Sunan Prapen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 35:
== Deskripsi ==
Berdasarkan sumber literatur setempat, Setelah wafatnya pemimpin Kedatuan Giri ketiga, pada 1548 Sunan Seda-Ing-Margi digantikan oleh saudara laki-lakinya dengan nama [[anumerta]] Sunan Prapen (berdasarkan tulisan nisan di tempat makamnya). Kisah setempat yang berkenaan dengan tahun 1570 (berdasarkan sejarawan Samuel Wiselius dalam bukunya berjudul "''Historisch''") menceritakan bahwa pada masa kepemimpinannya ia memakai nama Sunan
Sunan Prapen merupakan pemimpin sekaligus tokoh agama di Giri. Selama masa pemerintahannya yang panjang (1548 - 1605) ia telah banyak berjasa dalam membentuk dan memperluas penyebaran agama [[Islam]], baik di [[Jawa Timur]] dan [[Jawa Tengah]] maupun di sepanjang pantai pulau-pulau [[Nusantara]] bagian timur. Paruh kedua abad keenambelas merupakan masa kejayaan Giri atau Gresik sebagai pusat peradaban pesisir Islam dan pusat ekspansi Jawa di bidang [[ekonomi]] dan [[politik]] di [[Indonesia Timur]]. Menurut kisah setempat, satu tahun berselang setelah ia mulai berkuasa, Sunan Prapen membangun sebuah keraton sebagai simbol kejayaan Islam di Jawa pada saat itu.{{Sfn|de Graaf|2019|p=252}}
|