Pemegang saham: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ZaldiGSL (bicara | kontrib)
menambahkan referensi
ZaldiGSL (bicara | kontrib)
menambahkan konten dan referensi
Baris 42:
=== Pengalihan hak ===
Suatu perusahaan dapat mengadakan pengalihan hak dari pemegang saham lama ke pemegang saham baru melalui [[emiten]]. Proses pengalihan hak pemegang saham dilakukan di dalam rapat umum pemegang saham. Emiten ini mleiputi kegiatan penjualan [[surat berharga komersial]] dan emisi di [[bursa]].<ref>{{Cite book|last=Aprita|first=Serlika|date=2021|url=http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/16697/1/Lengkap%20Hukum%20Surat-surat%20Berharga%2Bcover.pdf|title=Hukum Surat-Surat Berharga|location=Palembang|publisher=NoerFikri Palembang|isbn=978-602-447-696-0|pages=99|url-status=live}}</ref> Pemegang saham umumnya melakukan merger untuk meningkatkan laba aktual maupun laba masa depan.<ref>{{Cite book|last=Tarigan, J., Yenewan, S., dan Natalia, G.|date=2016|url=http://repository.petra.ac.id/17800/1/Publikasi1_04025_3364.pdf|title=Merger dan Akuisisi: Dari perspektif strategis dan kondisi indonesia (Pendekatan Konsep dan Studi Kasus)|location=Yogyakarta|publisher=Ekuilibra|pages=33|url-status=live}}</ref> Pemegang saham perusahaan yang diambil alih (pemegang saham lama) dapat memperoleh laba dalam jumlah besar ketika pengambil-alihan terjadi akibat merger. Perusahaan yang diambil alih umumnya memiliki kinerja yang tidak mencapai nilai potensialnya sehingga memberikan laba bagi pemegang saham perusahaan yang diambil alih. Laba juga diperoleh oleh pemegang saham perusahaan yang diambil alih karena perusahaan pengambil alih memperoleh laba secara ekonomi. Sementara itu, pemegang saham perusahaan pengambil alih tidak memperoleh keuntungan dengan nilai yang berarti.<ref>{{Cite book|last=Arifin|first=Agus Zainul|date=2018|url=http://repository.untar.ac.id/11172/1/B.1%20Agus%20Zainul%20Arifin%20Dokumen%20Buku.pdf|title=Manajemen Keuangan|location=Yogyakarta|publisher=Zahir Publishing|isbn=978-602-5541-19-3|pages=180|url-status=live}}</ref>
 
== Konflik ==
Pemegang saham dapat mengalami konflik dengan pihak manajemen keuangan. Sumber konfliknya adalah masalah kebijakan dividen. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan keberlangsungannya di masa depan dapat diwakili oleh jumlah dividen yang dibayarkan secara tunai maupun konversi dengan saham. [[Laba ditahan]] dapat terbentuk ketika perusahaan memutuskan untuk tidak membagikan laba kepada para pemegang saham. Adanya laba ditahan menguntungkan pihak manajemen keuangan perusahaan karena menjadi sumber pendanaan internal perusahaan yang dapat membiayai ekspansi perusahaan secara hemat dari segi biaya modal. Sebaliknya, pemegang saham menginginkan aliran kas yang merupakan tujuan utama setiap investor dengan adanya pembagian dividen. Ditundanya pembayaran dividen oleh perusahaan akan memberikan pandangan yang buruk kepada investor bahwa kondisi keuangan perusahaan dalam keadaan buruk.<ref>{{Cite book|last=Kartawinata, B. R., dkk.|date=2020|url=https://repository.penerbitwidina.com/media/325915-manajemen-keuangan-sebuah-tinjauan-teori-b7f457f8.pdf|title=Manajemen Keuangan: Sebuah Tinjauan Teori dan Praktis|location=Bandung|publisher=Penerbit Widina Bhakti Persada Bandung|isbn=978-623-6608-24-1|pages=227|url-status=live}}</ref>
 
== Referensi ==