Orientasi masa depan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sheisheila (bicara | kontrib)
k sunting 17
Sheisheila (bicara | kontrib)
k sunting 17
Baris 1:
'''Orientasi masa depan''' adalah sejauh mana seseorang atau [[Kelompok sosial|kelompok]] berpikir mengenai masa depan mereka dengan mengkonsekuensi masa depan dan merencanakan sebuah rencana ke depan sebelum bertindak. Hal ini juga bisa merupakan pendapat dalam [[psikologi]].
 
Orientasi masa depan memang merupakan satu atau dua hal yang sangat penting. Contohnya ketika seseorang mengalami masa [[Pubertas|pubertasnya]] dari [[remaja]] ke [[dewasa]], ia akan melakukan masa transisi yang dimana mereka harus membuat pilihan terhadap kelompok sosialnya, jalur akademik, dan juga membuat pilihan mengenai perilaku yang akan beresiko tinggi ketika dilakukan, seperti penggunaan pada [[narkoba]], [[alkohol]] dan aktivitas seksual.<ref>{{Cite journal|last=Johnson|first=Sarah R. Lindstrom|last2=Blum|first2=Robert W.|last3=Cheng|first3=Tina L.|date=2014-11-01|title=Future orientation: a construct with implications for adolescent health and wellbeing|url=https://www.degruyter.com/document/doi/10.1515/ijamh-2013-0333/html|journal=International Journal of Adolescent Medicine and Health|language=en|volume=26|issue=4|pages=459–468|doi=10.1515/ijamh-2013-0333|issn=2191-0278|pmc=PMC4827712|pmid=24523304}}</ref>
== Perspektif masa depan ==
Terdapat berbagai cara untuk mengamati atau mengukur orientasi masa depan dari beberapa [[Perspektif (visual)|perspektif]]. Yang paling mudah diamati adalah yang berada pada diri masing - masing, yaitu optimisme diri, perspektif pada waktu dan lain sebagainya. Hal tersebut dianggap termasuk dalam memengaruhi cara orang untuk berpikir kedepan dan dapat merencanakan masa depan. Perasaan positif juga bisa termasuk dalam orientasi kedepan karena penuh akan harapan dan juga tujuan untuk hasil - hasil yang positif.
Baris 25:
 
== Perkembangan ==
Orientasi pada masa depan adalah sebuah bawaan. Hal tersebut mencakup pada pikiran, rencana, motivasi, harapan dan juga perasaan individu terhadap masa depannya. Hal tersebut menjadi semakin relevan pada masa remaja dikarenakan orientasi masa depan akan meningkat seiring bertambahnya usia, tetapi hal tersebut juga dapat diidentifikasi sejak bayi. Sebuah studi menunjukan bahwa orang yang memiliki usia yang lebih memiliki orientasi masa depan lebih besar dibandingkan dengan remaja.<ref>{{Cite journal|last=Steinberg|first=Laurence|last2=Graham|first2=Sandra|last3=O’Brien|first3=Lia|last4=Woolard|first4=Jennifer|last5=Cauffman|first5=Elizabeth|last6=Banich|first6=Marie|date=2009|title=Age Differences in Future Orientation and Delay Discounting|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1467-8624.2008.01244.x|journal=Child Development|language=en|volume=80|issue=1|pages=28–44|doi=10.1111/j.1467-8624.2008.01244.x|issn=1467-8624}}</ref>
 
== Dampak ==