Aisyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 44:
Di antara [[Istri-istri Muhammad|istri-istri Nabi Muhammad]], Aisyah adalah istri favorit beliau.<ref>{{Cite book|last=Ibnu Katsir|url=https://archive.org/details/Tafsir_Ibnu_Katsir_Lengkap_114Juz/Tafsir%20Ibnu%20Katsir%202.4/page/n65/mode/2up|title=Tafsir Ibnu Katsir - QS 4:128|pages=421 - 422|archive-url=https://perma.cc/VJQ8-RXEJ|archive-date=21 Agustus 2021|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2593 - Gifts - كتاب الهبة وفضلها والتحريض عليها - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2593|website=sunnah.com|access-date=2021-08-21}}</ref> Sang Nabi menyebut bahwa ayat-ayat Qur'an tidak datang kepada beliau ketika beliau berada di tempat tidur manapun selain miliknya Aisyah.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2581 - Gifts - كتاب الهبة وفضلها والتحريض عليها - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2581|website=sunnah.com|access-date=2021-12-04}}</ref> Aisyah hidup bersama Sang Rasul selama sembilan tahun, tanpa memiliki keturunan, sampai akhir hayat beliau saat beliau berusia 63 tahun, dan dirinya berusia 18 tahun. Aisyah tidak lagi menikah setelah itu karena haram hukumnya istri-istri Nabi Muhammad untuk dinikahi orang lain setelah wafatnya beliau.<ref>{{Cite web|title=Surah Al-Ahzab - 53|url=https://quran.com/al-ahzab?locale=id&font=v1&reading=false&translations=33|website=quran.com|access-date=2021-12-04}}</ref>
==== Perlakuan spesial di antara istri-istri Nabi ====
Para istri Rasul terbagi menjadi dua kubu. Yang satu terdiri dari Aisyah, [[Hafshah binti Umar|Hafshah]], [[Shafiyah binti Huyay|Shafiyah]] dan [[Saudah binti Zam'ah|Saudah]]; sedangkan kubu satunya lagi terdiri dari [[Hindun binti Abi Umayyah|Ummu Salamah]] dan [[Istri-istri Muhammad|istri-istri beliau]] yang lain. Umat muslim pada saat itu sadar kalau Aisyah adalah istri favorit Nabi, maka bila mereka ingin memberikan hadiah kepada Sang Nabi, mereka menunggu hingga Nabi mengunjungi rumah Aisyah untuk gilirannya. Kubunya Ummu Salamah mendiskusikan masalah ini bersama, dan berkeputusan bahwa Ummu Salamah mesti meminta kepada Rasulullah supaya umatnya mengirim hadiah mereka ketika Rasulullah juga berada di rumah istri-istrinya yang lain. Ummu Salamah pun menanyakan hal tersebut kepada Rasul, namun beliau tidak memberikan jawaban.<ref name=":5">{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2581 - Gifts - كتاب الهبة وفضلها والتحريض عليها - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2581|website=sunnah.com|access-date=2021-12-05}}</ref>
Beberapa saat kemudian, Ummu Salamah ditanyakan oleh istri-istri Nabi yang ada di kubunya, dan ia pun memberi tahu mereka bahwa Rasul tidak memberikan jawaban. Mereka pun memintanya untuk mencoba lagi. Pada hari gilirannya, Ummu Salamah mencoba kembali membicarakan hal tersebut kepada Rasul, akan tetapi beliau tetap tidak memberikan jawaban. Ketika istri-istri Rasul yang ada pada grupnya kembali bertanya ke Ummu Salamah, dia pun menceritakan kalau Rasul lagi-lagi tidak memberikan jawaban. Maka mereka berkata kepadanya, ''"Bicarakan dengan beliau sampai beliau memberikanmu jawaban."'' Maka ketika waktu gilirannya, Ummu Salamah mencoba membicarakan hal tersebut lagi dengan Nabi. Yang mana beliau menjawab, ''"Jangan sakiti aku mengenai Aisyah, sebab firman-firman Allah tidak datang kepadaku di tempat tidur manapun selain tempat tidurnya Aisyah."'' Yang mana Ummu Salamah pun berkata, ''"Aku memohon ampun kepada Allah karena telah menyakitimu."''<ref name=":5" />
Kemudian kubu Ummu Salamah memanggil [[Fatimah az-Zahra|Fatimah]], anaknya Sang Rasul supaya dirinya meminta agar beliau memperlakukan mereka setara dengan Aisyah binti Abu Bakar, Fatimah pun membicarakan hal tersebut ke Sang Nabi, yang mana beliau menjawab, "Wahai putriku! Tidakkah kau mencintai apa yang aku cintai?" Fatimah pun menjawab iya, dan melaporkan hal tersebut ke istri-istri beliau di kubu Ummu Salamah. Mereka pun meminta supaya Fatimah pergi meminta lagi kepada beliau, namun Fatimah menolak. Lalu mereka mengirimkan [[Zainab binti Jahsy]] yang merupakan salah satu istri Nabi dan sepupu beliau. Zainab pun pergi menemui beliau, dengan menggunakan kata-kata yang kasar dia berkata, "Istri-istrimu meminta dirimu untuk memperlakukan mereka dan putrinya [[Abu Bakar Ash-Shiddiq|Ibnu Abu Quhafah]] (Aisyah) secara setara." Zainab menaikkan suaranya lalu mengumpati Aisyah di mukanya, yang saking kerasnya, Rasulullah pun melihat ke hadapan Aisyah menunggu apakah dia akan membalasnya atau tidak. Maka Aisyah pun membalas Zainab sampai membuat Zainab terdiam. Yang mana Nabi pun tersenyum dan berkata, "Dia memang benar-benar putri Abu Bakar"<ref name=":5" /><ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 2442a - The Book of the Merits of the Companions - كتاب فضائل الصحابة رضى الله تعالى عنهم - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:2442a|website=sunnah.com|access-date=2021-12-05}}</ref>
Pada peristiwa terpisah, Nabi Muhammad pernah ingin menceraikan salah satu istrinya yaitu Saudah karena Saudah telah mulai tua. Saudah lalu memohon agar Sang Nabi mempertahankannya dengan memberikan jatah gilirannyanya kepada Aisyah. Maka Nabi pun menerima usulan tersebut dan tetap mempertahakannya.<ref>{{Cite book|last=Ibnu Katsir|url=https://archive.org/details/Tafsir_Ibnu_Katsir_Lengkap_114Juz/Tafsir%20Ibnu%20Katsir%202.4/page/n65/mode/2up|title=Tafsir Ibnu Katsir - QS 4:128|pages=421 - 422|archive-url=https://perma.cc/VJQ8-RXEJ|archive-date=21 Agustus 2021|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2593 - Gifts - كتاب الهبة وفضلها والتحريض عليها - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2593|website=sunnah.com|access-date=2021-08-21}}</ref>
==== Tuduhan berzina (Peristiwa Ifk) ====
|