Pembayaran bergerak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
+gambar
Pierrewee (bicara | kontrib)
Baris 28:
Di Indonesia, hasil survei [[Kadence International Indonesia]] dalam riset bertajuk "Penggunaan dan Perilaku Pengguna Pembayaran Digital dan Layanan Keuangan di Indonesia" yang dipublikasikan pada Agustus 2021, mengungkap bahwa lima dompet elektronik paling populer di Indonesia adalah [[OVO (pembayaran)|OVO]] (31 persen), [[Gojek|GoPay]] (25 persen), [[Shopee|ShopeePay]] (20 persen), [[Dana (pembayaran)|DANA]] (19 persen), dan [[LinkAja]] (4 persen).<ref>{{cite web|title="Survei 5 Dompet Digital Terpopuler di Indonesia, Siapa Jawaranya?"|url=https://finansial.bisnis.com/read/20210830/563/1435905/survei-5-dompet-digital-terpopuler-di-indonesia-siapa-jawaranya|author=Aziz Rahardyan|Editor= Nancy Junita|website=Bisnis.com|date=30 Agustus 2021|accessdate=27 November 2021}}</ref>
 
== Pembayaran NFC ==
[[Berkas:Mobile_payment_01.jpg|thumb|right|Sistem pembayaran seluler dengan teknologi NFC di Norwegia]]
Teknologi [[Komunikasi medan dekat|NFC]] mendukung pembayaran nirkontak melalui dompet elektronik seperti Apple Pay, Android Pay, serta kartu nirkontak. NFC mirip dengan teknologi [[RFID|pengenal frekuensi radio]] (RFID), tetapi terbatas pada berbagi data dengan perangkat lain yang berjarak sekitar empat inci. Oleh karena itu, konsumen yang membayar dengan dompet elektronik mereka harus meletakkan perangkat mereka dekat dengan pembaca pembayaran nirkontak.<ref>{{cite web|url=https://www.fisglobal.com/en/insights/merchant-solutions-worldpay/article/nfc-payment-acceptance-for-smbs|title=7 things to know about accepting NFC mobile payments|website=FIS|date=8 Juli 2019|accessdate=28 November 2021}}</ref>