Peran seleksi seksual dalam [[evolusi manusia telah]] dianggap kontroversial sejak penerbitan buku Darwin tentang seleksi seksual (1871). DiBeberapa di antara kritikpara vokalnyapengkritknya adalahjuga beberapamerupakan pendukung Darwin, seperti [[Alfred Wallace]], seorang penganut spiritualisme dan asal mula non-material dari pikiran manusia, yang berpendapat bahwa hewan dan burung tidak memilih pasangan berdasarkan seleksi seksual, dan bahwa kemampuan artistik pada manusia termasuk dalam sifat spiritualnya dan oleh karena itu tidak dapat dihubungkan dengan seleksi alam, yang hanya mempengaruhi sifat binatang.<ref name="Fisher 1915a">{{cite journal | last1 = Fisher | first1 = R. A. | year = 1915 | title = The evolution of sexual preference | journal = Eugenics Review | volume = 7 | issue = 3| pages = 184–92 |pmc=2987134 | pmid=21259607}}</ref> Darwin dituduhdianggap melihatterlalu memandang evolusi nenek moyang manusia purba melalui kaca mata kode moral masyarakat[[era Victoria]] abad ke-19.