Gelembung ekonomi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Imamsyahid (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Imamsyahid (bicara | kontrib) |
||
Baris 12:
== Sejarah ==
[[Berkas:South Sea Bubble Cards-Tree.png|jmpl|Gelembung South Sea merupakan salah satu krisis finansial pertama di era modern.]]
Istilah "gelembung" yang dimaksud sebagai krisis finansial bermula pada sekitar tahun 1711-1720 di perusahaan South Sea, di mana perusahaan ini menginflasikan nilai sahamnya diatas nilai yang wajar.<ref>{{Cite web|last=Castelow|first=Ellen|title=The South Sea Bubble of 1720|url=https://www.historic-uk.com/HistoryUK/HistoryofEngland/South-Sea-Bubble/|website=Historic UK|language=en-GB|access-date=2021-11-28}}</ref> Kejadian ini disebut sebagai Gelombang South Sea. Kejadian ini merupakan salah satu contoh paling awal dari [[krisis finansial]] di era modern. Penggunaan istilah gelembung ini digunakan untuk menunjukkan harga komoditas yang terlampau tinggi, tetapi mudah untuk jatuh, seperti gelembung yang hanya mengembang karena udara dan sangat mudah meletus seketika.
Beberapa ahli ekonomi menggunakan istilah gelembung untuk menekankan kejadiannya yang sangat mendadak dan dapat meledak secara tiba-tiba. Namun, ada beberapa teori lain yang berpendapat bahwa gelembung ekonomi sebenarnya tidak tiba-tiba runtuh, melainkan menjalani beberapa fase seperti gelembung yang mengembang lalu mengempis sesuai dengan kondisinya.<ref>{{Cite web|last=John Shiller|first=Robert|date=19 Jul 2013|title=Do all economic bubbles burst?|url=https://www.weforum.org/agenda/2013/07/do-all-economic-bubbles-burst/|website=World Economic Forum|language=en|access-date=2021-11-28|quote="One problem with the word bubble is that it creates a mental picture of an expanding soap bubble, which is destined to pop suddenly and irrevocably. But speculative bubbles are not so easily ended; indeed, they may deflate somewhat, as the story changes, and then reflate."}}</ref>
Baris 19:
== Kemungkinan penyebab ==
Sampai saat ini, belum ada teori yang diterima secara luas untuk menjelaskan kemunculannya.<ref>{{Cite journal|last=Girdzijauskas|first=Stasys|last2=Štreimikienė|first2=Dalia|last3=Čepinskis|first3=Jonas|last4=Moskaliova|first4=Vera|last5=Jurkonytė|first5=Edita|last6=Mackevičius|first6=Ramūnas|date=2009-06-30|title=Formation of economic bubbles: Causes and possible preventions|url=https://journals.vgtu.lt/index.php/TEDE/article/view/6441|journal=Technological and Economic Development of Economy|language=en|volume=15|issue=2|pages=267|doi=10.3846/1392-8619.2009.15.267-280|issn=2029-4921}}</ref> Salah satu pendapat utama atas penyebab gelembung ekonomi adalah kebijakan keuangan yang lemah dan [[Likuiditas pasar|likuiditas]] moneter yang berlebihan dalam sistem keuangan.<ref>{{Cite journal|last=
Hal yang membingungkan bagi sebagian orang adalah fakta bawha gelembung terjadi bahkan di pasar [[Eksperimen|eksperimental]] yang sangat dapat diprediksi, di mana tidak terdapat ketidakpastian.<ref>{{Cite journal|last=Smith|first=Vernon L.|last2=Suchanek|first2=Gerry L.|last3=Williams|first3=Arlington W.|date=1988|title=Bubbles, crashes, and endogenous expectations in experimental spot asset markets|url=https://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/summary?doi=10.1.1.360.174|journal=Econometrica|volume=56|issue=5|pages=1119–1153|doi=10.2307/1911361}}</ref> Namun demikian, gelembung telah diamati berulang kali di pasar yang sifatnya eksperimental, bahkan dengan pelaku seperti mahasiswa bisnis, manajer, dan pedagang profesional yang memiliki kemampuan untuk menghitung nilai intrinsik dari suatu aset.<ref>{{Cite journal|last=Noussair|first=Charles N.|date=2017|title=The Discovery of Bubbles and Crashes in Experimental Asset Markets and the Contribution of Vernon Smith to Experimental Finance|url=https://www.jstor.org/stable/26632364|journal=Southern Economic Journal|volume=83|issue=3|pages=644|issn=0038-4038|quote=..the results have turned to be highly replicable...the dividend process is common information to participants, so there is an uambigous fundamental value"}}</ref>
[[Berkas:Poseidon Bubble Australia.gif|kiri|jmpl|Gelembung ekonomi merupakan kenaikan penilaian suatu aset jauh diatas harga aslinya. Grafik ini menunjukkan kenaikan harga nikel pada [[Perang Vietnam]] yang merupakan contoh dari gelembung ekonomi, karena kenaikan nilainya melampaui nilai asli produksinya.]]
