Paruman Agung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") |
|||
Baris 6:
Berdasarkan keputusan [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda]], pada 1 Juli 1938, delapan kerajaan di Bali didirikan kembali. Dua hari sebelumnya, pada 29 Juni 1938, diadakan pelantikan raja-raja Bali di [[Pura Besakih]].<ref name=":0">{{Cite book|last=Penerangan|first=East Indonesia Kementerian|date=1948|url=https://play.google.com/store/books/details?id=BmbD8JW-UwYC&rdid=book-BmbD8JW-UwYC&rdot=1|title=Bali membuat sedjarah baru, 1938-1948|publisher=Drukkerij Makassar N.V.|language=ms}}</ref> Raja-raja dari delapan kerajaan menjadi anggota dari Paruman Agung yang diresmikan pada 30 September 1938.<ref name=":1">{{Cite book|last=Penerangan|first=Indonesia Departemen|date=1953|url=https://books.google.co.id/books?id=4EETAAAAMAAJ&pg=PA41#v=onepage&q&f=false|title=Sunda Ketjil|publisher=Kementerian Penerangan|language=ms}}</ref>
Pada era ini, Paruman Agung terdiri dari sembilan anggota, termasuk perwakilan daerah yang berasal dari Lombok
=== Pendudukan Jepang (1942-1945) ===
Baris 12:
=== Pembubaran Paruman Agung (1945-1946) ===
Setelah kemerdekaan Negara Indonesia, pemerintah mulai membentuk pemerintah daerah di Bali. Provinsi [[Kepulauan Nusa Tenggara|Sunda Kecil]] dibentuk dan ibu kotanya terletak di Singaraja. Pada 18 Agustus 1945, Presiden
1906 - 1950|url=https://openresearch-repository.anu.edu.au/handle/1885/111316|journal=|doi=10.25911/5d7634a8da426}}</ref>
Baris 23:
Pada 4 Februari 1946, struktur keanggotaan Paruman Agung dirubah, dengan tambahan 28 anggota, dan penghapusan perwakilan daerah Lombok dan Bali. Keseluruhan anggota Paruman Agung adalah 36 orang, dan [[Anak Agung Nyoman Pandji Tisna]], Raja Buleleng, ditunjuk sebagai juru bicara dan I Gusti Bagus Oka ditunjuk sebagai sekretaris.<ref name=":1" />
Pada 4 Juni 1946, Ketua AMACAB memanggil Paruman Agung dalam rapat di Denpasar, Bali. Rapat tersebut mendiskusikan [[Konferensi Malino]]
Paruman Agung memutuskan bahwa Bali harus menjadi sebuah negara bagian di dalam [[Republik Indonesia Serikat]]. Ketua konferensi
Pada 4 November 1946, Paruman Agung menggelar pemilihan untuk menunjuk perwakilan untuk [[Konferensi Denpasar]]. Konferensi Denpasar menghasilkan pembentukan Negara Indonesia Timur pada 24 Desember 1946. Soekawati ditunjuk sebagai Presiden Negara Indonesia Timur. <ref name=":1" /><ref name=":2" />
Pada 28 Desember 1946, Paruman Agung menggelar rapat dengan agenda pembentukan undang-undang pemilihan parlemen.<ref name=":1" /> Raja-raja Paruman Agung membentuk Dewan Raja-
== Referensi ==
|