Tonny Koeswoyo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: di era → pada era (WP:BAHASA)
Baris 115:
 
=== Bersaing dengan No Koes ===
Adiknya, Nomo Koeswoyo yang sukses dalam bisnisnya, di kemudian hari tertantang kembali masuk ke dunia musik. Ia pun mendirikan grup musik sendiri bersama musisi lain di luar keluarga Koeswoyo pada permulaan era tahun 1970-an. Group band itu diberinya nama '''No Koes'''. Group ini pun terbilang sukses dan menjadi salah satu saingan berat dari kejayaan Koes Plus dipada era awal tahun 1970an.
 
=== Reuni Koes Bersaudara ===
Baris 122:
Awal tahun 1977, Tonny Koeswoyo akhirnya bersedia menghidupkan kembali group musik Koes Bersaudara yang telah dikuburnya sejak tahun 1969. Ia memanggil kembali adiknya Nomo untuk kembali bersatu sebagai sebuah grup musik bersama adiknya Yon dan Yok. Keempat Koeswoyo bersaudara ini pun bertemu dan menyetujuinya. Kemunculan mereka ditandai lagu ''Kembali'' yang direkam di album Koes Bersaudara Seri Perdana tahun 1977. Lagu tersebut menjadi hits pada masa itu bahkan menjadi salah satu lagu pamungkas yang melegenda hingga kini. Kebersatuan mereka ini juga mendapat dukungan penuh dari keluarga besar Koeswoyo. Ayah mereka Koeswoyo Sr ikut menyumbangkan lagu berjudul ''Demi Cinta''. Begitu pula abang tertua mereka Jon berkontribusi dengan sebuah lagu berjudul ''Haru dan Bahagia'' yang digarapnya bersama adiknya Yon. Nomo pun turut menggubah sebuah lagu berjudul ''Ayah'' yang mengungkapkan rasa hormatnya pada sang ayah yang berperan besar dalam menyatukan mereka.
 
Kesuksesan album ini kemudian diikuti 4 buah album berikutnya hingga tahun 1978. Dalam reuni ini, seluruh personel ikut menyumbangkan lagu dan sebagian menyanyikan sendiri lagu-lagu ciptaannya. Koes Bersaudara mulai era ini mencirikan setiap personelnya membuat lagu dan umumnya menyanyikan sendiri lagu ciptaannya. Namun album-album tersebut tenyata tak begitu sukses di pasaran. Popularitas grup Koes Plus yang sudah begitu kuat di pasaran era 1970-an tak bisa ditandingi oleh kembalinya Koes Bersaudara yang pernah populer dipada era 1960-an. Grup ini akhirnya bubar secara tak resmi, Tonny bersama saudaranya Yon dan Yok kembali mengusung Grup Koes Plus bersama Murry.
 
Tahun 1979 - 1980 Koes Bersaudara mencoba kembali bersatu dengan dukungan keluarga yang sangat besar. Bahkan kali ini beberapa lagu disumbangkan oleh salah satu adik perempuan mereka '''Ninoek Koeswoyo'''. Mereka berhasil melempar 2 buah album ke pasaran. Namun penjualan album tersebut tak begitu sukses di pasaran, karena image Koes Plus masih kuat di mata penggemarnya. Grup ini pun kembali vakum selama beberapa tahun kemudian. Yon bersama saudaranya kembali kepada grup Koes Plus, sedangkan Nomo berkarier sebagai penyanyi solo sembari menekuni bisnisnya yang cukup sukses di kala itu.
Baris 133:
 
=== Koes Plus Pasca Kematian Tonny ===
Sebelum meninggal Tonny sempat berwasiat kepada adiknya untuk meneruskan keberadaan Band Koes Plus. Para personel Koes Plus yang tersisa tetap merekam album-album seperti AIDS (1987), Pop Melayu Amelinda (1991). Namun penjualan album-album tersebut tak semeledak dipada era 1970-an. Hingga akhirnya pada tahun 1993, band ini kembali menggebrak publik tanah air dengan berbagai show ''come back''nya. Dari situ terlihat bahwa band ini masih memiliki begitu banyak penggemar setia yang merindukan masa keemasan mereka terbukti dengan membludak dan suksesnya show Koes Plus walaupun tiket yang dijual begitu mahal pada awalnya.
 