Tidak ada kesepakatan yang jelas tentang apa yang menyebabkan gelembung.<ref>{{Cite journal|last=Case|first=Karl E|last2=Shiller|first2=Robert J|date=2003|title=Is There a Bubble in the Housing Market?|url=https://
Teori-teori yang lebih baru tentang pembentukan gelembung aset menunjukkan bahwa mereka kemungkinan merupakan peristiwa yang didorong secara sosiologis, sehingga teori yang hanya melibatkan faktor-faktor fundamental atau potongan-potongan perilaku manusia tidaklah dapat menjelaskan kejadian gelembung secara lengkap. Misalnya, peneliti kualitatif Preston Teeter berpendapat bahwa spekulasi pasar didorong oleh [[Norma sosial|norma]] serta [[budaya]] yang tertanam dalam suatu masyarakat dan didukung oleh institusi yang berlaku saat itu.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Teeter|first=Preston|last2=Sandberg|first2=Jörgen|date=2017-02-01|title=Cracking the enigma of asset bubbles with narratives|url=https://doi.org/10.1177/1476127016629880|journal=Strategic Organization|language=en|volume=15|issue=1|pages=Abstrak|doi=10.1177/1476127016629880|issn=1476-1270}}</ref> Preston menyebut bahwa pembentukan gelembung disebabkan oleh beberapa faktor seperti kredit mudah, peraturan longgar, dan investasi internasional.<ref name=":0" />
Baris 30:
Salah satu kemungkinan penyebab gelembung adalah likuiditas moneter yang berlebihan dalam sistem keuangan. Likuiditas yang belebihan dapat menyebabkan syarat untuk mendapatkan pinjaman menjadi longgar sehingga menyebabkan banyaknya spekulasi jangka pendek yang membuat pasar menjadi rentan terhadap inflasi harga aset yang bergejolak.<ref>{{Cite web|last=Hendricks|first=Vincent F.|title=From the art world to fashion to Twitter, we're all living in bubbles|url=http://theconversation.com/from-the-art-world-to-fashion-to-twitter-were-all-living-in-bubbles-21812|website=The Conversation|language=en|access-date=2021-11-28}}</ref> Axel A. Weber, mantan presiden [[Deutsche Bundesbank]], berpendapat bahwa "Sejarah membuktikan bahwa likuiditas yang terlalu besar di pasar keuangan global yang diikuti dengan tingkat suku bunga yang sangat rendah mendorong pembentukan gelembung finansial." <ref>{{Cite book|last=Porras|first=E.|date=2016-06-29|url=https://books.google.co.id/books?id=snyQDAAAQBAJ&q=%22The+past+has+shown+that+an+overly+generous+provision+of+liquidity+in+global+financial+markets+in+connection+with+a+very+low+level+of+interest+rates+promotes+the+formation+of+asset-price+bubbles.%22&pg=PA33&redir_esc=y#v=onepage&q=%22The%20past%20has%20shown%20that%20an%20overly%20generous%20provision%20of%20liquidity%20in%20global%20financial%20markets%20in%20connection%20with%20a%20very%20low%20level%20of%20interest%20rates%20promotes%20the%20formation%20of%20asset-price%20bubbles.%22&f=false|title=Bubbles and Contagion in Financial Markets, Volume 1: An Integrative View|location=London|publisher=Palgrave Macmillan|isbn=978-1-137-35876-9|pages=33|language=en|url-status=live}}</ref>
Menurut penjelasan ini, likuiditas moneter yang berlebihan (kredit yang mudah, pendapatan bersih yang besar, dan hal-hal lainnya) berpotensi terjadi ketika bank menerapkan kebijakan moneter ekspansif (contohnya menurunkan suku bunga dan memberi suntikan dana yang sangat besar kepada sistem ekonomi nasional).<ref>{{Cite journal|last=Liu|first=Xinhua|last2=Wray|first2=L. Randall|date=2010-10-01|title=Excessive Liquidity and Bank Lending in China|url=https://doi.org/10.2753/IJP0891-1916390303|journal=International Journal of Political Economy|volume=39|issue=3|pages=
