Entisol: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 1:
'''Entisol''' termasuk kategori [[tanah]] yang masih muda, dikarenakan baru dalam tahap permulaan perkembangan tanah. Kata Entisol sendiri berasal dari kata Ent yang artinya ''recent'' atau baru. Tanah entisol memiliki karakteristik utama yaitu bahan mineral tanah masih belum terbentuk menjadi horison pedogenik yang berwujud. Entisol terbentuk di bagian lapisan [[Atmosfer Bumi|atmosfer]] dengan bahan utama dari hasil pengendapan material baru atau di daerah dengan laju erosi atau [[pengendapan]] yang lebih cepat dibanding laju pertumbuhan tanah. Seperti dataran tinggi, lereng curam dan dunes. Tanah di daerah ini menunjukkan sedikit adanya perkembangan horison dan lebih mirip dengan material dalam timbunan pasir yang masih baru.<ref name=":0">{{Cite web|date=2015-11-16|title=Tanah Entisol : Pengertian,Ciri, Karakteristik dan Pemanfaatan|url=https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/tanah-entisol|website=IlmuGeografi.com|language=id-ID|access-date=2021-10-16}}</ref>
[[Berkas:Entisol.jpg|jmpl|387x387px|Penampang profil tanah entisol.]]
Sedangkan karakteristik umum tanah entisol yaitu, tanahnya yang masih baru dalam tahap berkembang, belum ada tanda-tanda perkembangan pada horison tanah, terrmasuk dalam tanah yang berada di bagian atas batuan induk, dan tanahnya berkembang dari material baru. Tanah entisol terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu [[regosol]], [[litosol]] dan [[aluvial]]. Bentuk tanah ini dapat ditemukan di berbagai kondisi lingkungan, karena entisol sendiri persebarannya sekitar 16% di permukaan lahan di bumi tidak termasuk di lahan es. Entisol memiliki kadar lempung serta bahan organik yang rendah, sehingga daya tahan airnya rendah, dengan struktur berbutir, dan sarang, hal inilah yang menyebabkan entisol mudah melewatkan air serta menyebabkan air mudah hilang karena terjadinya [[perkolasi]]. Tanah entisol biasanya terdapat di wilayah [[Aluvial|alluvial]] atau daerah endapan seperti [[sungai]], [[pantai]], atau [[Rawa|rawa-rawa]]. Hal inilah yang menyebabkan tanah entisol disebut sebagai tanah aluvial.<ref name=":0" />
 
== Faktor Pembentuk Entisol ==
Entisol terjadi karena adanya beberapa faktor pembentuk tanah. 5Lima faktor utama yang mempengaruhi perkembangan tanah entisol adalah iklim, vegetasi, relief, bahan induk, dan waktu. Berikut merupakan 5 faktor pembentuk tanah entisol:<ref>{{Cite book|last=Lutfi Rayes|first=Mochtar|date=2017|url=https://books.google.co.id/books/about/Morfologi_dan_Klasifikasi_Tanah.html?id=7-JVDwAAQBAJ&source=kp_book_description&redir_esc=y|title=Morfologi dan Klasifikasi Tanah|location=Malang|publisher=Universitas Brawijaya Press|url-status=live}}</ref>
 
# Iklim : Entisols dapat ditemukan pada berbagai kondisi [[iklim]]
#* Iklim Arid, dingin atau hangat, dapat membatasi jumlah dan durasi dari pergerakan air pada tanah, dan pengaruh biotik di tanah.
#* Perubahan genetic cepat, pada banyak Entisol yang cukup berpori dan berada di zona iklim humid dan subhumid.
# Bahan induk
Baris 16:
#* Perubahan drastis dalam faktor biotik dapat memulai pembentukan profil tanah yang berbeda pada profil tanah lama. Contoh, aktivitas manusia dapat menyebabkan hutan “hemlock” (tanaman berdaun jarum) digantikan oleh tanaman “aspen” dan “bracken”. Hal ini memungkinkan degradasi horizon spodik tidak lagi memenuhi syarat sebagai Spodosol dan menjadi Entisol, dalam waktu kurang dari satu abad. Penggalian oleh hewan membuat material tanah tercampur dan meningkatkan kehilangan erosi di lereng. [[Bioturbasi]] ini dapat menghambat pembentukan horizon diagnostik dan mempertahankan tanah sebagai Entisol.<ref name=":1">{{Cite book|last=Buol|first=Stanley W|date=2011|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/book/10.1002/9780470960622|title=Soil Genesis and Classification Sixth Edition|location=Chichester|publisher=John Wiley & Sons, Inc.|isbn=9780470960622|url-status=live}}</ref>
# Topografi :
#* Entisol beberapa tersebar didaerah dengan lereng curam, lereng yang aktif ter erositererosi dan yang lainnya tersebar pada dataran banjir.
#* Lereng yang curam, menyebabkan erosi yang menghilangkan material (tanah) dari suatu tempat lebih cepat daripada proses pembentukan horizon pedogenesis, membentuk [[lanskap]] yang sangat “muda”.
# Waktu :