Gunung Semeru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Angayubagia (bicara | kontrib)
k →‎Aktivitas: update sejarah letusan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 74:
 
== Aktivitas ==
Catatan letusan pertama yang terekam diperkirakan pada 1818. Pada rentang 1829-1878 juga terjadi beberapa kali letusan hingga tahun 1913 tetapi tidak banyak informasi yang terdokumentasikan.<ref>{{Cite web|date=2021-12-04|title=Gunung Semeru Erupsi, Ini Sejarah Letusan Puncak Tertinggi di Jawa {{!}} Kabar24|url=https://kabar24.bisnis.com/read/20211204/15/1473811/gunung-semeru-erupsi-ini-sejarah-letusan-puncak-tertinggi-di-jawa|website=Bisnis.com|language=id|access-date=2021-12-04}}</ref> Letusan pada abad ke-19 Masehi itu terjadi pada tahun 1829, 1830, 1832, 1836, 1838, 1842, 1844, 1845, 1848, 1851, 1856, 1857, 1860, 1864, 1867, 1872, 1877, dan 1878. Bahkan gunung ini kembali meletus tahun 1884 hingga 1899.<ref name="suara">{{Cite web|date=2021-02-03|title=Sejarah Letusan Gunung Semeru dari Tahun ke Tahun|url=https://www.suara.com/news/2021/02/03/141639/sejarah-letusan-gunung-semeru-dari-tahun-ke-tahun|website=suara.com|language=id|access-date=2021-12-04}}</ref>
 
Pada 1941-1942, terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan leleran lava terjadi pada periode 21 September 1941 hingga Februari 1942. Saat itu, letusan sampai di lereng sebelah timur dengan ketinggian 1.400 hingga 1.775 meter. Material vulkanik hingga menimbun pos pengairan Bantengan.<ref name="sindonews"/>
 
Beberapa aktivitas vulkanik juga tercatat beruntun pada 1945, 1946, 1947, 1950. Kembali meletus lagi secara berurutan dari tahun 1951 hingga 1961 dan tahun 1963. Letusan beruntun kembali terjadi dari dari tahun 1967 hingga tahun 1969 dan tahun 1972 hingga 1990. Letusan berikutnya disusul pada tahun 1992 dan 1994. Letusan pada tahun 1994 terbilang mengerikan karena memakan korban jiwa sebanyak 7 orang serta orang hanyut terbawa oleh lahar.<ref name="suara"/>
 
Pada 1 Desember 1977, guguran lava menghasilkan awan panas guguran dengan jarak hingga 10 km di Besuk Kembar. Volume endapan material vulkanik yang teramati mencapai 6,4 juta meter kubik. Awan panas juga mengarah ke wilayah Besuk Kobokan. Saat itu, sawah, jembatan dan rumah warga rusak. Aktivitas vulkanik berlanjut dan tercatat pada 1978–1989.<ref name="sindonews"/>
 
PVMBG juga mencatat aktivitas vulkanik Gunung ini pada 1990, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007 dan 2008. Pada 2008, tercatat beberapa kali erupsi, yaitu pada rentang 15-22 Mei 2008. Teramati pada 22 Mei 2008, empat kali guguran awan panas yang mengarah ke wilayah Besuk Kobokan dengan jarak luncur 2.500 meter.<ref name="sindonews">{{Cite web|title=Sejarah Panjang Letusan Gunung Semeru|url=https://nasional.sindonews.com/read/618653/15/sejarah-panjang-letusan-gunung-semeru-1638619934|website=SINDOnews.com|language=id-ID|access-date=2021-12-04}}</ref>
 
Pada 12 Juni 2006, [[Badan Meteorologi dan Geofisika]] (BMKG) Maritim Tanjung Perak [[Surabaya]], mencatat [[gempa vulkanik]] dengan kekuatan 1,8 Skala Richter (SR) akibat aktivitas Gunung Semeru (3.676 mdpl).<ref>{{Cite web |url=http://www.kapanlagi.com/h/0000120099.html |title=Salinan arsip |access-date=2009-08-03 |archive-date=2009-09-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090914205110/http://www.kapanlagi.com/h/0000120099.html |dead-url=yes }}</ref>