Sederhananya, gelembung ekonomi terjadi ketika terlalu banyak uang namun terlalu sedikit aset. Hal ini menyebabkan peningkatan suatu nilai aset secara berlebihan di luar harga aslinya ke tingkat yang sangat tinggi dan tidak berkelanjutan.<ref>{{Cite
Selain itu, menaikkan [[suku bunga]] merupakan salah satu kebijakan yang dapat diambil yang dapat menyerap likuiditas. Kenaikan suku bunga cenderung membuat investor menjadi lebih hati-hati untuk menghindari risiko dan dengan demikian menghindari spekulasi karena biaya pinjaman mungkin menjadi terlalu mahal sehingga mendorong mereka lebih banyak menabung.<ref>{{Cite web|last=Folger|first=Jean|date=27 April 2021|title=What Is the Relationship Between Inflation and Interest Rates?|url=https://www.investopedia.com/ask/answers/12/inflation-interest-rate-relationship.asp|website=Investopedia|language=en|access-date=2021-11-28}}</ref> Kebijakan lainnya mungkin berupa tindakan pencegahan yang dapat diambil dalam periode pertumbuhan ekonomi yang kuat, seperti meningkatkan cadangan modal, menerapkan peraturan yang memeriksa dan/atau mencegah proses yang mengarah pada ekspansi dan pemanfaatan utang yang berlebihan dan kebijakan lainnya.<ref>{{Cite book|last=Biagio|first=Bossone|date=2012|url=https://openknowledge.worldbank.org/handle/10986/27109|title=Strengthening Financial Systems in Developing Countries : The Case for Incentives-Based Financial Sector Reforms|location=Washington, DC|publisher=World Bank|pages=17-36|url-status=live}}</ref>
Beberapa ahli yang menekankan pentingnya [[Kredit (keuangan)|kredit]] dalam perekonomian sering menyebut gelembung ekonomi sebagai "gelembung kredit". Mereka mengidentifikasi gelembung dari ukuran seperti rasio utang terhadap [[Produk domestik bruto|PDB]].<ref>{{Cite book|last=Roxburgh|first=Charles|last2=Lund|first2=Susan|last3=Amar|first3=Eric|last4=Atkins|first4=Charles|last5=Richard|first5=Dobbs|date=1 Januari 2020|url=https://www.mckinsey.com/~/media/mckinsey/featured%20insights/employment%20and%20growth/debt%20and%20deleveraging/mgi_debt_and_deleveraging_full_report.pdf|title=Debt and Deleveraging: The Great Global Credit Bubble and Its Economic Consequences|location=London|publisher=McKinsey Global Institute|pages=14|language=en-US|quote=...the growth and nature of leverage may serve as a good proxy and could inform monetary policy|url-status=live}}</ref> Hal ini menyebabkan runtuhnya setiap gelembung ekonomi dapat menghasilkan kontraksi ekonomi yang disebut (jika kurang parah) [[resesi]] atau (jika lebih parah) depresi.<ref>{{Cite web|last=
=== Faktor sosial dan psikologi ===
Baris 50:
== Akibat ==
Gelembung secara tidak langsung mempengaruhi perekonomian karena pelaku ekonomi mengubah perilaku mereka sebagai respons terhadap perubahan sinyal harga.<ref name=":3">{{Cite web|last=Labonte|first=Mark|date=25 September 2007|title=Asset Bubbles: Economic Effects and Policy Options for the Federal Reserve|url=https://www.everycrsreport.com/reports/RL33666.html#_Toc225313954|website=www.everycrsreport.com|language=en|access-date=2021-11-29}}</ref> Misalnya, ketika harga saham perusahaan naik, seseorang mungkin merespons dengan meningkatkan pengeluaran investasi modal fisiknya dengan jumlah lebih tinggi daripada yang seharusnya.<ref
[[Berkas:Man lying down on pier during Great Depression New York City USA 1935.gif|jmpl|Seorang pria sedang tertidur diatas trotoar disaat Depresi Besar di Amerika Serikat yang diakibatkan oleh gelembung ekonomi.]]
