Charge Coverage'' adalah ''earning before tax'' ditambah sewa bunga ditambah kewajiban sewa dan dibandingkan dengan biaya bunga ditambah kewajiban sewa. <ref>{{cite book |first1=Kasmir |title=Analisis Laporan Keuangan |date=2019 |publisher=Rajawali Pers |location=Jakarta |isbn=978-979-769-216-2 |page=162 |pages=159 |access-date=25-11-2021}}</ref>
 
* ''Current Asset to Equity''
<math>GPM = \left ( \frac{Laba Kotor }{Pendapatan} \right ) X 100%</math>
''Current Asset to Equity''adalah rasio yang membandingkan antara total aktiva lancar dengan modal sendiri. <ref>{{cite book |last1=Wastam Wahyu |first1=Hidayat |title=Analisa Laporan Keuangan |date=2018 |publisher=Uwais Inspirasi Indonesia |location=Ponogoro |isbn=978-602-589176-2 |page=47 |pages=47 |edition=1 |access-date=25-11-2021}}</ref>
 
* ''Inventory to Equity''
Rasio margin [[laba kotor]] dapat bervariasi secara drastis tidak hanya dari satu industri ke industri tetapi juga dalam segmen pasar yang berbeda dari industri yang sama. GPM rata-rata dapat digunakan untuk membandingkan profitabilitas, akan tetapi rata-rata tersebut dapat terdistorsi karena variasi dalam margin profitabilitas segmen pasar yang berbeda dalam industri tersebut.<ref>{{Cite web|last=Ahmad|title=Rasio Profitabilitas: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Dan Jenis|url=https://www.gramedia.com/literasi/rasio-profitabilitas/|language=id-ID|access-date=2021-11-14}}</ref>
''Inventory to Equity''adalah rasio yang membandingkan antara total persediaan barang dengan modal sendiri. <ref>{{cite book |last1=Wastam Wahyu |first1=Hidayat |title=Analisa Laporan Keuangan |date=2018 |publisher=Uwais Inspirasi Indonesia |location=Ponogoro |isbn=978-602-589176-2 |page=48 |pages=47 |edition=1 |access-date=25-11-2021}}</ref>
 
* ''Receivable to Equity''
* Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
''Receivable to Equity'' adalah rasio yang membandingkan antara total piutang dengan modal sendiri.<ref>{{cite book |last1=Wastam Wahyu |first1=Hidayat |title=Analisa Laporan Keuangan |date=2018 |publisher=Uwais Inspirasi Indonesia |location=Ponogoro |isbn=978-602-589176-2 |page=49 |pages=47 |edition=1 |access-date=25-11-2021}}</ref>hlm 47
 
== Rasio Aktivitas ==
<math>Net Profit Margin = \left ( \frac{Laba Bersih Setelah Pajak}{Penjualan} \right )</math>
Rasio aktivitas adalah rasio yang dapat digunakan manajemen untuk mengembil keputusan terdiri dari beberapa jenis. penggunaan rasio yang diinginkan sangat tergantung dari keinginan manajemen perusahaan. Artinya lengkap tidaknya rasio aktivitas yang akan digunakan tergantung dari kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai pihak manajemen perusahaan tersebut. <ref>{{cite book |first1=Kasmir |title=Analisis Laporan Keuangan |date=2019 |publisher=Rajawali Pers |location=Jakarta |isbn=978-979-769-216-2 |page=175 |pages=159 |access-date=25-11-2021}}</ref>
 
Rasio aktivitas terbagi kepada:
Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang mengukur besarnya laba bersih perusahaan dibandingkan dengan penjualannya. Rasio ini menginterpretasikan tingkat efisiensi perusahaan, yakni sejauh mana kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya operasionalnya pada periode-periode tertentu. Atau dengan kata lain rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi Net profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan.
 
* Perputaran piutang
== Tujuan rasio keuangan ==
* Hari rata-rata penagihan piutang
Tujuan umumnya adalah untuk memberikan informasi tentang hasil operasi, posisi keuangan, dan arus kas organisasi. Informasi ini digunakan oleh para pembaca laporan keuangan untuk membuat keputusan mengenai alokasi sumber daya. Selain itu tujuannya juga adalah untuk memberi tahu pembaca tentang status bisnis saat ini pada tanggal yang tercantum di neraca dan menurunkan [[risiko keuangan]]. Informasi ini digunakan untuk memperkirakan likuiditas, pendanaan, dan posisi utang suatu entitas, dan merupakan dasar untuk sejumlah rasio likuiditas. Akhirnya, tujuan dari laporan arus kas adalah untuk menunjukkan sifat penerimaan dan pengeluaran kas, dengan berbagai kategori. Informasi ini sangat bermanfaat, karena arus kas tidak selalu cocok dengan pendapatan dan pengeluaran yang ditunjukkan dalam laporan laba rugi.
* Perputaran sediaan
* Hari rata-rata penagihan sediaan
* Perputaran modal kerja
* Perputaran aktiva tetap
* Perputaran aktiva
 
