Ambiguitas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 24:
* Ambiguitas fonetik lahir dari hasil berbaurnya bunyi-bunyi bahasa yang dilafalkan. Jenis ambigu ini terbentuk ketika sautu kata atau kalimat dilafalkan terlalu cepat sehingga dapat mengakibatkan keraguan makna. Ambiguitas fonetik terjadi saat adanya persamaan bunyi kata kala terucap.
* Ambiguitas gramatikal terjadi saat proses pembentukan di tingkat morfologi (morfem dan kata) dan sintaksis (frasa, klausa, kalimat). Pada tatanan morfologi, ambiguitas mengakibatkan perubahan makna. Sedangkan di tataran sintaksis, ambiguitas muncul pada frasa, klausa, dan kalimat yang memiliki tafsiran lebih dari satu pengertianketika mengkombinasikannya.
* Ambiguitas leksikal meliputi polivalensi, ketidakjelasan batas makna suatu kata, dan penggunaan gaya bahasa. Ambiguitas ini menyebabkan makna dari teks utuh dapat berbeda tergantung pada konteks kalimat. Ambiguitas leksikal sering digunakan sengaja untuk membuat permainan kata yang bisa dilihat dari dua sisi yaitu polisemi dan homonim.<ref>{{Cite web|last=Azizah|first=Kurnia|date=2021-09-04|title=Ambigu Adalah Kondisi Bermakna Lebih dari Satu, Pahami Contoh dan Jenisnya|url=https://www.merdeka.com/trending/ambigu-adalah-kondisi-bermakna-lebih-dari-satu-pahami-contoh-dan-jenisnya-kln.html|website=merdeka.com|language=en|access-date=2021-12-03}}</ref>
== Contoh ==
|