Kusumadinata II: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 99:
# Sementara itu sedang terjadi perang dingin antara Kesultanan Banten dengan Kesultanan Cirebon sementara Sumedang Larang terjepit di antara dua kekuasaan tadi sehingga mengambil jalan keluar dengan mengabdikan diri ke Mataram, yang memiliki kekuatan melebihi kedua Kesultanan tadi.<ref>Faktor ini dapat disebabkan karena, Kerajaan atau [[Kesultanan Banten]], [[Cirebon]] dan [[Mataram]] sangat kuat pada masa itu, mereka memiliki pantai-pelabuhan tempat berbagai kegiatan bukan hanya perdagangan tetapi juga masuknya persenjataan modern ukuran masa itu.</ref>
Sumedang baru pertama kali memiliki meriam dan senjata api ± 30 tahun kemudian pada periode pemerintahan Pangeran Rangga Gempol III (Pangeran Panembahan) itupun dalam jumlah sedikit yang diperoleh dari pemberian Belanda. Aria Suriadiwangsa alias Kusumadinata IV alias Rangga Gempol I diangkat sebagai ''Bupati Wadana Prayangan'', jabatan yang setingkat dengan [[Gubernur]] masa kini yang membawahi wilayah seluruh [[Jawa Barat]] kecuali [[Cirebon]] dan [[Banten]] (sebelum Banten menjadi [[propinsi]]
== Lihat pula ==
|