Said Aqil Siroj: Perbedaan antara revisi

{{one source}}{{Infobox Ulama Muslim|notability=<!-- ----------- -->|judul5=Dewan Pengarah|award3=|tahun_award2=|pemberi_award2=|award2=|tahun_award1=|pendahulu1=KH. [[Hasyim Muzadi]]|selesai5=sekarang|mulai5=2019|sub5=Indonesia National Plastic Action Partnership|pendahulu4=|tahun_award3=|mulai4=1999|sub4=[[Institut Agama Islam Tribakti Kediri]]|pemberi_award1=|award1=|sub3=[[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta|UIN Syarif Hidayatullah]]|judul3=Dosen Pascasarjana|sub2=Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah|judul2=Pengasuh|judul4=Dosen Luar Biasa|nama_ayah=KH. Aqiel Siroj|pemberi_award3=|award4=|judul1=Ketua Umum|thn_wafat_h=|pondok1=Pesantren KHAS Kempek Cirebon, [[Pondok Pesantren Lirboyo|Pesantren Lirboyo]] Kediri, Pesantren Al Munawwir, DIY|anak1_istri1=|mulai6=1998|sub6=Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa (FKKB)|judul6=Ketua|negara_makam=|tempat_makam=|hari_dimakamkan=|thn_wafat_m=|bln_wafat_m=|pemberi_award4=|bln_wafat_h=|tgl_wafat_m=|tgl_wafat_h=|hari_wafat=|tempat_wafat=|sebab_wafat=|status_hidup_wafat=HIDUP|pemberi_award5=|award5=|tahun_award4=|sub1=Pengurus Besar [[Nahdlatul Ulama]] (PBNU)|children={{unbulleted list|Muhammad Said Aqil|Nisrin Said Aqil|Rihab Said Aqil|Aqil Said Aqil}}|tempat_lahir=Cirebon|kunya=|gelar_bangsawan=|gelar_aka_akhir=, M.A.|glr_tengah=|gelar_aka_dpn=Prof. Dr. K.H.|glr_islam_dpn=|hari_lahir=<!-- ----------- -->|nama_lahir=|nama_ibu=Nyai Hj. Afifah Harun|negara_dilahirkan=Kempek, [[Kempek, Gempol, Cirebon]], [[Jawa Barat]] {{bendera|Indonesia}}|gelar_lainnya3=<!-- ---------------- -->|gelar_lainnya1=|thn_lahir_m=1953|thn_lahir_h=|bln_lahir_m=Juli|bln_lahir_h=|tgl_lahir_m=3|tgl_lahir_h=|nasab=<!-- ----------- -->|caption=<!-- ----------- -->|gelar_adat=|gelar_lainnya2=|partner=|known=|spouse=Nyai Hj. Nur Hayati Abdul Qodir|religion=Islam|boards=|party=|successor=|predecessor=|term=|salary=|title=|occupation=|negara3=<!-- ---------------- -->|mulai1=2010|negara2=|negara1=[[Indonesia]] {{negara|Indonesia}}|marga=|nama_lainnya=<!-- ---------------- -->|nisbah=|nama_arabic=سَعِيْدْ عَقِيْلْ سِرَاجْ|name='''Said Aqil SirojSiradj'''|image=Said Aqil Siradj.jpg|instagram={https://www.instagram.com/saidaqilsiroj53/&#124;saidaqilsiroj53}| twitter=|selesai1=''sekarang''|selesai4=''sekarang''|selesai6=''sekarang''|almamater1=IAI Tribakti Lirboyo, [[Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta|IAIN Sunan Kalijaga]], [[Universitas Raja Abdul Aziz|Universitas King Abdul Aziz]] Jeddah, [[Universitas Umm Al-Qura|Universitas Ummul Qura]] Makkah|mulai14=2021|selesai13=''sekarang''|mulai13=2011|selesai12=''sekarang''|mulai12=2020|mulai11=|selesai11=|selesai10=|mulai10=|selesai9=|mulai9=|selesai3=''sekarang''|mulai3=1995|judul14=Komisaris Utama|sub14=PT. [[Kereta Api Indonesia]] (KAI)|sub13=Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI)|judul13=Ketua|sub12=Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK)|judul12=Ketua Umum|sub11=|judul11=|sub10=|judul10=|sub9=|judul9=|sub8=|judul8=|sub7=|judul7=|selesai14=''sekarang''|mulai2=2013|selesai2=''sekarang''|judul15=Rektor|sub15=[[Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon]]|mulai15=2011|selesai15=''sekarang''}}'''Prof. Dr. K.H. Said Aqil SirojSiradj, M.A.''' ({{lahirmati|Pondok Pesantren Kempek, [[Cirebon]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]|3|7|1953}} di Desa Kempek, [[Kota Cirebon|Cirebon, Jawa Barat]]) adalah Ketua Umum [[Nahdlatul Ulama|Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama]] (PBNU) masa khidmat 2010-''sekarang'', Rektor [[Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon|Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon]], sekaligus sebagai PengasuhPimpinan Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, [[Kota Administrasi Jakarta Selatan|Jakarta Selatan]]. Pada masa kepemimpinannya, [[Nahdlatul Ulama]] (NU) banyak memiliki kemajuan besar, baik di bidang pendidikan, kesehatan, pendidikan, hingga perekonomian. KH. Said Aqil SirojSiradj merupakan putra kedua dari KH. Aqiel SirojSiradj (Pendiri Pondok Pesantren KHAS Kempek,1960). KHAS adalah singkatan dari Kiai Haji Aqiel Siroj., Sedangkandan ibu beliau bernama Nyai Hj. Afifah Harun.