Gelembung juga dapat menyebabkan misalokasi sumber daya yang mengarah pada inefisiensi dalam perekonomian. Misalnya, "[[gelembung dot-com]]" tahun 1990-an menyebabkan perusahaan di bidang teknologi mengeluarkan investasi yang terlalu banyak dibandingkan dengan bidang perekonomian lainnya. Beberapa dari investasi ini mungkin tidak pernah menghasilkan output yang sebanding dengan biayanya.<ref>{{Cite book|last=Kraay|first=Aart|last2=Ventura|first2=Jaume|date=2007-11-01|url=https://openknowledge.worldbank.org/bitstream/handle/10986/8633/wps3672.pdf?sequence=1&isAllowed=y|title=11 The Dot-Com Bubble, the Bush Deficits, and the U.S. Current Account|publisher=University of Chicago Press|isbn=978-0-226-10728-8|pages=4|language=en|doi=10.7208/9780226107288-013/html|url-status=live}}</ref> Akibatnya, beberapa industri mungkin akan runtuh, namun secara keseluruhan, misalokasi ini tampaknya tidak terlalu merugikan perekonomian karena sektor dot-com terlalu kecil untuk memiliki pengaruh besar pada perekonomian secara keseluruhan. Namun, Jepang bisa dibilang dapat menjadi contoh di mana masalah misalokasi dapat merusak ekonomi secara keseluruhan yang berkontribusi pada stagnasi ekonomi yang terus-menerus setelah gelembung pecah.<ref>{{Cite web|title=Bubble burst|url=https://www.grips.ac.jp/teacher/oono/hp/lecture_J/lec13.htm|website=www.grips.ac.jp|access-date=2021-12-03}}</ref>
Dari sudut pandang pembuat kebijakan, gelembung dapat ditoleransi selama kejadian tersebut dapat meningkatkan lapangan pekerjaan. Keruntuhan beberapa industri kecil tidak perlu menjadi kekhawatiran berarti. Gelembut dot-com misalnya memang menyebabkan beberapa perusahaan runtuh,
Gelembung dapat menyebabkan kesulitan dalam sistem keuangan jika menyebabkan perusahaan besar atau sejumlah perusahaan mengalami kebangkrutan. Contohnya, jika ada perusahaan yang tidak dapat menghormati kewajibannya ke perusahaan lain, masalah bisa meluas ke perusahaan lain yang berurusan dengannya, seperti yang terjadi ketika suatu perusahaan menjadi bangkrut dan tidak bisa membayar hutangnya ke perusahaan keuangan. Jika masalahnya menjadi cukup serius dan meluas, hal itu dapat mencegah kelancaran fungsi intermediasi keuangan, menyebabkan perusahaan non-keuangan kesulitan dalam membiayai operasi mereka sendiri, ini akan menyebabkan rusaknya ekonomi secara umum.<ref>{{Cite book|last=Hunter|first=William|date=2003|url=https://www.researchgate.net/profile/Marvin-Goodfriend/publication/240054642_Interest_Rate_Policy_Should_Not_React_Directly_to_Asset_Prices/links/5413808c0cf2fa878ad3dc23/Interest-Rate-Policy-Should-Not-React-Directly-to-Asset-Prices.pdf|title=Asset Price Bubbles|location=Cambridge|publisher=MIT Press|isbn=0-262-08314-0|pages=91|url-status=live}}</ref> Krisis di sektor perbankan inilah yang membuat [[Depresi Besar]] berlangsung lama dan dalam.<ref>{{Cite web|last=Duignan|first=Brian|title=Causes of the Great Depression {{!}} Britannica|url=https://www.britannica.com/story/causes-of-the-great-depression|website=www.britannica.com|language=en|access-date=2021-11-29}}</ref> Sejak itu, ketika terdapat krisis finansial yang mengancam, bank sentral dapat turun tangan untuk mencegah masalah keuangan menjadi lebih destruktif ''(Lender of the last resort).''<ref>{{Cite web|last=Adam|first=Hayes|title=What It Means to Be a Lender of Last Resort|url=https://www.investopedia.com/terms/l/lenderoflastresort.asp|website=Investopedia|language=en|access-date=2021-11-29}}</ref>
== Jenis-jenis gelembung ==
