Suhardi Somomoeljono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: di masa → pada masa (WP:BAHASA)
Baris 25:
== Kehidupan Organisasi ==
[[Berkas:JA dan Ketua HAPI.jpg|jmpl|Ketua Umum HAPI Bertemu Dengan [[Jaksa Agung]]]]
Pemikiran Suhardi Somomoeljono mulailah berkembang. Ia banyak belajar bagaimana mengelola satu lembaga dan sekaligus belajar menyelesaikan persoalan-persoalan. Saat dirinya menjadi Wakil Ketua Senat pada periode tahun 1981-1982, satu persoalan yang menyita perhatian civitas akademik adalah munculnya stigma bahwa kampus UII adalah kampus Islam yang dianggap beraliran ekstrim. Untuk menghilangkan stigma tersebut Suhardi dan kawan-kawan sampai menghadirkan [[Sudomo|Soedomo]] (Sosok Pejabat Negara dipada masa [[Orde Baru]]) untuk memberikan ceramah di FH UII, demi meredam stigma UII sebagai kampus ekstrim. Saat Suhardi dan kawan-kawan akan menghadirkan sosok tersebut tentu saja terjadi pro dan kontra, ada yang setuju dan banyak pula yang tidak setuju. Akan tetapi, keputusan tersebut tetap diambil untuk tetap melaksanakan langkah itu. Pada saat itu Suhardi sudah sampai pada pemikiran bahwa alumni UII pada umumnya sudah banyak yang menjadi pejabat dan kader-kader bangsa (tokoh), sehingga dalam pemikirannya justru tidak boleh mengambil jarak dengan kekuasaan.
 
Kegandrungan berorganisasi terus juga berlanjut setelah ia tamat kuliah. Saat ini, Suhardi menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Advokat/Pengacara Indonesia (“HAPI”), juga secara ''ex-officio'' sebagai anggota Komite Kerja Advokat Indonesia (“KKAI”) sekaligus sebagai ''Provisional Chairman'' KKAI, tercatat juga sebagai pengurus Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (“ISMI”).