<blockquote>Said Aqil SirojSiradj ''bin'' Aqil SirojSiradj bin SirojSiradj ''bin'' Muhammad Said ''bin'' Murtasim ''bin'' Nuruddin ''bin'' Ali ''bin'' Tubagus Ibrahim ''bin'' Abul Mufaqir ''bin'' Sultan Maulana Mansur ''bin'' Sultan Maulana Yusuf ''bin'' Sultan Maulana Hasanuddin ''bin'' Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).</blockquote>

<blockquote>Said Aqil SirojSiradj ''bin'' Afifah ''binti'' Harun ''bin'' Madrawi ''binti'' Pangeran Hasanudin ''bin'' Sultan Anom Kaharuddin I ''bin'' Sultan Anom Abu Sholeh Imamuddin ''bin'' Sultan Anom Khaeruddin ''bin'' Sultan Anom 'Alimuddin ''bin'' Sultan Anom Raja Mandura ''bin'' Sultan Anom Muhammad Badruddin ''bin'' Panembahan Girilaya ''bin'' Pangeran Dipati Anom ''bin'' Panembahan Ratu ''bin'' Pangeran Dipati Carbon ''bin'' Pangeran Pasarean ''bin'' Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).</blockquote>Selanjutnya, dari Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati), nasab '''KH. Said Aqil SirojSiradj''' baik dari jalur ayah maupun ibunya tersambung secara runtut hingga Sayyidah Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah [[Muhammad]] SAW.

'''KH. Said Aqil SirojSiradj''' terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar [[Nahdlatul Ulama]] (PBNU) masa khidmat 2010-2015 dalam Muktamar ke-32 [[Nahdlatul 'Ulama]] di [[Makassar]], [[Sulawesi Selatan]]. Beliau unggul dengan perolehan 294 suara dari rivalnya Slamet Effendi Yusuf yang mendapat 201 suara. KH. Said Aqil SirojSiradj dan Slamet maju ke putaran kedua setelah memperoleh masing-masing 178 suara dan 158 suara. Kemudian keduanya telah memenuhi syarat untuk maju dalam putaran kedua pemilihan calon Ketua Umum PBNU. Di dalam Tata Tertib Muktamar, seorang calon harus mengumpulkan 99 suara untuk bisa ditetapkan sebagai Calon Ketua Umum / Rais Tanfidziyah. Di samping itu, [[Salahuddin Wahid|KH. Salahuddin Wahid]] (Gus Solah) hanya mendapatkan 83 suara, Ahmad Bagja (34), Ulil Absar Abdalla (22), Ali Maschan Moesa (8), Abdul Aziz (7), Masdar Farid Mas’udi (6). Keenam bakal calon tersebut gagal memperoleh angka 99 suara dari Muktamirin sehingga tidak bisa mengikuti putaran kedua.

Kemudian pada tahun 2015 pada Muktamar [[Nahdlatul Ulama|NU]] Ke 33 di [[Kabupaten Jombang|Jombang]], KH. Said Aqil SirojSiradj kembali terpilih sebagai Ketua Umum PBNU untuk masa khidmat kedua (2015-2020). Beliau menang dengan mengumpulkan 287 dari 412 suara Muktamirin. Kandidat lainnya, As'ad Said Ali meraih 107 suara dan [[Salahuddin Wahid|KH. Salahudin Wahid]] 10 suara. KH. Said Aqil SirojSiradj kembali berjanji untuk konsisten tak akan menggunakan NU untuk kepentingan politik. Juga beliau mengatakan, agenda yang menjadi prioritasnya adalah pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Di kalangan [[Nahdlatul Ulama]], KH. Said Aqil SirojSiradj bukanlah orang baru. Ayahnya, Kyai Aqil SirojSiradj adalah seorang Ulama' di Cirebon dan termasuk dalam jejaring ulama di Karesidenan Cirebon, seperti Benda Kerep, Buntet, [[Pondok Pesantren Gedongan|Gedongan]] dan Babakan. Riwayat pendidikan baik formal maupun non-formal beliau juga tidak dapat diragukan lagi, bahkan beliau sudah banyak melintang dalam keroganisasian NU.

'''Prof. Dr. KH. Said Aqil SirojSiradj, M.A.''' telah berkali-kali tahun setiap tahun sejak 2010 selalu masuk ke dalam daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia. Begitu pula baru-baru ini, ''The Royal Islamic Strategic Studies Center''<ref name=":0">{{Cite web|title=Home|url=https://themuslim500.com/|website=The Muslim 500|language=en-US|access-date=2021-11-04}}</ref> yang berpusat di Yordania merilis Daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia untuk tahun 2022 (''The World's 500 Most Influential Muslims 2022''<ref>{{Cite web|title=Download|url=https://themuslim500.com/download/|website=The Muslim 500|language=en-US|access-date=2021-11-22}}</ref>), dan KH. Said Aqil SirojSiradj menempati '''urutan ke-19 edisi tahun 2022.'''

Berikut rincian nama '''KH. Said Aqil SirojSiradj''' di dalam urutan Daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia (''The World's 500 Most Influential Muslims)'' dari tahun ke tahun :<graph>{