Jorda, Schularick, dan Taylor membagi gelembung dengan dua cara yang dibagi menjadi empat kelompok.<ref>{{Cite journal|last=Jordà|first=Òscar|last2=Schularick|first2=Moritz|last3=Taylor|first3=Alan M.|date=2015-08|title=Leveraged Bubbles|url=https://www.nber.org/papers/w21486|journal=Journal of Monetary Economics|volume=76|pages=1|doi=10.3386/w21486}}</ref> Cara luas pertama untuk mengkategorikan gelembung adalah berdasarkan jenis asetnya. Gelembung mungkin terjadi dalam ekuitas, seperti gelembung saham berteknologi tinggi di Amerika Serikat selama akhir 1990-an, atau bisa terjadi di sektor perumahan, yang tentu saja [[Krisis ekonomi 2008|meruntuhkan ekonomi]] AS dan kemudian ekonomi terkemuka lainnya di seluruh dunia pada tahun 2008. Cara kedua untuk mengkategorikan gelembung adalah dengan melihat apakah gelembung itu terjadi bersamaan dengan peningkatan kredit yang besar. Dengan kata lain, apakah gelembung dibiayai dengan utang? Sehingga pada akhirnya terdapat empat kelompok gelembung, yaitu gelembung ekuitas tanpa kredit, gelembung ekuitas yang didorong oleh kredit, gelembung ekuitas, dan gelembung perumahan.<ref>{{Cite web|last=Bunker|first=Nick|title=The 4 kinds of financial bubble|url=https://www.weforum.org/agenda/2015/06/the-4-kinds-of-financial-bubble/|website=World Economic Forum|language=en|access-date=2021-11-29}}</ref>
== Tahap-tahap gelembung ==
Ekonom Hyman P. Minsky merupakan salah satu ekonom yang menjelaskan ketidakstabilan finansial dan interaksinya terhadap ekonomi. Bukunya yang berjudul ''Stabilizing an Unstable Economy'' (1986) merupakan salah satu pionir dari bidang ini.<ref name=":4">{{Cite web|last=Dubé|first=Maxime|date=2021-07-12|title=
[[Berkas:Dead cat bounce NASDAQ IXIC - dot-com bubble.png|jmpl|Gelembung dot com merupakan gelembung yang terjadi akibat maraknya spekulasi di era awal teknologi. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan mengalami over valuasi sebelum akhirnya runtuh.]]
Minsky mengidentifikasi lima tahapan terjadinya gelembung.<ref>{{Cite journal|last=Richau|first=Lukas|last2=Follert|first2=Florian|last3=Frenger|first3=Monika|last4=Emrich|first4=Eike|date=2021-08-01|title=The sky is the limit?! Evaluating the existence of a speculative bubble in European football|url=https://doi.org/10.1007/s11573-020-01015-8|journal=Journal of Business Economics|language=en|volume=91|issue=6|pages=768|doi=10.1007/s11573-020-01015-8|issn=1861-8928|pmc=PMC7584485|quote="....The Kindleberger–Minsky model takes a conceptual approach by separating the rise and burst of a speculative bubble into five phases, which characterize the typical pattern of such events..."}}</ref> Walaupun terdapat beberapa pendapat yang berbeda, pola dari gelembung tetap sama. Tahapan-tahapan tersebut adalah: <ref name=":4" />
Baris 75:
Gelembung ekonomi atau aset sering ditandai dengan satu atau lebih hal berikut:
* Perubahan yang tidak biasa dalam ukuran tunggal, atau dalam konteks hubungan antara ukuran (misalnya, rasio) relatif terhadap tingkat historisnya. Misalnya, dalam gelembung perumahan tahun 2000-an, harga perumahan sangat tinggi dibandingkan dengan pendapatan.<ref>{{Cite web|last=
* Peningkatan penggunaan utang (leverage) untuk membeli aset, seperti membeli saham dengan margin atau rumah dengan uang muka yang lebih rendah.<ref>{{Cite web|last=Jordà|first=Òscar|last2=Schularick|first2=Moritz|date=2015-09-01|title=Leveraged bubbles|url=https://voxeu.org/article/leveraged-bubbles|website=VoxEU.org|access-date=2021-11-29|last3=Taylor|first3=Alan M.}}</ref>
|