Kharisma (seri televisi): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TheriusRooney (bicara | kontrib)
k TheriusRooney memindahkan halaman Kharisma ke Kharisma (sinetron Indosiar tahun 2012)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: di saat → pada saat (WP:BAHASA)
Baris 53:
 
== Sinopsis ==
Kharisma gadis cantik berparas ayu tinggal di sebuah desa bersama ayahnya Pak Hadi yang sudah sepuh dan sakit-sakitan. Pada suatu malam terjadi kebakaran yang melanda desa lain yang disebabkan oleh para penjahat yang sengaja membakar desa itu, dipada saat itu secara kebetulan Kharisma yang melintasi kampung itu melihat musibah kebakaran itu segera membantu korban kebakaran yang membutuhkan bantuannya.
 
Di saat yang bersamaan pula muncul Gilang dan sahabat baiknya Danang, keduanya adalah para pelajar dari anggota kepolisian. Mereka-pun segera ikut membantu para korban kebakaran, disaat itu ada seorang ibu yang menangis panik karena anaknya masih berada di dalam dan tanpa banyak bicara Gilang segera masuk kedalam rumah itu untuk menyelamatkan sang anak sampai-sampai lengannya terluka.
Baris 65:
Pak Suwito ayah Gilang adalah seorang pengusaha sukses yang tinggal di rumah megah dan mewah bersama anak perempuannya Nirmala, menantunya Baskoro dan adik perempuannya yang sudah menjadi janda, Ibu Ratih.
 
Satu hari Pak Suwito keluar dengan membawa tumpukan uang banyak, tetapi dipada saat itu pula ada dua orang pengendara motor yang merampas uangnya. Sita gadis cantik yang kebetulan melintasi tempat itu segera menolong Pak Suwito hingga dia berhasil menyelamatkan uangnya dan membuat para penjahat itu berhasil ditangkap.
 
Karena kebaranian Sita membuat Pak Suwito kagum dan ingin menjodohkan Sita dengan Gilang, rupanya Sita adalah adik misan dari Baskoro. Dengan serta merta Baskoro langsung menyetujui perjodohan itu, karena dengan begitu dia bisa dengan mudah menguasai harta keluarga Pak Suwito.
Baris 71:
Pak Suwito langsung saja menghubungi Gilang untuk menyampaikan rencana perjodohan itu, tetapi karena cuaca buruk yang sedang melanda daerah itu membuat Gilang tidak bisa dengan leluasa menerima dengan jelas suara Papanya, hingga membuatnya mengiyakan saja semua ucapan Pak Suwito. Mendengar jawaban iya dari Gilang membuat Pak Suwito senang bukan kepalang, diapun langsung membuat rencana untuk segera melamar Sita kepada keluarganya.
 
Di malam yang sama secara kebetulan Gilang bertemu dengan Kharisma dan ayahnya, dipada saat itu ayah Kharisma sedang dipukuli oleh anak buah Juragan Usep yang memaksa ayah Kharisma untuk menyerahkan putrinya untuk dijadikan istri kelimanya sebagai ganti karena ayah Kharisma tidak bisa membayar hutangnya. Gilang-pun segera menolong keduanya dari kejahatan Juragan Usep hingga dia dan para anak buahnya-pun berhasil dibekuk.
 
Gilang membawa Pak Hadi yang sekarat ke rumah sakit, disaat itu Pak Hadi menyampaikan kekhawatirannya untuk meninggalkan Kharisma karena dia merasa ajalnya sudah semakin dekat. Akhirnya Gilang memberanikan diri untuk menjaga dan menyayangi Kharisma dengan meminangnya sebagai istrinya. Akhirnya pernikahan antara Kharisma dan Gilang-pun segera dilangsungkan secara sederhana, dan begitu selesai menikah Pak Hadi menghembuskan nafas terakhirnya.
Baris 79:
Sita yang tidak bisa menerima semua itu akhirnya nekad bunuh diri dengan menyayat nadinya sendiri. Karena kematian Sita membuat kedua orang tua Sita menyimpan bara dendam dan bertekad akan membalaskan kematian putrinya kepada keluarga Suwito.
 
Pak Suwito meluapkan rasa amarahnya kepada Gilang dan Kharisma hingga mengancam Gilang untuk segera menceraikan Kharisma kalau masih ingin menjadi ahli warisnya, tetapi dipada saat itu Gilang lebih memilih untuk tetap bersama Kharisma dan pergi dari rumah itu. Karena keputusan Gilang membuat penyakit asma Pak Suwito kambuh hingga membuat Gilang urung untuk pergi.
 
Kharisma mencoba untuk mengambil hati Pak Suwito, tetapi malah hinaan dan cacian yang selalu didapatkan Kharisma. Akhirnya Nirmala menyarankan pada Gilang dan Kharisma untuk pergi sementara waktu sampai keadaan membaik, dia akan mencoba untuk membujuk Pak Suwito agar mau menerima keberadaan Kharisma.
 
Saran Nirmala diterima dengan baik oleh keduanya, lalu keduanyapun segera bergerak pergi untuk berbulan madu. Tapi sayangnya ditengah jalan, Gilang mengalami rasa sakit dikepalanya hingga membuat konsentrasi menyetirnya menjadi kacau dan dipada saat yang bersamaan muncul truck besar yang sengaja ingin menabrak mobil Gilang hingga Gilang membanting stir dan menabrak pohon hingga sepasang suami istripun terbujur kaku.
 
Gilang meregang nyawa dirumah sakit, sementara Kharisma berhasil diselamatkan. Karena kematian Gilang membuat keberadaan Kharisma dirumah Pak Suwito menjadi semakin terpojok, dia dibenci oleh seluruh keluarga Suwito terkecuali Nirmala. Nirmala tetap berusaha untuk menyayangi Kharisma.