Band Koes Plus masih tetap eksis hingga saat ini meski telah berkali-laki ganti formasi, menyusul pengunduran diri Yok karena alasan kesehatan pada tahun 1997 dan kemudian Murry tahun 2004 dengan alasan serupa. Hingga kini Koes Plus hanya menyisakan Yon Koeswoyo sebagai satu-satunya keluarga Koeswoyo yang setia mengibarkan panji kebesaran Koes Plus dengan personel barunya yang seluruhnya berusia sangat muda. Kesuksesan perjalanan karier Koes Plus diakui para tokoh dan pengamat musik nasional sehingga mulai Agustus 1992 Koes Plus hampir selalu mendapat penghargaan BASF AWARD secara rutin.
Baris 148:
Untuk mempertahankan originalitas lagu dan musik Koes Bersaudara, pada mulanya Tonny melarang adik adiknya membuat lagu. Meski ia kemudian berubah pikiran dengan mendorong adik-adiknya ikut menciptakan lagu untuk band mereka. Ia juga sempat melarang Nomo Koeswoyo (drummer) belajar memukul drum kepada [[Domingo Roda]] di [[Kemayoran]] yang gaya bermainnya tidak sesuai dengan konsep bermusik Tonny. Kedisiplinan, ketelatenan, dan keoptimisan Tonny Koeswoyo mengasah talenta adik-adiknya bermusik dan bernyanyi menghasilkan kesuksesan show Koes Bersaudara. Hal tersebut berlanjut pada masa Koes Plus, Lagu-lagu mereka benar-benar enak didengar dan bermutu, menjadi sesuatu yang akrab di telinga pencinta musik tanah air, menjadi lagu yang sering diputar dalam siaran radio dan banyak dinyanyikan dalam berbagai acara pesta.
 
Lagu-lagu ciptaannya banyak didaur ulang oleh penyanyi dipada era setelah kematiannya. Diantaranya [[Chrisye]] yang menyanyikan [[lagu]] ciptaan Tony koeswoyo ''Cintamu tlah Berlalu'' dalam salah satu albumnya mengatakan lirik yang dibuat Tonny Koeswoyo sangat dalam dan puitis. [[Lex's Trio]] membuat album yang khusus menyanyikan ulang lagu-lagu Koes Plus. Penyanyi alm. [[Richie Ricardo]] tercatat pernah menyanyikan ulang lagu ''Bus Sekolah''. Lagu ''Manis dan Sayang'' yang dibawakan oleh [[Kahitna]]. Juga penyanyi belia [[Marshanda]] sempat mempopulerkan kembali lagu ''Kisah Sedih di Hari Minggu''. Lagu ''Andaikan Kau Datang'' sempat dipopulerkan kembali oleh [[Ruth Sahanaya]]. Lagu itu menjadi lagu favorit [[Presiden RI]] VI [[Susilo Bambang Yudhoyono]] yang kerap dinyanyikannya dalam berbagai kesempatan di [[Istana Negara]].
Pada tahun 2004 telah sukses digelar konser besar [[Salute to Koes Plus/Bersaudara]] yang digagas oleh komposer [[Erwin Gutawa]], yang melibatkan penyanyi-penyanyi terkenal dipada era milenium II seperti: [[Harvey Malaiholo]], [[Armand Maulana]], [[Audy]], [[Glenn Fredly]], Ruth Sahanaya, [[Andy /rif]], [[Akhdiyat Duta Modjo|Duta Sheila on7]], dsb.
 
Selain itu tidak sedikit group musik nasional sejak era 1980-an hingga saat ini yang khusus membawakan ataupun kerap membawakan lagu-lagu Koes Bersaudara dan Koes Plus di berbagai show mereka. Tidak sedikit pula pengamat musik asing yang memujinya dan menjadi penggemarnya. Diantaranya adalah '''Allan Bishop''' dari Amerika yang bahkan mengkoleksi semua album Koes Bersaudara dan Koes Plus.
 
== Kehidupan pribadi dan sosial ==
Meski telah memutuskan untuk hidup dari musik, tetapi Tonny tetap berusaha memenuhi harapan kedua orang tuanya untuk meneruskan sekolah hingga sampai ke Perguruan Tinggi. Pendidikan terakhir yang sempat ditempuhnya adalah Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta [[IKIP Jakarta]] (sekarang [[UNJ]]) jurusan [[Sastra Inggris]] namun tidak selesai meski sudah tingkat persiapan. Di tempat kuliah, ia rajin mengikuti berbagai kegiatan kesenian mahasiswa yang diadakan di kampusnya. Dalam situasi negara yang sedang mengalami krisis politik berat dipada era [[Orde Lama]], ia pun sempat ikut aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan. Ia aktif dalam organisasi (Himpunan Mahasiwa Islam) ([[HMI]]) dan Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia ([[GMNI]]). Di sana terlihat jelas 2 sisi pribadinya yang kuat yaitu unsur religiusitas dan nasionalisme.
 
Jiwa nasionalisme yang kuat tercermin dari seri lagu Nusantara 1-8 yang terdapat dalam beberapa album Koes Plus. Bersama Koes Plus, Tonny pernah menjalankan misi rahasia dengan Pemerintah [[Orde Lama]] dalam rangka Operasi Ganyang Malaysia. Begitu pula dengan Pemerintahan [[Orde Baru]], dengan bermain di Bandara [[Dili]], [[Timor Timur]] menjelang masuknya tentara Indonesia ke wilayah bekas jajahan [[Portugis]] tersebut pada 1975. Dalam rangka “proyek politik” ini, lahir lagu semacam ''Diana'' (lagu itu bercerita mengenai putri petani, bernama Diana ~ Diana adalah nama yang tidak umum untuk petani di Jawa.) Selain itu juga lagu ''Da Silva'' yang terlihat jelas unsur Latinnya.