== Referensi ==
Berikut juga salah satu tujuan rasio keuangan yaitu:
 
[[Pengguna:Heltian Sahara|Heltian Sahara]] ([[Pembicaraan Pengguna:Heltian Sahara|bicara]]) 25 November 2021 09.00 (UTC)
# Keputusan kredit. Pemberi pinjaman menggunakan seluruh rangkaian informasi (gambaran) dalam bidang keuangan untuk menentukan apakah mereka harus memberikan kredit pada bisnis, atau membatasi jumlah kredit yang telah diperpanjang. Lembaga keuangan (bank dan perusahaan pemberi pinjaman lainnya) menggunakannya untuk memutuskan apakah akan memberi perusahaan modal kerja baru atau memperpanjang surat utang (seperti pinjaman bank jangka panjang atau surat utang) untuk membiayai ekspansi dan pengeluaran signifikan lainnya.<ref>{{Cite web|last=Thionita|first=Virtina|last2=BBA|date=2021-07-20|title=Analisis Rasio Keuangan: Pengertian, Tujuan, dan Caranya|url=https://www.finansialku.com/analisis-rasio-keuangan/|website=Perencana Keuangan Pertama Yang Tercatat OJK|language=id-ID|access-date=2021-11-16}}</ref>
# Keputusan investasi. Investor menggunakan informasi untuk memutuskan apakah akan berinvestasi, dan harga per saham di mana mereka ingin berinvestasi. Pengakuisisi menggunakan informasi untuk mengembangkan harga yang akan ditawarkan untuk membeli bisnis.
# Keputusan perpajakan. Entitas pemerintah dapat mengenakan pajak bisnis berdasarkan aset atau pendapatannya, dan dapat memperoleh informasi ini dari keuangan.
# Keputusan tawar serikat pekerja. Serikat pekerja dapat mendasarkan posisi tawarnya pada kemampuan yang dirasakan dari suatu bisnis untuk membayar; informasi ini dapat diperoleh dari laporan keuangan.
# Keputusan Bisnis. Pemilik dan manajer memerlukan laporan keuangan untuk membuat keputusan bisnis penting yang memengaruhi kelanjutan operasinya. Analisis keuangan kemudian dilakukan pada pernyataan-pernyataan ini untuk memberikan pemahaman yang lebih rinci tentang angka-angka kepada manajemen. Pernyataan ini juga digunakan sebagai bagian dari laporan tahunan manajemen kepada pemegang saham.
 
== Keunggulan dan kelemahan ==
 
=== Kelemahan ===
 
# Kebijakan dan kerangka kerja [[akuntansi]] yang berbeda. Kerangka kerja akuntansi menggunakan kebijakan akuntansi yang paling tepat mencerminkan keadaan entitas mereka. Sedangkan tingkat fleksibilitas penting untuk menyajikan informasi yang dapat diandalkan.
# Estimasi bersifat subyektif. Kurangnya presisi karena melibatkan penggunaan pandangan ke depan manajemen dalam menentukan nilai-nilai yang termasuk dalam laporan keuangan.
# Penggunaan penilaian profesional tak kalah penting dalam menerapkan kebijakan. Namun, perbedaan dalam interpretasi persyaratan standar akuntansi dan penerapannya pada skenario praktis akan selalu tidak terhindarkan.
# Laporan keuangan rentan terhadap penipuan dan kesalahan yang dapat merusak keseluruhan kredibilitas dan keandalan informasi yang terkandung di dalamnya.
# Nilai prediktif terbatas. Laporan keuangan menyajikan laporan kinerja entitas dan menawarkan wawasan terbatas tentang prospek masa depan perusahaan. Oleh karena itu hal ini tidak memiliki nilai prediksi yang penting dari sudut pandang investor.<ref>{{Cite book|last=Dr. Darmawan, M.AB|first=|date=Februari 2020|title=Dasar-dasar Memahami Rasio dan Laporan Keuangan|location=Yogyakarta|publisher=UNY Press|isbn=978-602-498-136-5|url-status=live}}</ref>
 
== Faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan ==
 
# Rasio mengidentifikasi area masalah yang perlu diperhatikan. Misalnya, rasio lancar kurang dari 2:1 akan mengingatkan Anda akan potensi masalah likuiditas.
# Perbandingan rasio perusahaan dengan standar industri akan menyoroti area yang perlu ditingkatkan agar tetap kompetitif. Metode mengevaluasi kinerja perusahaan dari waktu ke waktu dengan tolok ukur industri dikenal sebagai analisis komparatif.
# Bergantung pada tujuan rasio keuangan yang dapat memberi lebih banyak wawasan untuk menganalisis hasil.
# Rasio keuangan dapat menjadi landasan bagi kebijakan baru dan perencanaan strategis.
# Rasio keuangan menjadi indikator untuk membantu menjaga bisnis tetap memperoleh keuntungan.<ref>{{Cite journal|last=novitasari|date=2019|title=FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2017|journal=Universitas Islam Batik Surakarta Indonesia|volume=Vol 2, No 1}}</ref>
 
== Referensi ==