Khalid bin Walid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Templat dengan kontrol karakter Unicode)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: di zaman → pada zaman (WP:BAHASA)
Baris 47:
Setelah kematian Nabi Muhammad, Khalid memiliki peran yang penting dalam memimpin pasukan [[Madinah]] untuk Abu Bakar dalam [[Perang Riddah]], selain itu beliau juga berjasa dalam menaklukan pusat Arabia dan juga menundukkan suku-suku Arab. Dia merebut [[Negara satelit|Negara Satelit]] Arab Sasanid yaitu Al-Hirah, serta mengalahkan [[Pasukan Sassaniyah]] dalam penaklukan [[Irak]] ([[Mesopotamia]]). Dia nantinya digeser ke front Barat untuk menaklukkan [[Suriah (provinsi Romawi)]] dan Negara Boneka Bizantium Arab yaitu [[Ghassanid]].
 
Meskipun [[Umar bin Khattab]] dipada zaman Khalifahnya memberhentikannya sebagai panglima tertinggi pasukan muslim, namun ia tetap menjadi pemimpin yang efektif dari pasukan yang tersusun untuk melawan [[Kekaisaran Bizantium]] selama tahap awal dari [[Peperangan Romawi Timur-Arab]].<ref name="Britannica2" /> Dibawah komandonya, [[Damaskus]] ditaklukan pada tahun 634 dan kunci kemenangan Arab melawan pasukan Kekaisaran Bizantium dicapai pada [[Pertempuran Yarmuk]] (636)<ref name="Britannica2" /> yang menyebabkan penaklukan Bilad al-Sham ([[Levant]]). Pada tahun 638, di puncak-puncak kariernya sebagai panglima perang, Khalid diberhentikan jabatannya.
 
Khalid dikatakan mengikuti sekitar seratus pertempuran, baik pertempuran besar dan pertempuran kecil serta duel tunggal, selama karier militernya ia tetap tak terkalahkan, ia diklaim sebagai salah satu jenderal militer atau panglima perang terbaik dalam sejarah.<ref name="Akram 2004 499">{{Harvnb|Akram|2004|p=499}}</ref>