Abhiseka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan pranala |
menambahkan pranala |
||
Baris 1:
'''''Abhisheka''''' ({{IAST|Abhiṣeka}}) adalah istilah yang berasal dari bahasa [[Sanskerta]] yang bermakna "memandikan suatu hal yang bersifat kedewaan yang dipuja."<ref>{{Cite web|url=https://www.sanskrit-lexicon.uni-koeln.de/monier/|title=Monier Williams Online Dictionary|website=www.sanskrit-lexicon.uni-koeln.de|access-date=2020-01-02}}</ref> [[Abhiseka]] adalah [[ritual]] keagamaan atau metode pemujaan, di mana pemuja mempersembahkan [[Sesajen|sesaje]]<nowiki/>n berupa cairan yang disiramkan ke atas [[arca]] [[dewa]] [[dewi]] atau ke atas [[lingga]] dan [[yoni]]. Praktik ini merupakan bagian dari, atau menyerupai praktik [[Perminyakan (agama)|meminyaki atau pengurapan]] dalam agama-agama lain. [[Abhiseka]] adalah praktik yang lazim dilakukan dalam [[agama]] [[dharma]] dari [[India]], seperti [[agama]] [[Hindu]], [[Buddha]] dan [[Jainisme]].
Selain untuk pemujaan, [[upacara]] [[abhiseka]] juga dapat dilakukan dalam upacara penobatan [[raja]]. Upacara ini dilambangkan dengan memercikkan [[air suci]] atau cairan lainnya seperti [[minyak]], ke atas kepala [[raja]] yang dilantik. Setelah dinobatkan menjadi raja, maka raja yang baru naik takhta itu diberikan nama baru, yakni nama atau gelar resmi yang menggambarkan keagungan dan kekuasaan raja itu. Dalam [[Ilmu Sejarah|ilmu sejarah]] dan arkeologi, nama ini dikenal dengan istilah nama abhiseka.<ref>{{Cite web|date=2013-06-18|title=PENGERTIAN - ARTI ABHISEKA|url=http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-arti-abhiseka/|website=ARTI DEFINISI PENGERTIAN|access-date=2021-06-21}}</ref> Misalnya [[Raden Wijaya]], raja pertama [[Majapahit]] memiliki nama abhiseka ''Kertarajasa Jayawardhana'' segera setelah dinobatkan sebagai raja pada 10 [[November]] [[1293]].
==Referensi==
|